02. meet a family

794 95 0
                                    

w a i t.








"oh ya. besok pagi kalian mau kan motong rumput? sebenarnya kalo kalian ngga mau juga ngga papa. karena biasanya juga udah ada tukang kebun."

ucap wanita cantik di seberang sana yang tengah menyiapkan makan malam.

"eh, ngga papa kok, ma. besok kita bakalan motong rumput bareng tukang kebun." ucap haruto sembari menatap junghwan yang tengah mengangguk pelan.

mendengar hal itu membuat sang wanita berkepala tiga itu tersenyum tipis.

"dimakan ya sayang." kata wanita memakai apron berwarna hitam itu sembari memberi dua piring untuk kedua anaknya itu.

junghwan yang melihat makanan itu dihidangkan untuk dia dan kakak nya pun langsung tersenyum, "makasih ma. kelihatannya enak."

lalu mama tersenyum senang. "makan yang banyak ya, junghwan."

"makasih makanan hari ini, ma." ucap haruto tersenyum. yang dibalas anggukan oleh mama.

tak lama, tidak ada lagi perbincangan diantara keluarga tersebut. hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring. mereka semua makan dengan tenang.

hingga akhirnya, sang kepala keluarga bersuara.

"besok lusa ayah akan mengadopsi anak lagi. ayah harap kalian baik-baik ya sama mereka nanti." ucap ayah sembari tersenyum.

lalu ayah berdiri dari kursi, dan pergi dari ruang makan.

sepertinya mama paham terhadap tatapan kedua anaknya itu melihat ayahnya yang langsung pergi.

mama pun tersenyum, "ayah memang kayak gitu. lama-lama kalian bakalan terbiasa kok."

"sekarang kalian tidur ya. kunci pintunya. jangan sampe kalian keluar dari rumah malam-malam." ucap mama mengingatkan sembari membereskan piring kotor.

haruto menyerngit bingung, "emangnya kenapa ma?"

mama lalu tertawa. dan menghela nafasnya heran, "iya~ takut nya ada yang aneh-aneh masuk kedalam kamar kalian."

haruto menatap junghwan yang sedang memakan seporsi salad, lalu kembali menatap mamanya itu.

"i-iya ma."

__





























































esoknya, haruto dan junghwan benar-benar memotong rumput dihalaman.

tapi, sebelum itu mereka menunggu tukang kebun itu datang kerumah mereka. alhasil, mereka kini sedang berolahraga disekitaran rumahnya.

haruto bingung. mengapa rumahnya dikelilingi dengan pohon-pohon besar? dan sepertinya juga, sedikit sekali warga yang menepati didaerah sini.

haruto berusaha menepis pikiran yang tidak-tidak. mungkin mama dan ayah memilih rumah yang jauh dari peradapan warga agar polusi udara tidak tercemar.

i. wait (✓)Where stories live. Discover now