10. when haruto meet him

299 75 6
                                    

w a i t .























"akhirnya lo liat gue juga. waktu kemaren gue bakar-bakar, kenapa lo ngga notice gue? lo takut?"

haruto menyerngitkan dahinya bingung. "maksud lo?"

laki-laki itu lalu tersenyum. "lo bego apa dongo sih?"

"jelas-jelas lo waktu itu masuk ke rumah pohon. terus pas keluar, lo liat gue kan lagi bakar-bakar? kenapa lo ngga samperin gue? lo takut?" ucap laki-laki itu dan kembali mengarah ke depan.

"gue kira lo orang yang males bergaul. maka dari itu, gue lebih milih deketin adik lo. daripada lo sendiri."

"tapi gue baru sadar, lo takut sama mama dan ayah. lo tutupin itu semua dengan cara lo jadi anak penurut. lo nurut banget jadi orang."

laki-laki itu lalu berbalik dan tersenyum aneh kepada haruto. "harusnya lo ngga senurut itu."

haruto termenung. mengapa, mengapa orang itu tahu sekali apa yang dirasakan nya?

"lo siapa?" tanya haruto.

"gue? asahi. hamada asahi. salam kenal."

"gue watanabe haru-"

"gue udah tau siapa nama lo."

asahi pun maju kearah haruto. lalu melihat dari bawah hingga atas. tak lama, asahi pun menghembuskan nafasnya kasar diringi decakan kesal.



"ayah ngilangin orang lagi?" tanya asahi.

haruto mengangguk, "kak hyunsuk sama kak lia namanya. mereka adik kakak kandung."

asahi pun terdiam. setelah lama ia kembali berbicara. "lo harus hati-hati. bisa aja setelah hyunsuk sama lia, lo sama adik lo korban selanjutnya."

"tunggu, lo sebenernya siapa? kenapa lo tau banget tentang ayah sama mama? kenapa lo seakan-akan udah pernah ngalamin ini?" ucap haruto.

asahi menghela nafasnya, "secara perlahan, lo pasti bakalan tau."






































































































sore ini mama dan ayah mengajak haruto dan junghwan ke pantai untuk melihat sunset. dan lagi-lagi haruto dan junghwan hanya menurut. lagipula, mereka pun butuh refreshing diri.

ombak yang surut itu sesekali mengenai kaki jenjang haruto. haruto sangat merasakan sensasinya. dingin, dan ditambah hawa angin pantai yang sejuk membuat rambut haruto bergerak. terkadang pun haruto memejamkan matanya.

lain bedanya dengan junghwan. seorang laki-laki berparas tampan itu sedang tengah asyik menyantap sebuah makanan yang pastinya sudah disiapkan oleh mama.

"haruto. ayo sini dulu kamu mau makan ini ngga?" teriak sang mama kepada haruto. karena jarak haruto dan mama lumayan jauh, membuat mama harus berteriak.

haruto menoleh, "iya ma mau."

haruto pun mengambil makanan tersebut. yang tak lain tak bukan adalah sandwich. lalu ia pun menyantap dengan santai.

ayah meletakkan kacamatanya. lalu ia mengambil sandwich pula. ya memang tadi mama sudah membagi.

"ohya, ma. besok kerabat-kerabat ayah bakalan datang ke rumah kita untuk sekedar ngumpul. jadi tolong siapin semuanya." ucap ayah.

lalu mama pun tersenyum simpul. "sudah pasti."







***

digantung kayak gini gapapa kali ya~

i. wait (✓)Where stories live. Discover now