0

918 92 118
                                    

Matahari senja memancarkan cahaya kuning kemerahan, menciptakan ilusi seolah terbenam di ujung lautan. Angin laut bertiup kencang, membawa serta aroma asin dari hamparan permadani biru yang khas. Sandyakala yang begitu mempesona, menenggelamkan siapa saja dalam lamunan yang menjerumus ke nostalgia.

Ada yang bilang, di waktu senja seperti sekarang ini, mereka yang berada di dunia seberang kembali untuk menemui keluarga dan orang-orang tercinta. Diam menatap dan menangis bahkan meratap. Masing-masing memiliki penyesalan dan keinginan yang belum terpenuhi bahkan sampai ajal menjemput.

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia adalah makhluk yang dipenuhi rasa ingin tahu dan hawa nafsu. Tak jarang, mereka rela mengorbankan orang lain demi keuntungan pribadi. Rasa iri dengki yang berlebih mendatangkan malapetaka dan jurang penyesalan yang teramat dalam.

Seseorang pernah memerintahkan kepada orang terdekatnya untuk pulang, kembali ke tempat dimana seharusnya ia berada, tanpa tahu kebenaran bahwasanya orang itu telah kehilangan satu-satunya tempat berpulang yang tersisa.

Seseorang di suatu tempat pernah memberi nasihat kepada rekannya, agar ia tidak memaksakan diri dan melampaui batas maksimal kemampuan tubuhnya sembari berbisik bahwa sebenarnya ia sudah tak dibutuhkan. Sesosok bayangan pernah berteriak dengan lantang, menyuruh bayangan lainnya untuk berhenti tanpa memberitahu aktivitas seperti apa yang harus ia hentikan.

Seseorang dengan tatapan teduh pernah membisikkan sesuatu dengan lembut pada telinga rekannya, memohon dengan tulus, berharap rekannya mundur dan menyerahkan segala yang tersisa kepadanya tanpa memberikan penjelasan lebih rinci yang sekiranya dapat menenangkan hati.

Sosok ayah bicara perlahan, mengatakan bahwa sudah tak ada lagi yang bisa anaknya lakukan, cukup pergi dan menghilang dari pandangan orang-orang dalam ruangan luas dengan lampu berhias kristal tergantung di langit-langitnya. Cerminan seorang adik memegang pundaknya, melontarkan kalimat dengan nada riang seolah tak ada masalah yang terjadi diantara mereka.

Mereka semua menyuruhnya berhenti, mengatakan cukup sampai disini, sedangkan mereka pergi meninggalkannya seorang diri dalam dingin dan gelapnya malam berawan dengan butiran salju putih berjatuhan pelan.

Warna merah pada pelangi yang senantiasa menghiasi langit itu telah hilang. Meninggalkan warna-warna lainnya dengan penuh kekecewaan, menjadikan mereka tak lagi berarti. Bumi dan langit, jaraknya begitu jauh namun kali ini seolah menjadi lebih jauh lagi. Menjadi asing satu sama lain.

===============================

IDOLiSH7 Fanfiction
"Go"

By
Staikogane

===============================

Hai hai! Selamat sore para penghuni kecamatan ainana~
Masih ingat aku? Iya aku, Lynn disini, balik lagi setelah hampir-- eh bukan hampir lagi ya emang udah 2 tahun menghilang dari dunia per-wp-an ini.

Aku lupa dengan book ku ini udah ada tempatnya sendiri dan malah ngulang bikin yang baru jadi untuk itu chapter yang sudah aku publish di lapak sebelah akan pindah kesini dan sebagai permintaan maaf, malam ini aku bakal up chapter 3.

Kemarin sempet update si, tapi kan cerita lama, ehek kek yg ini baru aja. "Go" ini adalah salah satu fanfic yang pernah aku publish pas pandemi tapi ke unpublish sama akunya karena beberapa hal, salah satunya aku lagi banyak utang:) dan utang-utangku ini belum lunas dan belum mencapai ending dan sekarang sedang aku kerjakan hehe.

Fanfic Return His Smile adalah fanfic yang bakal aku revisi setelah The Last Petal. Aku agak sedih sih... yah gimana yah, kok kayak akhir-akhir ini fandom ainana agak sepi, atau mungkin cuman akunya doang yang lebay (⁠・⁠∀⁠・⁠)?

Yah intinya aku akan berusaha, karena gimanapun ngutang dalam bentuk apapun itu ga baik:)

Dan ga pernah capek, ga pernah bosen aku ucapin terimakasih yang sebesar-besarnya untuk para reader tercinta yang selalu nungguin book gajelas aku di fandom manapun itu, aku seneng banget, aku cinta sama kalian. Lope sekebon❤️

Itu aja, maaf bacotan ku lebih panjang dari prolognya-- padahal enggak. Akhir kata...

Tenn: Bubar Lo semua>:)

–20 Agustus 2023

GoWhere stories live. Discover now