27

5.2K 737 301
                                    

Jangan Lupa Vote!
________________________

Pagi harinya, (Y/n) terbangun. Telinganya menangkap suara kicauan burung dari balik jendelanya yg tertutup. Perlahan, ia pun mulai membuka matanya. Jari-jemarinya sibuk meraba tempat tidur, seolah-olah mencari sesuatu. Menyadari, kalau seseorang, alias tanjiro yg telah menemaninya tadi malam sudah tidak ada, ia mendongakkan kepalanya. 

Menyipitkan matanya, mencoba beradaptasi dengan cahaya pagi yg menembus dari sela-sela jendela kayu. Akhirnya, (Y/n) bangun dari posisi tidur nya. Ia menguap. Berkat tanjiro, ia dapat tidur nyenyak tadi malam. 

' Tapi, aku merepotkan tanjiro... ' Batinnya tak enak.

 (Y/n) bergegas mandi dan memakai seragam kisatsutainya. Ia melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan pemeriksaan. (Y/n) menggeser pelan fusuma itu, memperlihatkan Shinobu yg tengah mengecek lembaran kertas dengan data-data kesehatan para kisatsutai yg terluka. Shinobu yg menyadari kehadiran (Y/n), hanya tersenyum dan menyapanya seperti biasa.

" Ohayou, (Y/n). " Sapa Shinobu.

" Ohayou Gozamaisu, Shinobu-san. " Balas (Y/n).

" Apa kau tidur nyenyak tadi malam ? Hujannya sangat deras, ya. " Ucap Shinobu. (Y/n) tersenyum simpul.

" Yah, begitulah. Petirnya sangat mengangguku. " 

" Kau membenci petir ya, (Y/n) ? "

(Y/n) mengangguk.

" Aku sangat membencinya. Suaranya membuatku tidak bisa tidur. " Shinobu tertawa kecil mendengar tuturan (Y/n).

" Lucu sekali, seorang Asuka (Y/n) yg hebat, bahkan di akui oleh oyakata-sama, takut terhadap petir dibanding dengan pertempuran yg di penuhi mayat dan darah. " Kekehnya.

" Ahahaha... Tolong jangan meledekku, Shinobu-san. Kalau begitu, aku pamit ya, maaf kalau aku menganggu. " 

" Tidak, tidak. Kau tidak mengangguku sama sekali, asalkan bukan dia yg 'tak pernah bicara itu' selalu menungguku bagai anak anjing, tapi hanya berkata satu-dua patah  kata. Itu baru menyebalkan. " 

(Y/n) ber-sweatdrop, ketika mengetahui kalau si pilar air telah dinistakan oleh sesama rekan pilarnya. 

Kali ini, tujuan (Y/n) adalah mengunjungi kamar trio kamaboko. Ia sudah mendengar dari Sumi, kalau mereka bertiga telah mempelajari teknik penafasan penuh selama seharian untuk menjadi lebih kuat, apalagi mereka sama-sama tengah mencoba memecahkan kendi yg sangat keras itu. 

Sesampainya disana, pintu ruangan itu terbuka. Alhasil, (Y/n) langsung masuk saja, dan... Yah... Betapa mengejutkannya, ia langsung disuguhkan pemandangan dimana Zenitsu yg mencoba mencekik Inosuke, entah apa penyebabnya.

' Inilah hasilnya, bila orang gila ketemu dengan orang gila. Maka akan menghasilkan sesuatu yg melanggar hukum dan norma alam... ' Jahannam sekali perkataannya ಥ‿ಥ

" Tanjiro. " Sapa (Y/n). Lantas, tanjiro pun menoleh ke arahnya, dan memberikan senyuman secerah matahari. 

" Ohayou, (Y/n). "

" Ohayou. Ah, tanjiro. Itu... Soal tadi malam... Terima kasih dan maaf ya... "

" Eh, nande ? "

(Y/n) terdiam sesaat, ia mengalihkan pandangannya dari pemuda bersurai merah anggur itu. Telunjuknya sibuk mengusap-usap pipinya yg tidak gatal.

" Itu... Tadi malam, aku sangat merepotkan mu, jadi gomennasai... " Lirihnya malu-malu. Tanjiro pun terkekeh kecil, karna ekspresi (Y/n) yg begitu lucu.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldWhere stories live. Discover now