29

17.5K 1.5K 48
                                    

Senja sore perlahan muncul mengantar dua wanita itu ketempat apartemen penduduk kelas bawah. Irene mematikan mesin mobil, dengan Seulgi yang berjalan keluar sembari membenarkan rok pendeknya.

"Apakah benar ini tempatnya, nonna?"

"Iya, Taehyung dulu pernah membawaku kemari. Waktu kencan aku sering menginap disini"

"Lumayan juga sih, tidak terlalu buruk. Tapi menurutku Apartemen disini ruangannya terlalu sempit, tapi cukup juga untuk ditempati dua orang"

"Huh? Memangnya kau tau kawasan ini.."

"Ah tentu saja! Teman sefakultasku dulu ada yang pernah tinggal disini."

Irene mengangguk sebagai balasan. Di ikuti seulgi yang Masuk kedalam gedung Apartemen dan sempat berpapasan dengan beberapa orang, menuju lantai lima menggunakan lift. Irene berharap cemas, semoga saja pencariannya membuahkan hasil.

Karena mau mencari dimana lagi? Setaunya tempat yang Taehyung miliki hanya Apartemen ini, Karena suaminya pernah bilang jika rumah peninggalan Orang tuanya sudah dijual untuk biaya hidup. Dan memilih tinggal Apartemen kecil sembari mencari pekerjaan di Seoul sebelum bertemu dengan dirinya

"Nonna, acara pernikahanku di undur"

"Oh benarkan. Bukannya beberapa bulan belakang kau sudah mempersiapkan semuanya, kenapa bisa diundur?"

Seulgi menunduk murung bertepatan pintu lift yang mulai terbuka "Jimin akhir-akhir ini sangat sibuk nonna,– yeahh jadi aku tidak bisa memaksa walaupun sedikit kecewa"

"Sesibuk itukah?"

"Iya, bahkan kemarin dia pergi kedaegu. Meminta ijin ada urusan disana selama satu minggu"

Irene tersenyum kecil, mengusap bahu Seulgi. Mencoba menguatkan agar adiknya itu tidak terlalu murung, karena disinipun Ia bernasib sama. Taehyung dulu sampai sekarang jarang ada waktu untuknya "Coba lain kali usulkan, untuk meminta waktu cuti pada Jimin. Agar kalian mempunyai waktu banyak nantinya"

"Iya nonna, terimakasih untuk sarannya. Aku harap nanti Jimin oppa mau menerima usulanmu"

Irene tersenyum. Langkahnya terhenti pada pintu nomor 130 memasukan pin dengan cepat.–Jika tidak salah, terakhir kali Ia mengunjungi Apartemen ini setelah resepsi pernikahan mereka. Karena saat itu Ia harus memindahkan beberapa baju milik suaminya, dan sekarang baru menginjak lagi setelah beberapa tahun. Semoga saja pin itu masih sama, dan tidak dirubah oleh Taehyung.



🌱




"Ah– Hyung.. ini sakit"

"Tahan sebentar sayang"

Jungkook mendesis kecil. Saat tangan itu lagi-lagi mengurut betisnya, sakit dan enak. Tapi lebih banyak sakitnya terhitung sudah 30 menit badannya di pijat sana-sini. Kakinya diurut tiada henti menggunakan minyak zaitun, oleh wanita paru baya.

Bibi shin, pemijat handal pilihan Taehyung. Karena pemuda itu juga sering pijat jika badannya sedang lelah sehabis bekerja, dan Jungkook senang akan hal itu. Karena sebelumnya, ekpestasinya sudah berpikir yang tidak-tidak.

Pemijat muda yang masih ting-ting! Jungkook tidak mau

"Pasti nak Jungkook sering duduk terlalu lama ya?"

"Ugh– iya bi.. saat kuliah dan mengerjakan tugas, punggungku terasa sakit jika duduk terus menerus"

"Pantas saja tadi bibi urut nak Jungkook hampir menangis. Karena ada sedikit tekanan pada tulang, Jadi harus diimbangi dengan berdiri dan berjalan nak"

"Um, iya bi"

Jungkook menenggelamkan wajahnya pada bantal, dengan sebelah tangan memegang lengan Taehyung. Pemuda tampan itu hanya tersenyum mendengar celotehan Jungkook dengan bibi shin. Lucu sekali

"Sayang"

"Hm, kenapa– ah bibi pelan-pelan!"

Taehyung tekekeh, mengelus lengan kekasihnya "Sebentar ya, Hyung mau pijat juga"

"Dimana? Tunggu bibi shin saja, sebentar lagi juga selesai Hyung!" Cicitnya dengan suara yang teredam bantal

"Kan biar sama-sama selesai, sebentar saja. Okay? Itu orangnya sudah datang"

Jungkook spontan mendongak, menatap tajam Taehyung yang hendak menuruni ranjang "Jangan macam-macam Hyung! Dimana orangnya"

"Astaga, sayang. Tenanglah– lihat itu orangnya" tunjuk Taehyung pada wanita muda yang berseragam, Rambut wanita itu tergerai dan sedikit ikal. menunduk sopan saat Jungkook menatapnya tajam.

"Selamat sore, Tuan Kim"

Taehyung mengangguk kecil, dan membenahi pakaiannya "Kau tunggu di kamar sebelah, aku akan segera kesana"

"Baik Tuan"

Wanita itu undur diri, dan mengeluari kamar. Taehyung menuruni ranjang dan menatap manisnya, tersenyum kecil memberi usapan pada rambut "Janji sayang, Hyung tidak akan macam-macam"

"Menyebalkan, sana pergi"

"Sungguh sayang, jangan marah. Nanti kamar sebelah tidak akan Hyung tutup, biar terbuka saja. Kamu bisa lihat nanti jika sudah selesai dipijat sama bibi shin"

"Terserah" Jungkook memalingkan wajahnya. Bibi shin yang mendengar hanya tersenyum saja, menurutnya maklum anak muda. Pasti masih ada cemburu yang membara

Ngomong-ngomong bibi shin belum tau jika Taehyung itu sudah menikah. Yang ia tau pemuda tampan itu masih sendiri alias bujang, karena setiap pijat tidak ada obrolan. Taehyung selalu tidur dan bangun jika sudah selesai










Tbc

Jangan lupa vomment ya guys!
Hehe maaf baru update lagi ya😂❤️

Jangan lupa vomment ya guys! Hehe maaf baru update lagi ya😂❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Sexy Brother (Vkook)Where stories live. Discover now