Part 5

231 46 44
                                    

Renjana tidak bermaksud untuk khawatir. Bahkan ia sama sekali tidak peduli perihal Kenzino yang sibuk mengurus pekerjaannya. Toh, si pewaris tahta sudah memberitahunya akan sibuk mengurus pekerjaan.

Namun pasalnya, Kenzino hanya mengatakan tidak akan kembali selama satu minggu, yang pada kenyataannya justru sudah lebih dari dua minggu si pemilik condo itu tak kembali. Bahkan tidak bisa dihubungi juga. Setiap pesan Renjana yang meminta izin untuk mampir ke apartemennya, tak ada satu pun yang dibalas. Atau pesan-pesan lainnya yang mengingatkan Kenzino untuk menjaga makan dan waktu istirahatnya.

Si cantik sempat dibuat bingung saat Samuel datang ke condo untuk mengambil beberapa pakaian ganti untuk Kenzino. Dan saat itu juga Samuel menyempatkan diri bercerita soal Kenzino yang memang sedang repot mengurusi sebuah proyek besar dan tak bisa diganggu sama sekali. Samuel juga meminta Renjana untuk memaklumi hal tersebut.

"Kenapa elo? Ngelamun gitu," Sreva mencolek dagu Renjana demi menarik perhatian si cantik.

"Nggak apa-apa. Kepikiran sama sesuatu aja,"

"Mikir apaan sih? Serius amat sampe kening elo berkerut gitu. Coba deh cerita sini, mana tau gue bisa kasih solusi buat elo,"

"Nggak penting sih... cuma gue jadi agak kepikiran aja soalnya si Kenzino udah dua minggu lebih nggak balik condo. Sebenernya dia udah bilang waktu itu bakal sibuk di kantor dan nggak akan sempet balik. Tapi bilangnya cuma seminggu, nah ini malah udah dua minggu lebih nggak balik juga ternyata,"

"Lah? Emang kalian nggak ada saling ngabarin gitu?"

"Boro-boro... gue kirim pesan sekedar izin balik apartemen aja kagak di-woro... cuma si Samuel pas mampir condo bilang kalau kerjaan Kenzino emang lagi hectic banget. Yah, sebenarnya sih gue nggak masalah dia mau balik condo apa nggak, cuma gue jadi serba bingung tinggal di condo orang tapi yang punya kagak ada. Canggung gue kalau pas lagi di condo sendiri terus housemaid dateng buat bersihin condo. Tatapan si housemaid tuh agak judging gitu tapi tetap sopan sih kalau ngobrol sama gue,"

"Ya kalau dia kurang ajar, auto dipecat sama Kenzino," celetuk Sreva asal.

"Anyway... Emang elo nggak kepikiran buat samperin dia ke kantornya? Tanyain dia mau balik kapan gitu... sekalian ngecek keadaan dia,"

"Nggak lah! Ngapain coba?! Sok akrab banget gue tiba-tiba dateng ke kantor dia, sedangkan udah dua minggu lebih gini, kita nggak ada kontakan," tolak Renjana.

"Ah elah! Elo kan sugar baby dia, wajar kali kalau elo basa-basi nyamperin dia. Be his mood-booster. Mana tau dia butuh moral support. Elo sendiri yang bilang kalau Kenzino nyari sugar baby karena butuh temen. Yah, basa basi kan salah satu tugas 'temen'...,"

"Tapi kan tugas gue cuma jadi 'temen' makan malam sama ngehadirin acara bisnis dia doang. Oh, yah sama temen tinggal gini...,"

Sreva berdecak pelan merasa gemas mendengar respon Renjana. "Duh! Asal elo tau yah, kalau lagi hectic kerjaan dan nggak bisa dihubungin gitu, gue inisiatif biasanya nyamperin pacar gue. Kasih moral support dengan jadi mood-booster dia. Bawain makanan gitu, karena biasanya jadwal makan dia suka berantakan,"

"Ya kan itu elo, nyamperin pacar elo sendiri. Nggak ada yang aneh. Lah gue? Aneh kali tiba-tiba nyamperin dia gitu, sok akrab dan sok asik banget...,"

"Lah?! Itu juga tugas elo sebagai sugar baby kali. Elo mah aneh... kayaknya baru ini deh gue nemu sugar baby banyak gaya," sahut Sreva sembari menggelengkan kepala. Terlampau bingung dan gemas dengan pemikiran sahabatnya itu.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 14, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

met·a·noi·aOnde histórias criam vida. Descubra agora