Skandal

23 2 4
                                    

Tema: skandal

Keyword: ah-uh-ih, wik-wik, ea-ea-ea, tirai tiga, survei membuktikan.

Majas: ironi

PseuCom

°
°
°

Seorang perempuan berjalan sempoyongan setelah acara bersulang bersama temannya tadi. Dia kira kadar alkoholnya rendah, makanya dia berani menenggak lima gelas. Eh, ternyata malah membuat tubuhnya terasa panas seperti ini.

Gyura melepaskan jaket yang membungkusnya, menyisakan dress sepaha tanpa lengan. Dia juga  memuntahkan isi di dalam perut, pandangannya pun ikut mengabur. Tubuhnya tak lagi sanggup berjalan, rasanya lemas.

Entah dari mana datangnya, ada sesosok lelaki yang merangkul pundak untuk membantu dirinya berjalan. Sampai di rumah, Gyura mencekal lengan lelaki itu ketika beranjak pergi.

"Jangan pergi, temani aku di sini!" Gyura berbisik sambil memeluk leher pria itu. Secara tiba-tiba dia mencium bibir yang berhasil menggodanya.

Daniel membolakkan matanya tak percaya. Apalagi melihat wanita di hadapannya ini mulai melucuti pakaian. Tubuh seksi itu ... berhasil menaikkan hasrat.

Hawa tubuhnya semakin panas, sampai-sampai ia berani melucuti pakaian di hadapan pria, seperti jalang. Gyura kehilangan kewarasannya!

Gyura tersenyum puas melihat tatapan pria itu membola, merasa semakin bangga dengan kemolekan tubuh yang dia punya, Gyura berjalan lenggak-lenggok memamerkan tubuh mendekati Daniel.

Lengannya memeluk leher sambil berbisik, "Aku butuh, aku tidak tahan lagi menahan rasa ini." Gyura meraup bibir si pria yang justru malah mendapat balasan dari Daniel.

Di balik tirai tiga, keduanya melakukan wik-wik demi menuntaskan hasrat mereka. Lenguhan dan desahan ah-uh-ih terlontar dari mulut Gyura.

*****

"Pak, apa video itu benar adanya?"

"Apa tanggapan Bapak tentang video itu? Usaha apa yang akan Bapak lakukan setelah video itu tersebar di sosial media?"

Sesosok lelaki berpakaian formal lengkap dengan kaca matanya berjalan di tengah kerumunan wartawan. Tanpa menanggapi, pria itu malah berjalan cepat dikawal para bodyguard-nya.

"GYURA!" teriaknya dengan lantang.

Gyura mendekat dengan tatapan menunduk sambil memegangi kepalanya yang masih terasa agak pusing. "I-iya, Pak?"

"Apa kau tidak melihat sosial media, sampai-sampai masih bersikap setenang ini, hah?"

"Memangnya ada apa, Pak?"

"Dasar bodoh! Semua wartawan di luaran sana mencarimu untuk dimintai kejelasan tentang video yang sudah tersebar di sosial media itu! Apa kau juga tidak tahu apa isi videonya, hah?!"

Gyura mengangguk.

Tamparan keras di pipi membuat Gyura meringis pelan, panas. Hari ini hari sialnya! Sudah kepalanya pusing, telat karena dikerubungi wartawan, ditatap remeh artis lainnya, dan kini mendapatkan tamparan.

"Bodoh! Apa kau tidak memikirkan reputasimu ke depannya? Bukan cuman reputasimu saja, agensi ini juga ikut tercemar karena kelakuanmu! Apa kau tahu berapa banyak kerugian yang ditanggung agensi ini karenamu?!"

"Buka ponselmu, banyak berita tentang dirimu," ujar Jackson sambil berlalu ke ruangannya setelah meluapkan amarah pada gadis itu. Percuma dia marah-marah, Gyura saja tidak tahu kesalahannya sendiri.

Jackson duduk di kursi, tumpukan laporan dan koran di depannya membicarakan Gyura. Wajahnya mengadah ke atas dengan kerutan-kerutan di dahi. Apa yang harus dilakukannya?

Survei membuktikan drama yang akan dipentaskan Gyura kali ini banyak digandrungi orang-orang. Tetapi, semua rencana itu gagal! Sial, agensinya juga harus menanggung kerugian karena gadis itu.

Di lain tempat, seorang gadis tengah menyedup segelas teh hangat menemaninya membaca berita terkini. Senyumannya terukir. "Ea-ea-ea," hatinya bersorak senang.

Ini semua rencananya, dia yang menyuruh 'orang itu' agar membenahi pakaian Gyura setelah melakukannya. Akhirnya, ia bisa menjatuhkan rival agensinya lewat gagalnya drama itu!

Ipen WikenWhere stories live. Discover now