SotH 18⚽

5 2 0
                                    

Baca juga cerita keduaku "DIA and"
Jangan lupa

Happy reading 💙

"Nggak gak ada yang salah, gue suka aja kalo lo panggil gue pakek sebutan nama,"

"Sumpah gak jelas banget sih Lo,"

sebelum jam istirahat tiba, pak hakim sudah membebaskan hukuman kita berdua jadi kita bisa lebih dulu ke kantin tanpa berdesak desakan kita pergi ke kantin untuk menghilangkan haus yang bersarang di tenggorokan kita karna dijemur.

"Biar gue yang ambil minum," ucap Aldy setelah sampai dikantin dan menyuruhku duduk, kenapa dia baik banget hari ini apa dia sedang kerasukan atau salah makan, pikirku karna biasanya dia sangat cuek bahkan lalat masuk kemulutnya pun dia pasti tidak akan menyadari itu.

"Nih," ucapnya menyerahkan air mineral yang barusan dibelinya.

"Makasih," lanjutnya memang dasar aneh si Aldy beli sendiri makasih sendiri.

"Bilang kali kalau gak mampu beli air yang ada warnanya," ucapku menyindirnya padahal dari lapangan tadi aku sudah mengidam idamkan es jeruk pasti sangat nikmat diminum saat habis panas-panasan begini.

"Habis dari panas panasan itu minum air putih biar gak kurang cairan," ucapnya, ada benarnya juga sih perkataannya, tapi tetep aja yang segar-segar sudah aku incar dari tadi.

"Tumben Lo baik sama gue,"

"Gue selalu baik sama Lo, Lo aja yang gak pernah nyadar,"ucapnya lalu menarik kursi dan duduk berhadapan dengan ku.

"Gak masuk kelas ternyata lagi asik pacaran disini ya?" Ucap vano yang datang dengan vino juga Zahra dan febi dibelakang.

"Iya dong bang vano kita lagi pacaran jadi jangan ganggu kita hus hus," ucap vino menyindirku menirukan suara cewek, lebih ke arah bencong tepatnya, dan mendapat gelak tawa dari mereka semua untungnya belom ada banyak murid di kantin.

"Bawa gunting gak Van," tanyaku pada vano karna biasanya dia selalu bawa gunting kemana mana buat jaga jaga katanya.

"Buat apa Jum," tanya vano.

"Mau gunting mulut lemes vino, sini guntingnya," ucapku meminta gunting.

"Gue bantu ambil meteran deh buat mengukur berapa panjang potongannya," timpal Zahra.

"sekalian cutter nya buat nyayat bibirnya yang lemes ," ucap Aldy me nimpal.

"Kenapa pikiran kalian seperti psykopat begini, gini-gini gue sahabat kalian asal kalian tau, jadi sedih gue," ucap vino sok dramatis seperti orang yang paling menyedihkan dimuka bumi ini.

"Canda elah, skip baperan," ucap vano.

"Kenapa kata baper selalu dibuat alasan ketika kata kata yang sangat menyakitkan itu kalian ucapakan," ucap vino semakin men dramatis pinter banget akting nya si jablay.

"Ih kok gue jadi merasa bersalah ya, maaf ya Vin, minta maaf woi Jum, Al, Ra, meskipun kayak gembel begini dia tetep temen kita nih," ucap vano merangkul vino yang menyedikan itu, tapi aku tidak sama sekali kemakan sama tampangnya yang sok teraniaya itu.

Secret Of The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang