SotH 26⚽

5 3 0
                                    

Enjoy the story😊

Kata katain aja terus dia diciptakan memang untuk dikata-katain

"Oh iya ini semua temen saya, gak usahlah kalian kenal satu satu mereka semua gak ada kelebihannya kok," ucap kak Zean dengan sedikit kekehan aku kira dengan pakaiannya yang rapi seperti itu bakalan formal, ternyata humoris tipe aku banget nih, kalau boleh.

"Sembarangan, Ganteng gini bukan kelebihan?" ucap salah Satu orang yang tadinya duduk lalu berdiri menghampiri aku dan Zahra. "Dian tampan, mapan, Budiman, dan dermawan," ucapnya memperkenalkan Dengan menjulurkan tangannya, ganteng sih tapi kayaknya dia paling bobrok diantara mereka semua, sebelas dua belas lah sama vino.

"Juma kak," ucapku memperkenalkan begitu juga dengan Zahra.

"Gimana ada yang mau sama saya? Mumpung lagi diskon 50%, bisa nyicil penawaran untuk hari ini saja, kalo besok harga udah normal bahkan bisa saja naik untuk besok," ucapnya menawarkan dikira baju kali pakek diskon segala.

"Makasih kak gak tertarik kalau disebelahnya sih boleh gak diskon juga boleh, mau bayar kes," bukan gue yang jawab tapi Zahra yang membidik kak Zean disebelah kak Dian, gak cocok Ra Lo cocoknya tuh cuma sama vino otaknya sama sama geser pakek ngode segala lagi.

"Wah wah wah nyari modellan kayak gue tuh gak ada lagi dimuka bumi ini, limited edition nih," ucapnya dengan gaya bak model. "Gue tau kalian pasti pada jomblo kan jadi tawaran menarik nih masih disegel lagi," jelasnya lagi.

"Apanya yang disegel Dian," timpal yang ber badan gempal.

"Sut.....," Ucapnya dengan menaruh telunjuknya di mulut mengisyaratkan untuk diam. "Masih bocah mana ngerti," ucapnya memberi isyarat pada si berbadan gempal.

Seenaknya saja bilang kita berdua bocil, padahal kita mengerti apa yang mereka maksud.

"Hei gue ngerti ya, dan satu lagi kita bukan bocil, Lo tuh badan aja gede otak kecil," marah Zahra, yang langsung mendapat gelak tawa dari semua orang, gak tau aja kalau Zahra lagi ngamok berubah jadi singa.

"Bagus neng kata-katain aja dia diciptakan memang buat dikata-katain," timpal seseorang.

"Ngomongnya jangan gitu cantik, entar naksir Lo," gombal kak Dian, dia memang sama persis dengan Zahra gak tau malu sudah dikata -katain masih terus berusaha.

"Najis doain semuanya semoga aja nggak, gak bisa memperbaiki keturunan gue kalo sama Lo," ucap Zahra meminta doa pada kita semua lalu pergi menuju ke tempat duduk sebelah yang memang kosong, dan aku hanya mengekor dibelakang, bukannya tidak mau menimpali tapi aku sedang tidak mood.

"Cantik ngapain duduk disitu, sini aja biar Deket biar bang Dian gak perlu mikirin," teriaknya pada Zahra. Yang mendapat acungan jari tengah dari Zahra. Dan semuanya ricuh me nyorak kak Dian.

Karena sudah menunggu agak lama aku memberanikan diri untuk melihat ke jendela kamar Jefri yang memang ada cela sedikit untuk menerobos masuk, ingin tau apa yang mereka lakukan didalam hingga selama itu, saat aku mengintip betapa terkejutnya aku ketika melihat ternyata didalam Jefri dan Febi sedang bertukar nafas you now lah mereka ngapain, iya mereka ciuman, lalu aku segera kembali ketempat semula ku, mengatur nafas yang tiba tiba tertahan.

"Ra gu___gu__ gue balik du___lu ya? Gue ada janji soalnya," ucapku pada Zahra bohong karna aku sudah menahan air mataku yang sudah mau jatuh karna melihat adegan tadi.

Secret Of The Heart Where stories live. Discover now