4||Alami vs Buatan

4.4K 500 0
                                    

Jangan lupa Follow dan Votmentnya guys!!!

Tahap Rombakan Yee😭😭
*

"Lo gak mau gabung sama mereka." Mia menunjuk beberapa siswi yang duduk ditengah-tengah kantin dengan dagunya.

Leona tersenyum tipis lalu menyandarkan punggungnya disandaran kursi, "Mereka gak se-level sama Gue." Ucap Leona dengan wajah datar.

Mia menatap Leona sengit, "Gak Se-level? Kok tiap hari main bareng." Sindirnya sarkas.

Leona mengangkat bahunya acuh, merasa tak peduli dan memang seharusnya tak dipedulikan.

"Maka nya entar Pulang sekolah ikut sama Gue." Ucap Leona Misterius, membuat Mia yang tadinya melupakan rasa penasarannya. Seakan diingatkan kini Mia menatap Leona penasaran setengah mati.

Mengalihkan tatapannya sejenak, Mia sedang berfikir. Apakah dirinya harus ikut atau tidak, mengingat Nanti malam adalah jadwalnya balapan dan mengharuskannya tidur lebih awal agar tetap fit diarena nanti.

"Okelah." Jawab Mia kini yakin, rasa penasarannya lebih besar dari pada kegiatannya.

Leona sesekali menyuapkan Nasi Goreng telur kemulutnya, makanan kesukaannya yang Mamanya selalu masakan jika dirinya Sarapan.

"Lo naik apa berangkat ke sekolah." Tanya Leona to the point, memang hal ini yang ingin ditanyakannya sendari tadi.

Mia menjawab tanpa pikir panjang, "Naik anggkot lah, yakali naik mobil bisa rusak penyamaran Gue." Bisiknya karena tak ingin orang lain mendengar.

Leona mengangguk-anggukan kepalanya paham.

Dirinya masih sedikit harus beradaptasi di dunia ini, salah langkah sedikit semua hancur. Rencana yang sudah disusunnya matang-matang.

Tapi Ia juga harus menulis semua isi novel yang masih sangat diingatnya sebelum Ia melupakannya, dan dari isi novel itu mungkin dirinya bisa mengubahnya walau hanya sedikit.

Sepulang sekolah, Ia akan benar-benar mengambil langkah awal merubah alur dalam novel. Menjual mobil itu dan menggantinya dengan motor.

"Hey! Ngelamun jorok ya?!" Tebak Mia asal, hal itu membuat buyar fokus pikir Leona yang sedang menyusun cerita dalam Novel.

Leona menghela nafas kasar sebelum berdiri lalu mengeluarkan Uang seratus dan menaruhnya dimeja, setelahnya Ia berjalan keluar dari kantin. Meninggalkan Mia yang hanya melongo menatap punggung ramping itu menjauh.

Apa Gue salah ngomong??

Udahlah biarin aja...nanti juga ketemu.

***

Entah sudah berapa kali Leona menghela nafasnya kasar, Harusnya masuk kedalam novel ini menjadi kesempatan nya untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya sejenak. Tapi Ia tak menyangka jika masalah di dunia ini cukup rumit dari pada masalahnya dengan tumpukan dokumen yang tak ada habisnya berada di mejanya.

Tanpa sadar langkah Leona membawa gadis itu menuju Rooftop.

Saat itu juga Ia teringat dengan Ceta-kembarannya dalam novel ini.

My Antagonis TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang