3

2K 200 3
                                    

jongseong terus melirik jam dinding yang berada di sebelah papan tulis. ia sudah tidak bisa fokus mendengarkan penjelasan dari gurunya. perasaannya kalut. ia panik. ponselnya juga terus bergetar di saku celananya.

sialan. batinnya. ia sudah tidak sabar untuk cepat-cepat menyelesaikan kelas terakhirnya dan bisa menjenguk kekasihnya yang sedang demam dan flu berat.

bel sekolah pun berbunyi, menandakan kelas telah usai. akhirnya ia bisa pulang dan menjenguk kekasihnya. ia bahkan tak mengindahkan perkataan sunghoon serta jake yang bertanya padanya mengenai tim basket mereka. jongseong tidak akan membiarkan jungwon merengek sedih karena ia terlambat datang.

jongseong pergi membeli kue cokelat dan beberapa makanan ringan lainnya untuk jungwon. ia tahu jungwon tidak boleh makan makanan yang terlalu manis atau terlalu asin, makanya ia meminta penjualnya untuk membuat makanan ringan itu lebih rendah gula dan rendah garam. agar jungwon tetap menikmati makanan tersebut tanpa resiko lebih buruk.

dan jungwon merentangkan kedua tangannya ketika ia baru masuk ke kamar kekasihnya itu. jungwon menyambutnya dengan sikap yang menggemaskan. jongseong pun meletakkan bungkusan makanan ringannya di atas ranjang dan memeluk kekasihnya yang sedang sakit itu.

"kakak lama sekali." ucap jungwon dengan manja. suaranya lucu, menggemaskan. dan ia memeluk tubuhnya dengan erat. mencari kehangatan.

"maaf ya sayang. tadi kakak beli jajan dulu." balasnya sembari membalut tubuh keduanya dengan selimut tebal. ia tidak mau jungwon merasa kedinginan, dengan mengorbankan dirinya yang kepanasan dan berkeringat.

"aku maunya kakak, bukan jajan." jongseong tidak bisa menahan rasa gemasnya. kekasihnya itu benar-benar ingin ia gigit.

"jungwon sudah makan? sudah minum obat?" jungwon hanya diam. tidak mau menjawab. dan semakin mendekat pada tubuhnya. jongseong tahu, jungwon belum makan dan belum meminum obatnya. kekasihnya itu benar-benar seperti anak kecil. eh tapi jungwon memang anak kecil. usianya bahkan belum tujuh belas tahun.

"makan jajan ya? biar engga makin sakit. nanti kakak makin khawatir." ucapnya lembut. mengusap pelan surai hitam legam kekasihnya. jungwon menggelengkan kepalanya.

"tadi kakak sampai membayar lebih agar mendapatkan hasil yang lebih berkualitas buat kamu." dan jungwon mendongak. menatapnya. bibirnya cemberut. benar-benar menggemaskan. jongseong ingin mengecup bibir itu, tapi tidak sekarang. kekasihnya sedang demam dan flu.

"kakak pulang saja kalau jungwon tidak mau." jongseong berpura-pura melepaskan pelukannya. jungwon panik dan memeluk jongseong lebih erat.

"tidak mau. kakak engga boleh pulang." teriaknya dengan suara parau, namun tetap terdengar merdu bagi jongseong.

"makan ya? biar cepat sembuh." bujuk jongseong lagi. jungwon mengangguk cepat.

"tapi kakak yang suapin ya?" jongseong berteriak dalam hatinya. kekasihnya benar-benar menggemaskan. dan tentu saja jongseong menyuapi kekasihnya.

⚪️⚪️⚪️

ide dari @.sechaaay di twitter :))
terima kasih untuk idenya))

sincerely,
kumiko m.

dragoste eterna(jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang