Make It Right

624 86 22
                                    

 “What is the hardest in the world? But also the most beautiful. It is love.”-Anonymous-

***


"She said yes."

Aku mengerutkan dahiku. Pria yang baru saja mendudukan dirinya di hadapanku mengucapkan kata yang sulit ku mengerti. Well, itu tidak sepenuhnya benar. Aku mengerti, namun aku ingin tahu siapa targetnya kali ini.

"Apa maksudmu?" Aku bertanya acuh.

Kenalkan, pria tampan dihadapanku ini adalah Oh Sehun. Kami bersahabat sejak keluarga kami tinggal bersebelahan saat aku berusaha 5 tabun. Usiaku 4 tahun lebih tua darinya, tapi entah mengapa ia bisa mensejajarkan pendidikannya setara denganku.

Sehun mendengus, mengambil bacon yang ada di piringku, melahapnya tanpa rasa bersalah. "Kemarin aku mengajak Sejeong berkencan, nuna. Dan ya, gadis itu mengatakan juga ingin berkencan denganku."

Sejeong?

Aku mengangguk, enggan bertanya lebih lanjut dan kembali membaca buku novel yang sejak tadi menemaniku.

"Kenapa kau suka sekali berdiam di tempat menyeramkan ini sih?" Desisnya. Ia melirik ke sekitar, aku menengadah dan mengikutinya. Apanya yang menyeramkan? Tempat ini sangat terang dengan banyak lampu tergantung, belum lagi beberapa orang sibuk membaca di beberapa spot.

"Kalau kau tidak suka kau boleh pergi, Sehun." Sahutku.

Sehun mendengus. "Sebenarnya aku ingin sekali pergi, tapi aku tidak akan meninggalkanmu disini, berbahaya. Kau bisa terluka nanti."

Apa-apaan dia?

Teng. Teng.

Bel sekolah kembali berbunyi menandakan bahwa saatnya masuk ke kelas. Aku merapihkan buku di meja ku dan meletakkannya kembali ke rak lalu mengambil beberapa buku yang ingin ku pinjam.

"Percayalah padaku, tidak ada yang menyangka bahwa gadis secantik kau, rela menghabiskan waktu di tempat ini, nuna." Gerutunya lagi. Aku menghela napas. Enggan menanggapi komentarnya dan lebih memilih berjalan mendahuluinya menuju kelas.

***

"Aku Kim Taehyung, pindahan dari Busan."

Aku mengamati pria berambut hitam itu acuh. Kembali fokus ke buku bacaan yang baru saja ku pinjam, kisah cinta sepasang remaja yang bersahabat. Aku menyukainya, entah kenapa.

Derit kursi yang di geser membuatku kembali mendongak. Aku terkejut, murid  baru yang tadi berdiri di depan kini mendudukan dirinya di sebelahku.

"Pak, tapi ini tempat duduk Yuri." Aku sedikit enggan berbagi tempat dudukku. Pak guru mengatakan bahwa sudah saatnya aku mengganti teman sebangku. Oh astaga.

"Siapa namamu?" Suara berat itu membuatku melirik sinis. Aku sungguh tidak ingin menjadi ramah pada siapapun kali ini. Jadi aku mendengus dan mengabaikannya kembali fokus pada buku ku.

***

"Astaga dia sangat indah, Sejeong. Kau beruntung sekali menjadi kekasihnya." Aku melirik gerombolan para gadis, dan benar saja diantara gerombolan itu ada Sejeong, kekasih baru Sehun.

PlaylistWhere stories live. Discover now