11. Cinta Datang terlambat

2.3K 310 32
                                    

Sequel 'Tahu Diri'


"Berita pagi ini masih seputar menghilangnya Im Yoona salah satu member dari SNSD. Sudah seminggu sejak berita ini tersebar, tidak ada pihak yang bisa mengkonfirmasi keberadaan wanita cantik itu. Kabarnya, Im Yoona sudah memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dengan Pihak Manajemen SM Entertainment.."

Sialan!

Aku melempar remote tv yang sejak tadi kupegang ke sembarang arah. Pikiranku begitu kacau. Apa yang harus kulakukan? APA?!

"Sehun, jangan begit-"

"Apa?" Ucap Suho. Aku mendelik tajam kearah Leader EXO itu. Sialan. Kenapa aku jadi tidak bisa mengontrol emosiku?!

Bel Dorm kami berbunyi. Suho yang tahu bahwa sia - sia saja meladeniku memilih berjalan kearah pintu dan membukanya. Aku bisa mendengar dengan jelas isakan tangis yang kutahu itu berasal dari Calista, istriku. Istriku. Bagaimana bisa selama ini aku berfikir bahwa aku sudah mencintainya jika kehilangan Yoona begitu menghancurkanku.

Aku beranjak dari sofa menuju pintu depan dan tanpa aba - aba memeluk tubuhnya yang bergetar. Ia menangis sesenggukan.

"Aku kan? Aku yang membuatnya pergi kan?"

Aku menggeleng. Aku tidak tahu apa yang membuat Yoona-ku pergi. Mungkin bisa jadi memang karna Calista. Atau mungkin karna aku? Atau mungkin kita berdua sudah menyakitinya.

Aku melepaskan pelukan kami. Menangkup pipinya sambil mengusap air matanya. Aku tidak pernah sedekat ini dengannya. Meski kami menikah, hubungan kami seolah memang telah dibatasi oleh tembok yang tak kasat mata. Dalam hal ini aku tahu itu Yoona. Yoona adalah batasan hubungan kami.

"Aku yang bersalah." Bisikku.

Calista menatapku bingung. "Apa maksudmu, Sehun? Aku-lah penyebab ia pergi. Sejak pernikahan kita. Sejak keluargamu datang untuk melamarnya. Aku yang meminta Yoona menyerahkanmu padaku. Aku menyukaimu sejak kita duduk sebangku saat SMA. Tapi aku tahu kau tidak pernah mengira itu aku. Kau berpikir itu Yoona."

Aku kehabisan kata - kata.

"Yoona mencintaimu sejak dulu saat kau menolongnya di gereja. Tapi aku, aku begitu jahat membiarkannya memberikanmu padaku. Aku adalah kakak yang buruk baginya."

"Cale.."

"Ceraikan aku Sehun, dan tolong bawa Yoona kembali pada kami. Tolong."

*

"Yul.."

Aku menahan pintu Dorm SNSD dengan kakiku. Mengabaikan rasa sakitnya karna wanita dihadapanku terus mendorong pintunya agar menutup. Kwon Yuri, wanita yang bisa selalu tersenyum padaku kini hanya memandang dingin kearahku. Tidak ada senyum di wajahnya.

"Apalagi yang kau inginkan Oh Sehun? Jika ini soal Yoona, maaf aku tidak tahu." desisnya. Aku menghela nafas. Tidak mungkin ia tidak tahu. Sejak kepergian Yoona, Dispatch mengabadikan momen ketika mereka berada di bandara bersama Lee Jonghyun juga. Hari itu adalah hari terakhir kemunculan Yoona.

"Hanya katakan padaku, dimana dia Yul, aku mohon." pintaku.

Yuri mendengus. Kali ini ia membiarkan pintunya terbuka. Ia melipat tangannya di dada. "Yoona tidak ingin kau menemuinya lagi. Biarkan dia. Lepaskan dia Oh Sehun. Kau punya Calista disini, bukankah itu cukup?"

Aku menggeleng. Bukan Calista yang aku inginkan.

"Aku mencintainya, Yul. Aku mencintai Yoona."

Tanpa kuduga Yuri tertawa kencang. Bukan termasuk jenis tawa yang ramah melainkan sinis. Ia melirikku tajam. "Seriously? Kau mencintainya? Kemana saja kau?"

PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang