Part 6

16 8 0
                                    

Di Rooftop.

"Eh guys, keluar aja yuk! Bosen nih!" ucap salah satu cewek yang sekarang sedang menatap jengah dua temannya yang sibuk dengan handphone mereka sendiri.

"Jangan sekaranglah, lo kan tau kemaren gue dimarah habis-habisan gara-gara kita masuk BK lagi!" balas temannya.

"Keluar aja sendiri sono!" suruh teman yang lain.

"Gak asik lu pada. Bosen nih!!" rengeknya.

'BRAKK!!'

Ketiganya kaget ketika mendengar suara gebrakan pintu yang sangat keras seolah-olah orang itu sedang marah besar.

"AARRGGGGHHH!! BEGO! MUNAFIK? J*L*NG? DIA BILANG?! HAH! DASAR CEWEK ULER GAK TAU DIRI, MESTI GUA CINCANG EMANG ITU BADANNYA! TRUS MULUTNYA JADIIN PAJANGAN DI MUSEUM! DIKASIH BADAN SAMA AKAL SEMUANYA GAK GUNA! B*NGS*T!"

----------_----------

Chika berjalan menyusuri koridor sekolah berniat pergi ke toilet tetapi, langkahnya terhalang karna ada tiga orang cewek yang menariknya dengan kasar menuju gudang belakang sekolah. Di sana sudah terlihat satu cewek yang berdiri sambil berkacak pinggang dengan percaya dirinya.

"Woii! Lo semua apa-apaan sih?" kesal Chika.

"Hah? Ini semua bakal jadi balesan yang pantes lo terima, dasar cewek Munafik!!" sindir Billa.

"Apa sih! Lepasin gak?!"

Chika memberontak tapi tubuhnya tiba-tiba dilempar sampai punggungnya membentur sebuah meja yang ada di gudang. Chika meringis sedangkan keempat cewek itu hanya tersenyum puas melihatnya.

"Chika, Chika ... harusnya lo tuh nurut aja jadi babunya kita! Dengan gitu kan lo gak bakal berakhir kek gini!" ucap Billa.

"Dasar anak tukang ngadu! Cewek munafik kek lo itu emang pantes dapetin ini semua!" ucap Aria.

"Dan karna lo semua itu goblok, harusnya bilang makasih dong karna gue udah mau jadi B.A.B.U lo pada! Lo semua kan gak tau cara kerja otak!" sindir Chika.

"Berani-beraninya lo ...."

'Plakk!!'

Reva menampar wajah Chika bahkan membuatnya sampai terjatuh ke lantai.

"Eh, harusnya tuh lo yang makasih sama kita! Karna kita udah mau temenan sama j*l*ng kek lo, padahal ma kita gak selevel! Sadar diri dong!!" sindir Fiona.

Billa menarik rambut Chika dan berkata. "Hah, ini masih belum seberapa. Chika Arkananta Wijaya, kita liat aja nanti lo bakal jadi apa setelah ini! Cabut guys ...."

Dan mereka pergi meninggalkan Chika dengan keadaan yang sudah berantakan. Chika terdiam sebentar kemudian membenarkan rambut dan pakaiannya. Beranjak dari tempat menuju ke rooftop.

'Tap!'

'Tap!'

'Tap!'

'BRAKK!!'

"AARRGGGGHHH!! BEGO! MUNAFIK? J*L*NG? DIA BILANG?! HAH! DASAR CEWEK ULER GAK TAU DIRI, MESTI GUE CINCANG EMANG ITU BADANNYA! TRUS MULUTNYA JADIIN PAJANGAN DI MUSIUM! DIKASIH BADAN SAMA AKAL SEMUANYA GAK GUNA! B*NGS*T!"

Love and HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang