Ulang Tahun Yoosun

629 65 46
                                    

Ini hari pertama Seokjin masuk kerja lagi, sedangkan kamu juga memang lagi cuti sehingga bisa nganterin dia dan juga Yoosun ke tujuan masing - masing.

Sehabis sarapan bareng tadi, akhirnya kalian berangkat. Tujuan pertama ke SMA, soalnya kalau hari senin kan mereka pasti upacara, jadi Seokjin gak boleh telat.

Kalian bertiga langsung tancap gas membelah jalan raya, juga berangkatnya kali ini agak lebih pagian untuk menghindari macet.


"Sun, gak ketinggalan apa - apa 'kan, Sayang?" Tanyamu memastikan, kali ini yang menyetir mobil adalah kamu.

Yoosun langsung cek isi tasnya, hari ini kan anak kalian itu dapat tugas dari gurunya untuk bercerita tentang cita - citanya.

Hari ini juga kamu akan menghadiri acara pembagian raport di sekolah anak gadis kalian ini. Benar. Yoosun sudah sebesar itu. Sudah 6 tahun dan akan lulus dari Taman Kanak - kanak.

Mungkin itu juga jadi salah satu alasan kenapa gadis itu dari pagi - pagi sekali udah ngoceh dan berujung sempat merajuk karena Seokjin gak bisa hadir, tapi akhirnya dengan segala bujukan dan janji bahwa kamu pasti hadir, Yoosun langsung kembali senang lagi.

"Udah siap semua, Eomma" Ungkap Yoosun sambil nutup tasnya lagi.

"Bagus, nanti Eomma bakalan dengerin Sun cerita di depan kelas" Kamu tersenyum hangat.

"Acaranya jam berapa?" Tanya Seokjin.

"Kalau kata Bu Guru sih jam 9 udah mulai, jadi setelah ngantar Oppa ke SMA kami langsung ke sekolahnya Yoosun aja" Tukasmu sambil masih fokus ke jalan raya.

Seokjin mengangguk beberapa kali sebelum ngelus - ngelus puncak kepala Yoosun, "Maaf ya, Sayang? Appa gak bisa datang" Ungkapnya sendu.

"Iyaa, tapi Appa gak boleh lama - lama hari ini kerjanya ya?" Titah Yoosun.

"Iya, Sun"

"Janji?" Yoosun ngangkat jari kelingkingnya dan langsung disambut oleh Seokjin.

"Janji"




"Appa, gak ada ketinggalan apa - apa juga 'kan? Kita bentar lagi nyampe nih" Kamu kali ini memperingatkan Seokjin, dia bukan tipe orang pelupa sama barangnya sih, tapi tetap aja siapa tau gak sengaja ketinggalan gitu.

"Gak ada, Eomma" Jawabnya.

Kamu sedikit mendengus dan tergelak karena ngerasa asing aja buat kalian saling panggil kayak gitu, "Yakin?" Tanyamu lagi untuk memastikan sambil fokus menepi karena kalian udah sampe gerbang depan sekolah menengah atas tempat Seokjin bekerja ini.

"Yakin" Ungkap Seokjin mantap.

"Awas aja kalo ada yang ketinggalan" Kamu berucap sambil menghentikan mobil tepat di samping gerbang.

"Iyaa, gak akan ada kok" Seokjing ngelepas sabuk pengamannya, "Appa, turun ya?" Pamitnya.

Kamu dan Yoosun kompak mengangguk, "Hati - hati, Appa!" Seru Yoosun dan mencium tangan Appa nya.

"Semangat ya" Kamu juga cium tangan sebelum Seokjin keluar dari mobil.


"DADAH APPA!!!"

Kamu terkekeh, Yoosun masih sempat aja tuh nurunin jendela cuma buat teriak nyaring dan dadah - dadah ke Seokjin, bikin beberapa siswa yang emang lagi lewat langsung keliatan kaget, mungkin mereka ngiranya selama ini Seokjin masih jomblo kali ya? Padahal mah udah nikah dianya.

"Sayang, kamu mau mampir beli sesuatu dulu atau langsung ke sekolah aja?" Tanyamu.

"Langsung ke sekolah aja, Eomma. Aera juga pasti udah nunggu aku" Ungkap Yoosun, dia kaliatan bersemangat banget hari ini entah karena apa, kamu juga tadi gak dibolehin buka tas dia, rahasia katanya.

Forever with You-Kim Seokjin [2]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz