Ketemu Adek Bayi

299 36 9
                                    

Di pagi hari yang cerah ini kamu, Wendy, Mark, Dokter Kim dan Dokter Aisha udah terduduk rapi di dalam mobil milik rumah sakit.

Tugas kalian hari ini gak di IGD ataupun klinik, melainkan tim kalian akan memberikan penyuluhan tentang dampak anemia pada remaja ke salah satu sekolah menengah atas.

Sebenarnya ini program tahunan yang diselenggarakan ikatan dokter demi memberantas bahaya anemia di kalangan remaja yang angkanya masih terbilang cukup tinggi, kebetulan per-timnya dibagi berdasarkan instalasi rumah sakit tempat kalian bekerja dan Direktur Lee meminta kalian bertiga untuk melakukan tugas ini.

Sedangkan Wendy sama Mark kalian minta langsung untuk bantuin di sana nanti. (P. S: btw guys ini Marknya Mark Tuan ya, bukan Mark Lee haha)

"Ini SMA nya Dok (Y/n) kah?" Dokter Aisha yang duduk di sampingmu bertanya sambil baca - baca denah sekolah menengah atas yang terbilang besar di Korea Selatan itu.

"Iya, Dok. Kebetulan banget dapatnya di sekolah aku dulu" Jawabmu cukup bersemangat, selain ketemu guru - guru lama, juga bakalan ketemu Pak Suami.

"Ini semangatnya karena mau ketemu suami apa karena mau penyuluhan?" Dokter Kim pakai nanya, padahal dia udah tau jawabannya.

"Ketemu suami lah, gimana sih lu" Seperti biasa, perteman Dokter Aisha dan Dokter Kim memang penuh kekasaran, sehingga kalian gak aneh lagi kalau lihat mereka toyor - toyoran kayak sekarang.

"Ah enggak juga, Dok. Kan di rumah udah sering ketemu" Jawabmu malu - malu dan misahin kedua dokter seniormu itu biar gak saling tempeleng lagi.

"Halah, orang turun dari mobil aja pamitnya lama betul" Dokter Kim sebagai saksi kamu yang nempel - nempel ke Seokjin, drama dulu sebelum pisah, lantas ngasih jawaban kontra dari ucapanmu.

"Anjir, serius lo? Hahaha anak kedua ini bikin gak mau pisah banget apa gimana (Y/n)?" Dokter Aisha tergelak.

"Aduh pusing aku, Dok. Malah bapaknya yang ngidam" Kamu ngelus - ngelus perut.

"Modus doang itu, mana ada suami ngidam--"

"Heh! Elu mau gue tampar ya? Gak sadar diri banget nih orang" Dokter Aisha noyor kepala Dokter Kim lagi dan kamu yang berada di tengah - tengah mereka cuma pasrah.

"Dia ini tiap istrinya hamil dia yang ngidam (Y/n)"

Ucapan Dokter Aisha bikin semua orang yang dengar ketawa, kecuali Dokter Kim tentunya.

"Emang lo gak ada ngidam apa - apa, (Y/n)?" Dokter Kim ngalihin pembicaraan.

"Ada sih, Dok. Cuma pas awal - awal aja, sekarang lebih ke bingung mau ngidam apa karena sibuk ngurusin bapaknya" Jawabmu.

Karena emang benar. Kayak segala inginmu mendadak gak pernah ada lagi setelah sibuk mengurus Seokjin yang manjanya minta ampun dan kebutuhan Yoosun.

"Lo dulu sampai istri berapa bulan, Doy?" Tanya Dokter Aisha.

"Gak nentu gue sih, tapi pas yang udah bulan - bulan ketujuh tuh gue gak ada lagi rewel - rewel begitu" Jawab Dokter Kim, kali ini gak ngebantah kalau dia memang pernah ngidam.

"Nah, sabar ya (Y/n) hahahaha" Dokter Aisha sih emang sukanya ledekin kamu, jadi gak kaget lagi sama reaksinya yang ketawa begini.

Kamu ikut ketawa dan ngangguk, emang udah sabar banget sih kamu.

Sebenarnya kamu suka - suka aja lihat Seokjin manja, tapi terkadang ya capek juga ditempelin melulu. Cuma yang enaknya punya suami kayak dia tuh, walau mau semanja apapun, dia tetap gak biarin kamu lakuin pekerjaan rumah sendirian. Apalagi yang berat - berat, anti banget deh dia nyuruh kamu lakuin hal itu sendirian.

Forever with You-Kim Seokjin [2]Onde histórias criam vida. Descubra agora