Laura'01

1.8K 118 15
                                    

"Dewa"

Dewa yang merasa namanya dipanggil pun menoleh kebelakang, dan bertemu pandang dengan Laura, pacarnya.

Dewangga Putra Abimanyu. Kerap kali di panggil dengan nama Dewa itu sudah menjalin hubungan dengan Laura Levia Agatha Christie selama 3 tahun.

Dan selama itu hubungan keduanya baik-baik saja sebelum kepindahan Maya sahabat kecil Dewa yang merusak semuanya.

"Kenapa?" Kata Dewa.

"Kamu kemarin sore habis darimana dan sama siapa?" Tanya Laura beruntun.

"Dari Mall nemenin Maya beli novel, emang kenapa?" Ucap Dewa dengan entengnya tanpa memperdulikan perasaan Laura.

"Katanya kemarin kamu ada acara keluarga kok malah pergi sama Maya sih" Ucap Laura dengan wajah memerah menahan kesal.

"Emang kemarin aku ada acara keluarga, terus habis dari acara keluarga aku nganterin Maya beli novel karna kemarin aku udah janjian sama Maya buat nemenin dia beli novel." Ucap Dewa.

"Tau ah." Laura ngambek dan langsung meninggalkan Dewa.

"Ra." Panggil Dewa.

Saat Dewa akan mengejar Laura, Maya memanggilnya.

"Dewa nanti pulang sekolah anterin aku ya ke cafe" kata Maya dengan suara manjanya.

Saat Dewa akan menolak tapi dia tidak tega, bagaimanapun Maya itu Sabahat kecilnya.

"Iya." Ucap Dewa sambil tersenyum tipis.

"Yey makasih Dewa, kalo gitu aku ke kelas dulu ya ." Ucap Maya sambil berlalu.

Tanpa disadari Dewa kalo Laura menguping pembicaraan mereka dengan perasaan yang sedih dan mata berkaca-kaca.

Maya. Satu nama yang sangat dibenci Laura karna Maya selalu mengganggu hubungannya dengan Dewa.

Laura tau kalo Maya mempunyai rasa sama Dewa mangkanya setiap Dewa sama Laura berduaan selalu saja ada Maya yang mengganggu dengan alasan inilah itulah.

***

Di kelas 11 IPA 1 terlihat Laura sedang merenung memikirkan hubungannya dengan Dewa yang semakin hari semakin renggang.

Bagaimanapun Laura punya rasa kesabaran tentang perlakuan Dewa dengannya selama ini.

"Ra" Panggil Lila. Lila Pricilia sahabat masa kecil Laura dan Sabahat satu-satunya yang dimiliki Laura.

"Kenapa?" Sahut Laura.

"Lo kenapa sih? Mikirin Dewa?" Tanya Lila.

"Hm, gue bingung La hubungan gue sama Dewa semakin hari semakin renggang. Dan itu buat gue ingin nyera aja sama hubungan ini tapi masalahnya gue masih cinta sama Dewa. Gue harus gimana La, gue bingung?" Kata Laura sambil menangis memikirkan hubungannya dengan Dewa yang semakin hari semakin renggang.

"Ra kan gue udah bilang putusin aja cowok brengsek itu. Selama ini Lo terus Ra yang berjuang. Sedangkan dia malah enak enakan jalan sama cewek lain ya meskipun dia sahabatnya. Tapi dia mikirin perasaan lo nggak waktu dia jalan sama Maya. Enggak kan?" Lila gedek lama-lama sama sahabatnya yang mau aja disakitin oleh Dewa yang menurutnya cowok brengsek yang nggak mikirin perasaan Laura.

"Tapi masalahnya gue masih cinta banget sama dia La. Dan gue nggak sanggup liat dia selalu menomor satukan Maya dibandingkan gue pacarnya sendiri. Meskipun Maya sahabat masa kecilnya. Tapi gue selalu ada di saat dia terpuruk dibandingkan Maya. Kalo gue putus sama Dewa itu malah bikin Maya senang La, karna menurutnya rencananya  bakal berhasil untuk bikin hubungan gue sama Dewa putus" kata Laura menggebu-gebu.

"Iya juga sih" ucap Lila sambil manggut-manggut.

"Tapi kalo Lo disakitin Sama Dewa  bilang sama gue biar gue tonjok tuh muka sok gantengnya"

"Yee emang Dewa ganteng kali"

"Percuma ganteng tapi sering buat Lo nangis. Ra Lo itu terlalu baik dan lembut untuk Dewa yang brengsek. "

Tring.. tring

Saat Laura mau membalas ucapan Lila bell masuk berbunyi. Dan acara belajar mengajar pun di mulai.

***

Tring... Tring

Bell istirahat pun berbunyi membuat semua siswa siswi kelas 11 IPA 1 yang masih di dalam kelas pun keluar berhamburan menuju kantin tanpa memperdulikan Bu Ani yang ada didalam kelas sedang meneriaki muridnya yang keluar seenak jidatnya.

Meskipun kelas 11 IPA 1 dikenal sebagai kelas unggulan tapi tidak dengan perilaku murid-muridnya yang begajulan.

Laura dan Lila berjalan menuju kantin sambil berbincang dan bercanda ria tanpa menghiraukan siswa siswi yang sedang menatap mereka dengan tatapan kagum.

Laura dan Lila merupakan primadona di SMA SRIWIJAYA. Mereka memiliki paras yang sangat cantik apalagi Laura. Mata berwarna hitam kelamnya, siapapun yang tanpa sengaja bertatapan dengan Laura pasti akan terhanyut  dalam mata hitam kelamnya. Hidung mancung, bibir ranum yang menggoda setiap lelaki yang melihatnya, dan bulu mata lentiknya.

Saat sampai di kantin Laura diam mematung melihat pemandangan di depannya yang begitu menyesakkan. Matanya berkaca-kaca saat melihat Dewa sedang berciuman dengan Maya.

Dan saat itu Dewa tanpa sengaja melihat kearah Laura, matanya membulat dan Dewa langsung mendorong Maya dari pangkuannya.

Laura lari dari kantin dengan menahan sesak di dadanya melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan sahabatnya.

"Ra". Panggil Dewa tapi tidak dihiraukan Laura.

Siapa sih yang nggak sakit saat melihat  kekasihnya sendiri sedang berciuman dengan sahabatnya di tempat umum.

"Laura". Panggil Dewa sekali lagi.

"Ra dengerin penjelasan aku dulu, kamu salah paham Ra." Ucap Dewa. Saat Dewa berhasil meraih tangan Laura.

"Jelasin apalagi sih, semuanya udah jelas. Kamu ciuman sama sahabat masa kecil kamu didepan umum, bahkan didepan mata kepala aku sendiri Wa." Ucap Laura sambil menekan kata sahabat dan menahan air matanya agar tidak turun didepan kekasih bajingannya ini.

"Aku mau putus."

***


Hai guys, maaf ya kalo ceritanya kurang memuaskan atau banyak typo yang bertebaran karna ini karya pertama ku.

Mohon dimaklumi😂.

Dan jangan lupa untuk tekan bintang di pojok kiri bawah guys. Soalnya itu berarti banget buat aku. Biar aku semakin semangat buat update cerita Laura ini.

Dan jangan lupa untuk follow akun WP ku guys  EllyMaulidia6 .

See you guys🥰

LAURA Where stories live. Discover now