Laura'04

813 80 8
                                    

Di pagi hari yang cerah ini Laura udah siap dengan seragam sekolahnya. Dia turun dari kamarnya menuju meja makan yang udah ada penunggunya yaitu, Mami, Papi dan Elvan.

"Morning." Sapa Laura sambil mencium pipi Mami dan Papinya.

"Morning." Jawab Mami, Papi dan Elvan.

Laura lalu duduk di samping Elvan. Dan memakan nasi gorengnya dengan lahap, karna tadi malam dia tidak sempat makan.

"Pelan-pelan Ra, kamu ini kayak gak Mami kasih makan satu bulan aja." Tegur Liana, karna ngeri dengan cara makan anak semata wayangnya.

"Hehehe, habisnya Lau laper banget Mi." Jawab Laura cengengesan.

"Salah sendiri kemarin kamu gak makan."

"Kemarin aku ketiduran Mi."

"Kalo gitu aku berangkat sekolah dulu Mi, Pi." Lanjut Laura sambil mencium pipi kedua orangtuanya.

"Kalo gitu saya juga berangkat sekolah dulu Om, Tante." Dilanjut dengan Elvan seraya mencium kedua tangan Adit dan Liana.

Laura yang memperhatikan Elvan sedari Elvan pamit kepada orang tuanya pun angkat bicara.

"Lo berangkat bareng gu-" belum sempat Laura menyelesaikan omonganmy sudah di potong oleh Liana.

"Ya bareng kamu lah Ra, kan Elvan baru pertama kalinya ke sekolah barunya. Nanti kalo kesasar gimana coba."

"Hm iya iya." Laura langsung pergi dari hadapan orangtuanya kemudian disusul Elvan.

***

Saat mereka sampai di gedung SMA SRIWIJAYA. Mobil Elvan jadi pusat perhatian karena mereka baru pertama kali melihat mobil Lamborghini Huracan STO dengan harga  Rp. 4,6 Miliar. Semua siswa-siswi yang ada diparkiran berdecak kagum, pasti pemiliknya Orang yang sangat kaya.

 Semua siswa-siswi yang ada diparkiran berdecak kagum, pasti pemiliknya Orang yang sangat kaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mobil Elvan)

Laura dan Elvan keluar bersamaan dari dalam mobil. Para siswi menjerit melihat ketampanan Elvan. Bahkan ketampanannya mengalahkan Dewa yang menurut mereka paling tampan di SMA SRIWIJAYA.

"Kyaaaa ganteng banget"

"Bahkan Dewa aja kalah tampan sama tuh cowok"

"Bukannya itu murid baru ya?"

"Mangkanya gue belum pernah liat sebelumya"

"Tapi kenapa ya kok berangkatnya sama Laura?"

"Apa jangan-jangan dia pacar barunya Laura?"

"Gila! Laura kalo nyari pacar kenapa pada good looking semua sih. Gue kan jadi iri"

"Ya iyalah. Siapa sih yang ngga mau sama Laura, secara Laura itu Cantik parah. Udah cantik, pinter, gak sombong lagi. Dewa aja yang goblok udah nyia-nyiain cewek sesempurna Laura demi butiran debu kayak Maya. Apalagi Laura bawa gandengan baru yang jauh lebih tampan dari Dewa."

LAURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang