Water Birth 2

56.5K 274 5
                                    

Hari paling mendebarkan untuk Caroline tiba, ia sudah merasakan kontraksi selama hampir 8 jam lamanya. Ini adalah kelahiran anak kedua setelah anak pertama lima tahun.

Dave--suaminya, dengan setia menemani Caroline melewati masa-masa kontraksi. Ia tidak berhenti memijat pinggul istrinya dan menciumi perut bulat sempurna milik Caroline yang sekarang sudah mengeras.

"Akkkhhh.....ngghhh..." Caroline mengeratkan pelukannya pada Dave.

Sementara Dave masih setia mengusap perutnya dengan gerakkan memutar dan lembut.

"Nggghhhh... shakkiit Dave,"

Dave mencium perut Caroline. "Temukan jalan lahirmu Baby, jangan buat mom semakin tersiksa," bisik Dave.

Seorang midwife datang, meminta Caroline untuk melepas bathrope yang ia kenakan dan menyuruh wanita itu berbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang midwife datang, meminta Caroline untuk melepas bathrope yang ia kenakan dan menyuruh wanita itu berbaring. Dave dengan sangat telaten membantu Caroline untuk berbaring telentang, ia mencium kening istrinya berkali-kali dan mengusap peluh yang membanjiri pelipis Caroline.

"Buka kakimu, Caroline."

Midwife bernama Emma, mulai memasukkan jemarinya pada liang Caroline yang sudah elastis dan mengeluarkan banyak lendir. "Bukaan sempurna, tapi ketubannya belum juga pecah, hanya merembes."

"Akhhhh....uhhhhh....akhhh...akhhhh." Caroline meremas tangan Dave saat Emma memasukkan jemarinya lebih dalam dan menyentuh sesuatu yang mendesak di sana.

"Ngghhhhhh,"

"Jangan mengejan dulu, Caroline."

"Shakkiittt.."

"Aku akan memecahkan ketuban itu, berbaringlah dengan nyaman."

"Akhhuu.. ingin tidur di pangkuan Dave," lirih Caroline.

Dave menarik tubuh Caroline, menempatkan kepala sang istri di pahanya. Caroline mengikuti intruksi Emma untuk menekuk kakinya dan membuka pahanya lebar-lebar.

Emma mulai mengambil alat medis yang digunakan untuk memecahkan air ketuban. Ia mulai memasukkan alat panjang dengan kait bedah kecil ke jalan lahir Caroline dan menyayat ketuban Caroline.

"Nggghhhhhh.....nggghhhhhhh..."

"Nggghhhhhhh....uhhhhhh..." Caroline meremas seprai.

Dibawah sana air ketuban Caroline mulai menyembur keluar bersama lendir dan darah. Lalu kontraksi kuat menghujam perut bagian bawah.

Giving BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang