Ch 32

1.8K 334 11
                                    

***

Younghoon menatap ponselnya dengan gelisah. Jantungnya berdetak cepat sekarang. Rona merah juga perlahan muncul di pipinya.

Younghoon menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan. Dia berusaha menetralkan detak jantungnya sekarang.

Jadi, tadi setelah pulang dari agensi Lisa, Younghoon mendapat perintah dari managernya. Dia diminta untuk sering menghubungi Lisa. Agar tak ada berita buruk nantinya.

Sebenarnya Younghoon tak masalah, dia justru senang. Bukankah dengan hal ini, dirinya bisa lebih dekat dengan Lisa.

Tapi balik lagi, jantungnya bahkan tak bisa dia ajak kerja sama. Menatap kontak Lisa saja sudah membuat pipinya panas.

Younghoon tak tau kalau menghubungi Lisa akan semenegangkan ini. Ini bahkan lebih menegangkan daripada saat dirinya debut stage pertamanya dulu.

Younghoon menyandarkan dirinya pada ranjang miliknya. Pemuda itu menatap layar ponselnya guna merapikan rambut basahnya itu.

Younghoon baru selesai keramas, tapi dia terlalu malas untuk mengeringkannya. Jadi begitulah, rambutnya masih sedikit basah sekarang.

"Younghoon tenanglah, bukankah kamu pernah berbicara langsung dengannya?"

"Kalau lewat telepon, bukankan itu lebih mudah? Kau hanya perlu mendengarkannya, tanpa perlu menatapnya."

"Kamu pasti bisa." gumamnya lagi.

Saking seriusnya, Younghoon bahkan tak sadar kalau sedari tadi. Ponselnya hampir tersambung dengan Lisa.

'Halo?'

Deg, ingin rasanya Younghoon memutuskan panggilan itu. Padahal dia belum siap sekarang, tapi karena kecerobohannya. Ponselnya malah sudah tersambung dengan Lisa.

'Halo? Younghoon?' suara itu berhasil menyadarkan Younghoon dari lamunannya.

'Younghoon?'

***

Secret Admirer 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Secret Admirer
2021




Revisi
29 Okt 21

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now