9. Aku miliknya!

13.8K 677 14
                                    

Hai! Hai ketemu lagi sama Atap yang cantip wkwkkwk.

Pada nungguin ya? HAHAHAH.

MAKANYA FOLLOW INSTAGRAM @ atap_collection DULU BIAR KALIAN PADA TAU AKU GA UP KARENA APA. DAN KALIAN BISA LIAT SPOILER NYA DIKIT DIKIT HIHIHI.

YAUDAH DEH ITU AJA, INTI NYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN CERITA INI BANYAK-BANYAK YA! SEE YOU GALAXIVERS!

YAUDAH DEH ITU AJA, INTI NYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN CERITA INI BANYAK-BANYAK YA! SEE YOU GALAXIVERS!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara siulan yang bermelodi indah, terlihat penuh di sebuah perusahaan ternama yang ada di Jakarta. Sedari menginjakkan kakinya di gedung mewah ini, Revandio Elbert galaxy selaku pemilik perusahaan GLX tampak lebih bersinar dari pada hari yang lain.

Ia begitu riang nya memasuki kawasan perusahaan dengan terus berdendang dan bersiul tanpa henti. Banyak pegawai kantor yang memang bekerja disana, cukup kebingungan melihat perubahaan bos nya yang selalu terlihat garang dan suka mengancam itu berubah menjadi sosok yang ramah dan sangat ceria.

Rasanya pria yang hampir menginjak kepala tiga itu, sangat tidak cocok dengan kata 'apakah kau mau ku hukum?' Yang selalu ia ucapkan saat seseorang melakukan kesalahan barang sekecil apapun.

Hari ini adalah waktunya untuk melakukan weekly report dengan seluruh pegawai yang ada di kantor. Dan pria itu tanpa di pinta sudah ada di sana dengan senang hati. Ia duduk dengan menyandarkan dirinya ke sandaran kursi kemudian menopang dagu nya dengan tangan yang diletakkan di atas meja. Ia bahkan tidak peduli karena para pegawainya belum ada satu pun yang datang ke ruangan rapat.

"Haduhhh mampus kita!" Teriak seseorang dengan wajah panik di luar ruangan rapat. Orang-orang yang baru datang tentu saja langsung terkejut dan berbondong-bondong mendekati Boni- salah satu teman mereka di perusahaan GLX.

"Kenapa Bon?"

"I.. Itu p...Pak Revan udah ada di dalam guys!" Paniknya dengan menunjuk ruang rapat yang tertutup itu.

Mendengar hal itu tentu saja semuanya menjadi riuh. Mereka mondar-mandir sendiri didepan pintu dan memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka ke depan nya.

Johan- sekretaris dari Revan langsung terdiam di tempatnya ketika melihat keributan yang tiba-tiba terjadi di depan ruang rapat. "Kalian kenapa masih di sini??" Tanya Johan dengan alis yang menukik sebelah.

"A-anu pak"

"Anu kamu kenapa?"

"Aishhh.... Pak Johan! Jangan becanda mulu lah! Ini tuh masalahnya udah genting banget!" Ucap Kara frustasi dengan berjalan kesana kemari karena merasa tak tenang.

galaxy'sWhere stories live. Discover now