"Saya adalah seorang pencemburu akut! Jadi jangan salahkan saya jika saya akan selalu protes ketika melihat kamu mendekat atau di dekati oleh orang lain, walaupun orang lain itu adalah anak-anak saya sendiri.."
-Revandio Elbert Galaxy-
***
Ini tenta...
UDAH PADA FOLLOW INSTAGRAM, WATTPAD DAN TIKTOK AKU BELUM NIH? KALAU BEUM FOLLOW YUK, (atap_collection) yaa!
DAN JANGAN LUPA TEKAN BINTANG NYA DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAF!
HAPPY READING<3
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lepaskan yang menyakitimu, atau kecacatan yang akan menghantui mu."
-RNDH-
***
"Alexa, lo kok ngemis disini!"
Alexa yang mendengar suara yang ia kenal, akhirnya mengangkat wajahnya. Randha berjongkok karena melihat wajah Alexa yang sudah penuh akan air mata. "Loh loh kok lo nangis Lex?" Tanya Randha dengan wajah yang sudah amat khawatir. "David ngejahatin lo hah?
Randha yang baru pertama kali melihat Alexa seperti ini sungguh sangat cemas dan panik. "Kita pulang aja Ran, pleasee!" Pintanya yang langsung di angguki oleh Randha. Randha membantu Alexa untuk berdiri, dan merangkul gadis itu yang sudah merasa lemas.
"Lo yakin bisa naik motor Lex? Atau gue pesenin taksi online aja yah?" Tawarnya yang langsung di tolak oleh Alexa.
Sekarang Randha hanya bisa mengangguk pasrah, ia membawa Alexa ketempat dimana ia memarkikan motor scoopynya tadi. "Lo mau make si Mian Lex?" Alexa menatap helm bergambar minion yang terjulur padanya itu. ia menggeleng sebagai pernyataan menolak.
"Gamau bau! Lo ga pernah bersihkan tuh helm!" Ucap Alexa dengan wajah sembabnya.
"Yaelah Lex, jangan ngehina juga dong!"
"Udah ah cepet!"
Selama perjalanan keduanya hanya diam saja. Randha yang sedari tadi mencoba membuka obrolan selalu berakhir diam akibat jawaban singkat Alexa. Anjir! Alexa sekali cuek melebihi Vania. Batin Randha berkecamuk.
Saat sampai di depan kos gadis itu, Alexa langsung turun begitu saja dan diikuti oleh Randha. Alexa langsung loncat ke kasurnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Randha hanya bisa diam dan tak berani menganggu. Ia mau Alexa lebih tenang dulu sekarang.
Tiba-tiba Alexa terbangun dari tidurnya karena kebelet untuk kekamar mandi. Ia segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi nya dengan sangat cepat. Randha yang tadi ikut berbaring di samping Alexa malah tertular. Gadis itu malah ikut terlelap dengan ponsel yang masih menyala.
Alexa yang baru keluar dari kamar mandi geleng-geleng kepala melihat nya. Ia mengambil ponsel gadis itu untuk sekedar mematikan, lalu meletakkan nya diatas meja belajar. Alexa terduduk di lantai yang beralas karpet yang selalu ia pasang.
