Bab 3

3 2 0
                                    

Tabib Arya mengajak putri kirana berjalan-jalan di dalam istanah menuju kolam ikan di sana yang di tumbuhi banyak bunga teratai cantik pada bermekaran di malam itu, putri Kirana sangat menyukai bunga teratai.

"Mas Arya bisakah kau mengambilkan bunga itu untukku??"

"Apapun yang tuan putri minta aku akan melakukannya."

Tabib Arya mulai menuju kepinggir kolam berusaha untuk meraih bunga teratai itu, akhirnya iya mendapatkannya dan memberikan ke tuan putri Kirana.

Tabib Arya mulai menuju kepinggir kolam berusaha untuk meraih bunga teratai itu, akhirnya iya mendapatkannya dan memberikan ke tuan putri Kirana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tabib Arya berusaha mengutarakan isi hatinya dengan tuan putri Kirana.

"Tuan putri bunga ini melambangkan isi perasaanku padamu dari kecil aku mengagumi dan mencintai tuan putri kirana, sampai detik ini rasa ini tidak akan pudar, aku tau aku hanyalah tabib biasa yang tidak pantas bersanding dengan tuan putri tapi sekian lama aku memendam perasaan ini, aku hanya ingin tuan putri tau perasaanku?"

Kirana tersenyum malu wajahnya merah mendengar perkataan tabib Arya.

"Mas Arya dari kecil kirana memendam perasaan ini kepada mas Arya kirana juga merasakan cinta kepada mas Arya sampai detik ini."

Mendengar ucapan putri kirana tabib Arya sangat senang tapi di kala mereka sedang asik mencurahkan isi hatinya satu sama lain.

Permaisuri memergoki mereka berdua.

"Tabib Arya sedang apa kau dengan putri kirana di sini." ucap permaisuri Dewi Sri

"Tabib Arya hanya menemani kirana ibunda untuk berjalan-jalan di istanah."

"Apa pantas seorang putri berjalan-jalan berdua-duaan dengan seorang tabib, kamu punya pengawal putri kirana kenapa tidak dengan pengawal saja."

Mendengar perkataan permaisuri tabib Arya menunduk dan mengucapkan kata-kata.

"Maafkan saya permaisuri telah lancang menemani putri kirana" ucap tabib Arya sambil menunduk.

"Tabib Arya tidak salah ibunda kirana yang meminta untuk menemani"

"Sudah tidak usah membela tabib Arya, masuk saja ke kamarmu, pengawal bawa putri kirana masuk ke kamarnya"

"Siap permaisuri" serentak pengawal menjawab itu.

Putri kirana pun di bawa oleh para pengawal untuk masuk ke kamarnya.

"Tabib Arya aku sudah menganggap mu sebagai keluarga kerajaan di sini karena ayah dan ibu mu sebelum meningal menitipkan kau di sini tapi sekarang kau lancang mendekati putriku besok aku tidak ingin melihat mu berada di istanah ini lagi."

Ayah dan ibu tabib Arya meninggal di karenakan sakit jadi tinggalah tabib Arya sendiri di istanah.

"Baik permaisuri besok pagi aku akan meninggalkan istanah ini maafkan aku telah lancang mendekati tuan putri Kirana."

Keesokan paginya Arya bersiap-siap membawa semua barang-barangnya buku-buku pengobatan dan bela diri yang di warisi oleh ayahnya dia pun membawanya, saat itu dia tidak bisa bertemu oleh putri kirana karena kamar tuan putri Kirana di jaga oleh para prajurit, hati tabib Arya sangat sedih meninggalkan istanah ini, tempat dimana mana dia bersama keluarganya dan kenang-kenagan bersama putri Kirana. Tapi semua harus Arya lakukan tabib Arya mulai mengikat semua barangnya di kudanya dan membawanya semuanya dia binggung harus kemana dia pergi tabib Arya pun mulai memasuki hutan dan di hutan ini lah dia mulai membangun rumah sederhananya dengan mengumpulkan kayu ranting dan daun-daun dan tabib Arya mulai tingal di sana seorang diri namun kadang kala ia pun pergi ke pedesaan untuk menolong orang-orang desa yang sakit dari ke ahlinya menjadi tabib Arya bisa mencari uang dan bertahan untuk hidup di hutan sendiri. Banyak tanaman-tanaman berkhsiat  untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

_______________________________________________

Kembali keadaan di istanah, Ayu anak dari dayang di sana dan teman kirana dari kecil Kini sudah tumbuh menjadi seseorang gadis yang lemah lembut dan kalem.

Dan ayu mendengar tabib Arya tidak di istanah lagi, dia memberi tahukan hal itu ke putri Kirana, ayu sendiri memiliki rasa terhadap tabib Arya tapi dia tau kalau tabib Arya sendiri dari kecil menyukai putri Kirana, dia hanya menipis rasa yang dia miliki dan dia hanya ingin melihat seseorang yang dia cintai itu bahagia.

Mendengar kabar tabib Arya tidak ada di istanah Ayu berusaha memberi tahu kepada putri Kirana karena sudah 2 minggu putri kirana di larang keluar kamar oleh permaisuri dan hanya boleh di kamar saja rasa rindu dengan tabib Arya hanya bisa dia tahan dan kirana pun binggung tabib Arya tidak pernah menemuinya.

"Tuan putri....tuan putriii...ini ayu tuan putri."

"Ia masuk saja yu!!"

"Ada apa yu??"

"Maaf tuan putri saya mendapat berita yang kurang baik??"

"Berita apa itu ayu?"

Ayu menceritakan berita yang dia ketahui dengan putri Kirana.

"Tabib Arya tidak berada di istanah ini lagi putri paduka ratu mengusir tabib Arya putri sejak kejadian malam itu, hanya itu saja yang saya dengar dan saya pun tidak mengetahui tabib Arya pergi kemana.

Mendengar hal itu hati putri Kirana seperti teriris pisau sakit dan kecewa dengan ibundanya tak bisa terbendung air mata putri kirana pun menetes kesedihan teramat dalam yang iya rasakan ketika mengetahui tabib Arya di usir oleh ibundanya sendiri.

"Pantas saja tabib Arya tidak pernah menemuiku lagi Ayu ternyata dia pergi dari kerajaan ini terus di mana dia berada??"

"Maafkan saya tuan putri saya tidak tahu di mana tabib Arya berada di kamarnya pun tidak meninggalkan apa-apa."

Putri Kirana binggung apa yang harus dia lakukan dan harus kemana dia mencari tabib Arya yang pergi dari istanah.

Kondisi tabib Arya di hutan pun binggung dia mencari cara agar bisa bertemu dengan putri kirana akhirnya dengan kepintaran dan ilmu obat-obatnnya dia meracik sebuah obat bius untuk para pengawal yang sedang berjaga-jaga di istanah dia mulai mencari bambu membuat senjata sumpit yang mata panah sumpit itu di isi ramuan untuk membuat para pengawal itu tidak sadarkan diri agar tabib Arya bisa bisa bertemu dengan putri Kirana. Senjata pun sudah jadi.

Tingal dia membuat ramuan yang membuat orang tidak sadarkan diri, tabib Arya pergi keluar rumah masuki hutan yang sangat dalam dan menemukan tumbuhan itu lalu dia merebusnya secara hati-hati memegangnya apa bila terkena dia bisa tidak sadarkan diri, setelah selesai  semuanya barulah di malam hari dia melakukan aksinya untuk bertemu putri  Kirana.

nantikan cerita selanjutnya apakah tabib Arya berhasil bertemu putri kirana atau sebaliknya 🥰

KIRANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang