SATNIGHT

1.7K 227 100
                                    

"It's okay to cry... Sometimes we can become stronger after a lot of tears"

- Michael Gradynatha Rowland

— /// —

"Ini kita harus banget pake baju kayak gini?" Tanya Gia ketika sang Aa menyuruhnya memakai baju seperti orang menyamar.

"Ga usah banyak protes deh! Ikutin aja!" Ucap Gema sambil memasang kacamata hitamnya.

"Tapi kita kayak orang gila, A..."

Dia ga tau aja kalo gue emang udah gila beneran... — Gema

Akhirnya Gema hanya mendecak dan menatap Gia dibalik kacamata hitamnya "Gi, anggep aja kita lagi akting jadi mata-mata!"

"Idih? Sherlock Holmes banget gitu?"

"Itu detektif!!"

"Oh beda..."

Gema yang tidak mau meneruskan obrolan bodoh mereka, memilih untuk menyeret Gia masuk ke dalam mobil.

Khusus untuk malam ini, Gema sampai meminjam mobil milik ayahnya. Intinya dia totalitas banget buat jadi mata-mata.

Sesampainya di bioskop, Gema celingak-celinguk ngeliatin orang yang baru dateng.

Harusnya sih Giselle sama Mike bentar lagi sampe.

Gia asyik dengan es Milo nya. Tidak peduli dengan apa yang sedang dilakukan Gema.

Gema mengetuk-ngetuk ponselnya dan terus menggerakkan kakinya karena gugup. Kalau benar Giselle dan Mike datang hari ini, Gema harus siap.

Tak lama, dua orang yang ditunggu pun datang.

Gema langsung sedikit menyembunyikan wajahnya, ia harus masuk ke studio yang sama dengan mereka. Untuk jaga-jaga, ia membeli tiket dari banyak studio, jadi jika ia melihat Mike dan Giselle masuk ke salah satunya, ia bisa dengan mudah mengikuti mereka.

"Kita tuh mau nonton film apa sih, A? Emang ada award jadi penonton terheboh?" Tanya Gia yang mulai risih dengan pakaiannya.

"Ada, Gi. Maneh cicing heula! Ntar Aa kasih hadiah!" Ucap Gema sambil terus memperhatikan Giselle dan Mike dari jauh.

Gia menghela nafasnya, kemudian ia bersandar di kursi, kembali menyedot susu Milo-nya.

Disaat Gia sedang bersandar, netranya tak sengaja menangkap dua orang yang tidak asing baginya.

"Loh... A? Itu bukannya Kak Nana?" Tanya Gia sambil menepuk-nepuk tangan Gema.

Gema menoleh ke arah yang ditunjuk Gia, dan detik itu pula ia mengumpat dengan suara pelan "Bangsat... Ngapain tu anak disini?!"

Gia hanya menatap mereka berdua. Sudah ia duga, Hellen dan Nana memang mempunyai kisah yang lebih spesial dibandingkan mantan Nana yang lain.

Gia menghabiskan susu Milo-nya dalam sekali teguk, lalu ia menaruh gelas ke meja dengan tidak santai.

TAK!

Gema langsung memelototinya "Aish! Jangan berisik atuh!"

"Suka-suka aku lah! Kalo ga suka ga usah ngajak nonton!" Gia balas nyolot.

Gema mengerutkan dahinya dan mendesis "Stop acting like an annoying girlfriend, can you?! Jadi adek aja nyusahin gimana jadi pacar?!" Gema jadi kesal sendiri.

Gia yang sudah hilang mood memilih untuk menghiraukan kakaknya itu.

"Mohon perhatian Anda... Pintu teater empat telah dibuka... Bagi Anda yang telah memiliki karcis dipersilahkan untuk memasuki ruangan teater empat..."

Walk You Home 🌿 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang