1. Herman - Meninggalkan Kampung Halaman

8K 619 473
                                    

Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian? Semoga semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. 💗💗💗

Memenuhi permintaan kalian yang penasaran dengan hidup para bodyguards genk PTT, di lapak ini khusus Mami kasih cerita hidup mereka dengan POV diri masing-masing.

Untuk 1 karakter seperti Herman, bisa lebih dari 1 chapter ya. It's just like a short lovely story. Oh ya ... untuk cast-nya mungkin kalian nggak akan nemuin aktor seganteng yang kalian pikirkan. Mami akan pilih cast sesuai bayangan Mami, kalo nggak cocok, silahkan bayangkan cast kalian masing2 tanpa harus menghina cast yang ada.

So enjoy ...

🌸🌸🌸

Song : Smells Like Teen Spirit – Nirvana

Quote:

"Nggak usah mikirin orang lain kalo mau maju, Man."
- Pak Derry, Bos Kontraktor.

🌸🌸🌸

Lee Byung Hun : Frans Herman Anugerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lee Byung Hun : Frans Herman Anugerah

Aku Frans Herman Anugerah, anaknya Bapak Antonius Anugerah dan Mamakku Arsita Bakir. Aku lahir di Desa Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Mamakku bilang aku lahir di gubuk kecil kami dengan dibantu dukun beranak.

Perkampungan kami berbatasan dengan Taman Nasional Way Kambas tempat para gajah liar itu dilindungi. Sebenarnya Pemerintah sudah membuat pembatas antara pemukiman warga dengan Taman Nasional berupa sebuah tanggul sepanjang 13 kilometer. Tapi jarak pemukiman dengan hutan Kawasan hanyalah 100 meter jadi sering kali gajah-gajah nakal itu melewati tanggul untuk merusak ladang jagung milik warga.

Kedua orangtuaku hanyalah petani jagung miskin yang hidup mengandalkan hasil panenan yang lebih sering gagal karena diserang gajah. Aku jarang bisa makan nasi. Seminggu bisa makan nasi 4 kali aja udah bersyukur banget. Semakin aku besar, semakin jarang aku makan nasi karena jumlah adikku juga bertambah dan seingatku Mamak hampir tiap tahun melahirkan.

Setelah dewasa baru kusadari kenapa Mamak hobi sekali melahirkan. Karena waktu itu KB belum lazim di kampung kami dan listrik juga belum masuk. Jadi 'berkembang biak' jadi alternatif hiburan bagi para orangtua. Pantesan kalo tempat tidur orangtuaku yang hanya dibatasi tirai sering berderit-derit tiap malam hingga membuatku nggak bisa tidur.

Hanya gara-gara perbuatan mereka, adikku sampai pada hitungan ke-7. Mamak melahirkan 8 kali secara normal. Rekor!

Di rumah gubuk itu kami ber-10 berdesak-desakan dan aku selalu mengalah untuk adik-adikku, terutama untuk urusan makanan. Sekolahkupun berhenti di SMP kelas 2 dan aku mulai bekerja serabutan tapi lebih banyak menjadi buruh di Pasar Tradisional Sribhawono atau di Pasar Labuhan Ratu. Di mana saja, selama ada uangnya.

THE BODYGUARDS (END)Where stories live. Discover now