15

379 55 6
                                    


" Hana "

Hanami memandang ke arah gerangan yang sedang memanggilnya , dia memutarkan biji matanya malas

" Niki, boleh tak kau tak payah kacau aku lagi ? aku maafkan kau dan tolong kau kemarin pun sebab aku kesiankan kau je bukannya ada maksud lain"

" Hana aku minta satu je , kita jadi macam dulu "

" heh, kau ingat senang ke ? all my love is GONE okay "

" tapi aku tak " kata Niki, membuat Hanami menoleh memandangnya " masalah kau laa " balas gadis itu , dia menutup bukunya

" Hanami, aku sangkakan kau dah boleh terima aku rupa - rupanya -- "

" rupa - rupanya apa ?" potong Hanami

Niki menggeleng " dah habis ? baguslaa, aku rimas kena kacau dengan lalat dua puluh empat jam " Kata Hanami lalu dia melangkahkan kakinya ke tempat lain

•••••

" huh tak habis - habis kacau aku , masa ada hubungan dia abaikan bila dah takde dia over care pulaa . stress aku " Hanami mengeluarkan gunting dari bag sekolahnya lalu dia menggunting helaian benang yang ada di lengan baju sekolahnya

" YAH !" jerit seseorang di depan pintu rooftop sekolah

Hanami yang mendengar jeritan itu terkejut . secara tidak sengajanya dia mencederakan tangannya sendiri

" Arghhh " Hanami cuba menahan kesakitan yang ia tengah hadapi

" YAH , YAH HANAMI KAU CUBA NAK BUNUH DIRI LAGI KE ?!" jerit Haruto cemas dia berlari ke tempat gadis itu . iyaa Haruto laa yang menjerit tadi

" gwaenchana ?" soal Haruto apabila melihat Hanami sedang menanggung(?) kesakitan yang ia lakukan sendiri

" gwaenchana ? aku tak gwaenchana sekarang ni tengok ni ada darah !" teriak Hanami apabila melihat Haruto hanya memandangnya dengan muka cemas

" AHHH changkhaman " Haruto cuba berfikir apa yang patut ia lakukan and ting

lelaki itu membuka jaketnya lalu lengan jaket itu diikat ke tangan Hanami yang luka untuk memperhentikan darah daripada terus mengalir

" masih sakitt " Hanami menutup matanya cuba menahan sakitt

" sakit lagi ?"

" mestilaa , kau nak rasa juga ke ?" Hanami menghadiahkan Haruto sebuah jelingan yang agak tajam . mampu untuk menyakitkan hati lelaki itu

" Kenapa kau marahkan aku ?" soal Haruto lembut , tangan dan matanya masih tertumpu ke tangan Hanami yang luka . dia sedang merawat tangan Hanami dengan mengurut - urut ha lebih kurang gitchu

" macam mana aku tak marah kalau kau cakap aku nak bunuh diri for the second time ? kau fikir aku ni tak pandai nak bersyukur ke apa yang tuhan dah bagi and second kalau kau tak menjerit takdenya tangan aku jadi macam ni , aku tak bunuh diri pun aku cuma nak potong benang yang ada kat lengan baju aku tapi disebabkan suara kau yang kuat macam rawr tu aku terkejut " explain Hanami panjang lebar

" ouh , mian " ucap Haruto membuat Hanami tersenyum kecil

" gwaenchana eh tapi aku takkan lupakan kejadian haritu , kau tak minta maaf lagi so aku tak akan maafkan kau "

" kalau minta maaf guna ini boleh ?" Haruto menunjuk bibirnya

" eh dasar byuntae " Hanami memukul bahu Haruto menggunakan tangannya yang cedera itu

" Aww , aww " kata Hanami kesakitan

" HAHAH tulahh " Haruto mencubit hidung Hanami

" hmm dah , aku nak tanya pasal kemarin " Hanami cuba menjadi serius

" kenapa ?"

" aku malu nak tanya tapi aku rasa aku patut tanya juga " Kata Hanami , dia memandang Haruto yang sibuk mengurut tangannya

" yang aku kiss kau tu ?" soal Haruto , dia mengangkat kepalanya lalu wajah gadis itu di pandangnya " sebab aku cintakan kau hanami park "

Hanami sedikit terkilan dengan kata - kata Haruto sebentar tadi yelaa sebab dia ingatkan selama ini Haruto bagi dia kata - kata , kacau dia , cakap dia suka Hanami hanya sekadar gurauan rupa - rupanya tidak

" jadi haritu yang kat kantin tu kau betul - betul maksudkan ?"

Haruto mengangguk " dari perhimpunan haritu , aku dah start cintakan kau "

Hanami membesarkan matanya tidak percaya " bermakna dia dah lama sukakan aku ? " kata Hanami di dalam hati

" aku nak minta sesuatu boleh ?" soal Haruto , Hanami hanya menangguk kecil

" boleh tak kau jadikan ramalan aku kenyataan ?"

" ramalan ? maksud ?" Soal Hanami blur dengan ayat Haruto

" Hanami ? kau sudi tak jadi kekasih aku atau kau sudi tak jadi peneman hidup aku buat selama - lamanya ?" Haruto menaik - turunkan keningnya
" aeh klise nye ayat , ish ish jangan nak gatal aek kita ni sekolah menengah umur pun baru 18 tak bole - tak bole "

when we were young . harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang