Bab 1

8 0 0
                                    

Pagi yang cerah, ucap Aksa yang memandang  dedaunan di balik jendela. Getaran alarm mulai berbunyi. Menandakan waktu untuk bersekolah.

"Wahai jam, kamu sangat telat untuk menyuruh ku bangun!!. Aku lebih dahulu bangun dan kamu cukup payah untuk menyuruh ku bangun dan bersiap- siap.

Aksa yang selalu menyombongkan diri nya untuk hal sepele, memang dia kelihatan sangat angkuh di mata semua keluarga. Tetapi dia juga punya sisi baik, Aksa seorang pemuda kaya raya yang menyamar menjadi lelaki yang kurang mampu di sekolah. Dia melakukan itu agar wanita tidak mau dekat dekat dengan nya.  Apakah alasan itu sangat tepat, tentu saja "iya ucap Aksa.

" Hmmmmm,kopi ini lumayan enak. Tidak sia-sia aku berkelana di pasar untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas.

Tok Tok Tok..........

Suara pintu yang di ketuk

" silahkan masuk, ucap Aksa kepada pelayannya.

" Selamat pagi tuan!, apa tidur anda pada malam hari ini cukup nyenyak? tanya sekertaris Jihan

" Lumayan lah, setidak nya aku tidak di ganggu di rumah ku sendiri! ucapan Akasa yang membuat sekertaris Jihan  terdiam.

Sekertaris Jihan umur nya memang sudah tua,menginjak sekitar 60 tahun. Tapi Aksa masih saja mengira bahwa sekertaris Jihan adalah Ibu nya. 

"Kenapa diam?, apa aku membuat mu tersipu malu? Aksa yang menanyai sekertaris Jihan sambil memalingkan wajahnya.

" Tidak tuan, anda cukup tampan untuk hari ini!. Ucapan sekertaris Jihan yang membuat Aksa tertawa.

" Hahahaha, bukankah aku tampan sejak lahir!. Apa kamu sudah pikun? Ucapan Aksa yang tidak pernah tersaring sedikit pun.

" Tuan,nyonya besar ingin melihat anda. Apakah tuan,mau melihat nya?

"Tentu saja tidak! ucapan Aksa yang sangat meninggi." Aku tidak mengharap kan nya, selama ini dia kemana? tidak ada kabar selama 19 tahun ini. Dia sudah lupa dengan ku, dan memilih keluarga baru itu kan!!. Jika aku di beri kesempatan akan ku ubah takdir ku sendiri, tapi aku lebih percaya takdir tuhan itu yang lebih baik kan? ucapan Aksa yang masih mengarah di jendela.

Aksa membuat kesalahan lagi, dia tidak berani memandang sekertaris Novi. Sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan?. Kita juga tidak tau, habiskan saja cerita ini.

" Apakah tuan membuat masalah lagi di sekolah? apa tuan baik-baik saja? ucap sekertaris Jihan  yang sangat khawatir.

" Iya, aku memecahkan pot bunga yang ada di taman depan. Aku tidak sengaja melakukannya di sekolah kemarin, dan aneh nya guru ku ingin memanggil orang tua ku!. Apa yang harus ku perbuat. Ucapan Aksa yang membuat Jihan  khawatir

" Tidak apa-apa tuan, saya sendiri yang akan mengantar ada di sekolah!. Jadi tuan tidak perlu khawatir tentang hal itu. Sekertaris Jihan  mencoba menenangkan Aksa." Silahkan mandi dulu,dan kita berangkat ke sekolah.

" Baik lah. Ucapan Aksa yang mengakhiri pembicaraan nya.

Di dalam kamar mandi Aksa sudah  bersih dan rapi. Dia memakai kacamata yang cukup jadul, kacamata kakek nya. Aksa kelihatan sangat dekil menggunakan kacamata itu, itu strategi dia untuk menghindari para wanita. Sejujurnya dia sangat tampan tanpa menggunakan kacamata itu. Aksa keluar menuju halaman depan, sekertaris Jihan sudah menyiapkan mobil yang terbaik. Tetapi Aksa selalu menolak, dia lebih memilih berangkat menggunakan bajai langganan nya itu.

Mimin the little fairyWhere stories live. Discover now