Sakit, Bang

4.8K 625 243
                                    

[Cr : M_3k91]
.
.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Minggu pagi ini, gw terbangun 10 menit lebih lambat dari biasanya dan gw terbangun dengan napas yang sedikit hangat ditambah kepala yang pusing yang berarti, gw sakit.

Gw memaksakan diri untuk bangun dari tidur lalu berjalan keluar kamar perlahan karena kepala gw yang pusing seakan mengirimkan sinyal agar gw balik ke kasur.

Gw perlahan turun dari tangga lantai 2 dan berjalan ke arah dapur namun dicegah oleh Abang Tsukishima.

"Wajah lu merah..kenapa? Padahal kemarin lu ga incest sama Kuroo atau Bokuto.." Gw melihat ke arah Abang Tsukishima dengan tatapan sayu dan terhuyung namun berhasil ditangkap oleh nya.

"Heh heh! Dek!" Gw yang setengah sadar hanya melirik ke arah Tsukishima yang panik lalu membawa gw ke kamar nya dan menidurkan gw di kasur nya yang bisa dibilang dingin.

"Demam.." Tsukishima menyentuh dahi gw lalu mengambilkan sebuah termometer dan mengecek suhu gw.

"Istirahat dulu.." ucap Tsukishima sambil membuka jendela hingga sinar matahari masuk melalui jendela kamarnya.

Tsukishima keluar dari kamar lalu ke dapur tanpa gw, langsung dilontarkan pertanyaan pertanyaan oleh abang gw yang lainnya.

"Lah? Adek mana?" Tanya Kuroo sambil memakan hidangan pembuka berupa selembar roti dengan keju diatasnya.

"Adek belom bangun?" Tanya Bokuto yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya ditambah dengan hair down nya.

"Adek bangunin..suruh kesini.." Akaashi meletakkan mangkuk besar berisi daging dengan bumbu kental pedas.

"Adek demam.. sekarang ada di kamar gw, tadi sempet mau meninggal, eh maksudnya pingsan.." sontak ucapan Tsukishima membuat ketiga abang gw lainnya panik.

"Suhu nya berapa? Bawa ke dokter ngga? Demam nya parah ngga? Perlu operasi? Perlu dimasukin kulkas ga? Atau freezer?" Tanya Bokuto yang panik walaupun sambil nyemil sayuran yang baru saja Kuroo ambil untuk dirinya sendiri.

"Eh bangs-" Kuroo mengalihkan mangkuk nya dan mengusir Bokuto.

"Lihat sampe besok dulu.. kalau masih demam bawa ke dokter aja.. sementara kita obati sendiri dulu.." ucap Akaashi sambil melepaskan celemek nya, lalu mengambil nampan dan mengambilkan nasi hangat dan beberapa lauk kesukaan gw seperti udang pedas, mie udon dan beberapa sayuran seperti wortel dan sawi.

Bokuto pergi ke kamar nya, mengganti baju lalu ke kamar Tsukishima untuk mengecek gw.

"Dek..." Panggil nya dengan nada pelan lalu menghampiri gw yang tertidur lelap. Bokuto meletakkan telunjuk di bawah hidung gw dan merasakan panasnya napas gw.

"Oo masih hidup." Batin Bokuto yang memastikan gw masih hidup. Tangannya kemudian meraih tangan gw dan mengelusnya lalu menempelkan nya di pipi nya.

"Dek? Gimana keadaan nya?" Gw terbangun setelah suara Kuroo terdengar, dan sentuhan Bokuto terasa.

"Udah tau demam masih tanya!" Ucap Bokuto menoleh ke arah Kuroo.

"Ssttt!! Biar kek drama-drama.."

"Oo oke oke.."

"Hmh.." gw menggeleng pelan. Kuroo kemudian mengambil cool fever dan menempelkan ke dahi gw.

"Makan dulu dek.." Akaashi kemudian masuk ke kamar dan duduk di pinggir kasur lalu membantu gw duduk lalu menyuapi gw.

"Masih pusing?" Tsukishima masuk ke kamar dan meletakkan obat-obatan di meja dan sebuah....suntikan.

"Bang.." gw mulai panik dengan benda itu.

Setengah Otak || 1Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ