✿11✿

4.3K 624 140
                                    

Hello~ makasih vote dan komen di ch sebelumnya.

Selamat Membaca
 
  

Deru mesin mobil adalah satu-satunya suara yang memecahkan keheningan. Sejak awal keberangkatan, Jungwon tak berniat mengucap satupun kata. Jay memaklumi, Jungwon memang sedang kesal, ia hanya tersenyum simpul sambil sesekali melirik kekasihnya yang duduk di sebelah. Perjalanan cukup panjang, namun tak membuat Jay lelah memacu mobil dengan cepat agar tak memakan waktu untuk segera sampai ke tujuan.

Melewati jalanan curam dan banyaknya pepohonan bak hutan belantara menjadi pemandangan yang ada di sekitar, dalam hati Jungwon merasa sedikit takut, tapi tetap memilih bungkam tak ingin bertanya kemana sebenarnya mereka akan pergi.

Hingga satu bangunan cukup besar tertangkap mata.

Sebuah villa.

"Ayo." Ajak Jay sebelum turun dari mobil.

Rupanya villa inilah tujuan destinasi Jay.

Memerhatikan sekeliling, rasa takut tak lagi terasa tergantikan dengan raut terpana yang nampak jelas pada wajah Jungwon, Jay bisa tahu itu. Nampak senyum kecil tercipta.

Keindahan sekitar beserta villa mampu membius siapapun yang melihat.

Jay memeluk Jungwon dari belakang. Berbisik menggelitik telinga.

"Kita butuh waktu berdua, dan 2 jam perjalanan kurasa sebanding dengan apa yang akan kita dapat di sini."

Jungwon setuju.

"Jadi, masih ingin diam? Masih kesal juga?" Tanya Jay menggoda, menarik dagu Jungwon sedikit ke samping agar wajahnya yang tengah memasang senyum dapat terlihat.

Dan Jungwon merubah ekspresi secepat kilat, ia masih marah kok!
Jay terkekeh. Mengecup bibir si manis.

"Aku mau mandi, kau bebas melihat-lihat. Atau... Mau ikut denganku?"

Jungwon memukul dada Jay, mengenyahkan lelaki itu agar segera pergi. Jay tertawa seraya mengusap surai hitam kekasihnya sebelum melangkah masuk ke dalam villa.

Tadi pagi ia tak sempat membasuh apapun, segera melesat ke rumah Niki untuk mengambil kunci villa.
Ya, Villa ini milik Niki, ayahnya yang memberikan salah satu aset dikhususkan untuk Niki. Sehingga memberikan kebebasan terhadap anak itu untuk menjaga & menggunakan nya. Beberapa kali pula Jay dan teman-temannya berkunjung ke sini.

Jay beralibi "Aku ingin mengajak seseorang pergi ke sana." Dan Niki yang tak tertarik untuk tahu siapa seseorang yang dimaksud, hanya mengangguk dan menyerahkan kunci.

Kala Jungwon sibuk melihat sekitar, seseorang memeluknya.

"Jay?" Jelas Jungwon bertanya. Bukankah tadi Jay bilang akan ke kamar mandi?

"Kupikir kalau hanya mandi sendiri tidak enak. Bagaimana kalau kita berenang?"

 
✿☆*´∀`。*☆✿
 
 

Meski tak dihuni, villa ini punya utusan yang bertugas untuk memeriksa keadaan sekitar setiap seminggu sekali, maka tak heran jika semua terawat bahkan tak berdebu, lingkungan villa juga bukan hanya pepohonan saja, masih ada beberapa villa yang disewakan pun warga yang menetap. Jadi tidak ada kesan suram dan mencekam.

Malam yang seharusnya terasa dingin, tak cukup sukses menyerang kulit pucat Jungwon, berada di hadapan perapian membuat kehangatan melingkupi seluruh ruangan, terlebih...

Ada Jay yang memangkunya seraya memeluk erat, sesekali menggoyang-goyangkan tubuh Jungwon ke kanan dan ke kiri karena terlampau gemas, dan Jungwon hanya akan terkikik pelan meras geli sebab Jay membubuhi banyak kecupan di perpotongan lehernya.

 ✓꧁ Show Me Your Darkness꧂ JayWonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora