Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat Membaca
Jieun tak bisa fokus pada apa yang ia lakukan, aktivitas yang biasa dikerjakan mendapat hambatan. Kerjaan sedikit terbengkalai, sebab seluruh pikiran tersita oleh Jungwon dan Jay.
Pertanyaan seputar
Apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang aku lewatkan tentang mereka?
Terus berkecamuk tanpa henti.
Ketika matanya melihat sendiri sosok Jungwon pulang bersama Jay, Jieun berbasa-basi bertanya apakah Jungwon pulang menggunakan bus lagi. Dan anak itu menjawab 'ya'.
Kenapa Jungwon harus berbohong?
Sialnya, Jieun tak bisa melihat apa yang dilakukan kedua anak itu di dalam sana, apakah mereka berbincang dengan sangat akrab atau sebetulnya mereka tak sengaja bertemu lalu Jay menawarkan tumpangan? Jieun tak bisa memastikan sebab kaca mobil tidak transparan.
Dan Jieun memutuskan untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Sebisa mungkin bermain halus tanpa menimbulkan gerak-gerik mencurigakan.
✿⑅˖♡✿⑅˖♡✿⑅˖♡✿
Mereka hanya bertiga namun kebisingan yang tercipta luar biasa gila. Lebih tepatnya Heeseung dan Jay yang tertawa dan melempar ejekan satu sama lain, mereka tengah bermain game PC, hanya Jungwon yang duduk anteng di atas sofa dengan Jay yang bersandar di antara kedua pahanya.
Sesekali menyuapi Jay camilan yang sedang dimakan.
"Jungwon, aku mau juga." Tanpa mengalihkan perhatian dari layar, Heeseung berseru.
Jungwon tertawa kecil, ia mengambil sepotong kecil keripik kentang untuk kemudian ia sodorkan ke dalam mulut Heeseung. Tapi sebelum berhasil masuk, Jay sudah lebih dulu mencurinya, dengan gerakan cepat juga tak melewatkan kesempatan untuk mengesap jari Jungwon yang digunakan untuk memegang potongan kentang itu.
