part 2 - action

223 86 26
                                    

Guys, ada yang inget moments apa yang paling berkesan dan nggak bisa terulang kembali dari sosok ayah kalian? Pernah kangen nggak satu hal yang paling pengen banget lo rasain waktu kecil terulang lagi untuk satu kali. Mau ngerasain satu kali aja dan selepas dari rasa kangen itu semua kamu akan ikhlas untuk nggak lagi mengharapkannya. Coba ceritain, siapa tau ada orang lain yang ngobatin.

Keep strong guys. Realitanya kita kadang emang terluka tapi berharap orang lain nyembuhin luka kita itu nggak bakal bisa. Kecuali, cuma kasih obat pereda aja.

Jalani hidup jangan pernah nyerah yah. Kalo capek itu istirahat yang cukup bukan mengakhiri hidup.

 Kalo capek itu istirahat yang cukup bukan mengakhiri hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hukum timbal balik itu mutlak. Kalo nggak punya sesuatu untuk balas budi. Sebisa mungkin apa-apa lo harus bisa sendiri.

-Zeyen Amelly-

-·-·-·-










Angin berhembus masuk kedalam ruangan. Sayup-sayup darinya memberi bekas jejak melintas sekali lewat tanpa pamit. Merasakan sensasi itu membuat mataku terpejam sebentar menikmatinya. Kepalaku tertunduk. Aku menatap hampa jari-jariku yang terletak dimeja. Kelopak benih fokus dalam satu arah tapi suasana yang sedang aku rasakan amat kacau yang mulai mendera. Entahlah, aku rasa aku saja yang merasakannya.

Gemetar diri semakin meninggi, panik attack ini sepertinya tidak lagi ingin bersembunyi. Guyuran keringat mulai melintas tanpa henti dan aku mencoba memaksimalkan diri normal kembali. Dengan cara tarik nafas buang juga berharap jangan dulu muncul ketika keadaan belum tepat begini.

Aku membatin; lawan sebisa lo Zey jangan biarin lo lemah dihadapan mereka semua. Lo mau kalo pingsan nggak ada yang membantu? Kasihan diri lo nanti. Coba tenang dulu yah, lo pasti bisa.

Gigitan bibir, cengkraman tangan yang kuat dan hembusan nafas berulang kali yang bisa aku lakukan sekarang ini. Cukup membantu. Aku meneguk ludah setelah melewati kondisi itu yang hampir membuatku mati suri saja. Mulai merasa aman aku menghembuskan nafas kelegaan. Hampir saja.

"Liat Zey kelompok cowok suara emas maju. Gila banget, bakalan pecah sih. Suara mereka sabilah best banget." Vokal di sampingku mengintruksikan mataku menatap ke depan. Belum juga boleh satu menit selepas ucapan itu, iringan gitar yang dimainkan menyentuh kalbuku. Melodinya indah.

"Bun, hidup berjalan seperti bajingan. Seperti landak yang tak punya teman. Ia menggonggong bak suara hujan. Dan kau princessku, mengambil peran." Aku mendengar khidmat kelompok anak cowok A yang tiga di antara salah satunya memegang gitar duanya bernyanyi untuk mengambil nilai praktik seni. "Bun, kalau saat hancur ku disayang. Apalagi saat ku jadi juara. Saat tak tahu arah kau di sana. Menjadi gagah saat ku tak bisa."

Hug me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang