office | apa mau ke jogja bareng aja?

889 210 28
                                    

pukul sembilan pagi, naja sudah tiba di kantor. kalil--karyawan magang askelerasi--menjadi orang yang pertama kali menyapa naja. kedua sifat orang itu hampir sama: ramah kepada siapa saja.

naja mengeluarkan box kecil berisi cookies yang di bawanya, lalu menawarkan kalil untuk mengambil beberapa.

"wah, aku ambil yang rasa matcha ya, na. makasih banyak!" kata kalil dengan senyum lebar. "besok-besok kalau ke kantor mau bawa apa lagi, na?"

naja tertawa kecil. "enaknya bawa apa, ya? naja lagi belajar bikin bolu kukus sih. minggu depan kalau naja bikin, naja bawa deh."

"mantap, na! ditunggu lho, ya!"

naja mengangguk kecil. kalil melanjutkan kegiatannya untuk mendata karyawan, sedangkan naja berjalan ke dapur kantor. ia mengisi tumbler-nya dengan air hingga penuh, lalu mencoba menyapa visha--perempuan seusianya yang juga bekerja memasak, membersihkan kantor, dan mengatur persediaan di akselerasi.

"pagi, visha. apa kabar?" tanya naja.

visha, sama seperti biasanya, hanya diam. naja tersenyum kecil dan mengeluarkan dua buah cookies dan satu susu. "buat visha."

visha melirik naja, tetapi hanya terdiam saja.

"mau naja bantuin kupas buah?"

visha menggeleng dan melempar tatapan dingin. naja mengangguk, lalu segera kembali ke area kerja dan duduk di kursinya. di lantai satu, area kerja setiap divisi terbuka. di sini, naja sebagai bagian dari divisi academic bisa berhubungan langsung dengan divisi people and culture, marketing, dan finance.

seperti biasa, kondisi kantor belum terlalu ramai karena jam kerja dimulai pukul sembilan. naja membiasakan diri datang tiga puluh menit sebelum jam kerja untuk menyusun perencanaan dan bersiap-siap. saat naja membuka laptop dan mengecek catatannya, dari ruang meeting, keluar ares--academic manager. kantung mata di wajah ares terlihat jelas. laki-laki itu tersenyum singkat, lalu seperti biasanya, ia duduk di sebelah naja.

"pagi, naja."

"pagi, kak ares. nginep di kantor, kak?"

ares tertawa. "iya. aku begadang nyiapin planning produk baru."

"oh, kita akan ada produk baru?"

"iya. aku juga dapet insight-nya dari report kamu. itu, lho, na, soal produk buku saku digital setiap mapel."

naja mengangguk. ia ingat informasinya di laporan mingguan dua hari yang lalu. ia juga sudah menyangka bahwa ares akan langsung cepat tanggap mengeksekusi ide dan informasinya. sambil mendengarkan ares berbicara, naja mengeluarkan lagi cookies dari godie bag-nya dan menawarkan ares.

"makasih ya, na, kamu buat sendiri?"

"sama-sama," balas naja, "baru belajar, sih, kak. kalau nggak enak maklum aja ya."

ares langsung memakan cookies yang naja buat dan memuji perempuan itu. "enak. kamu belajar resepnya dari mana?"

"naja ikut short course masak, kak."

ares terperangah. ia tahu betul kesibukan naja. perempuan itu masih kuliah, bekerja, ikut organisasi, dan aktif dalam kegiatan sosial. dan sekarang ... naja masih sempat mengikuti short course memasak?

"wah, habis ini kamu mau ikut course apa lagi, na?"

"banyak, sih, maunya. tapi lagi diatur-atur dulu mana yang lebih penting."

"24 jam kamu cukup, na? jangan bilang kamu jadi nggak punya waktu tidur. nggak baik, lho, na, kalau nggak punya pola tidur yang bagus."

"kayanya, sebelum ngomong sama naja, kak ares perlu ngomong ke diri sendiri dulu deh," balas naja sambil tersenyum tipis.

BersanajaWhere stories live. Discover now