whatsapp | anytime, naja

628 172 30
                                    

kak ares
halo, naja. sorry aku menghubungi kamu di whatsapp. sebelumnya aku udah chat kamu di slack, tapi kamu belum on dari kemarin. are u okay? kamu udah sampai di jogja kan?

kak ares
naja, aku udah telfon ilalang. katanya kalian udah sampai jogja dari kemarin sore. kamu gapapa kan?

kak ares
na, kenapa nggak aktif? whatsapp kamu juga ceklis satu. kabarin aku kalau kamu udah online ya. i'm worried about you.

kak ares
naja, aku minta tolong ilalang susulin kamu ke tempat penginapan ya? just make sure that you're fine.

• b e r s a n a j a •

dari dalam kamar vila kecil yang ditempatinya, naja mendengar ketukan pintu. perempuan itu lantas bergegas membuka pintu, lalu mendapati ilalang berdiri di sana.

"kak ilalang? kok tahu naja di sini?"

"kamu baik-baik aja, kan, na?"

"iya ...."

"ares telfon aku terus. handphone kamu--eh, maaf, sebelumnya, aku ganggu kamu?"

"nggak kok, nggak ganggu. tapi ... kita ga ngobrol di pintu gini juga kali ya?"

"terus ... ngobrol di mana?" ilalang bertanya gugup. matanya menyipit ke arah kamar vila. tanpa diduga, ilalang merasa pipinya menghangat.

"ngobrol di luar gimana, kak?"

"ah ... iya, iya, ngobrol di luar. sambil makan kali ya? kamu udah makan? eh--aneh nggak nanya gini?"

"enggak, kok, kak. santai aja. mau sambil makan bareng di luar?"

"mau banget--eh, mau aja. eh ... maksudku--"

"kak ilalang kenapa selalu gugup gitu sih kalau ngobrol sama naja?"

ilalang tertawa canggung. "aku juga nggak tahu, na. yuk, jalan sekarang?"

"sebentar, kak. naja ambil dompet dulu."

• b e r s a n a j a •

"kamu mau nyobain kopi jossnya enggak, na?"

"yang ada arangnya ya, kak? rasanya nggak aneh?"

"enggak. kayak kopi biasa aja. aku bukan pecinta kopi, sih. tapi kalau kamu makan di angkringan ini, kayaknya kamu harus coba seenggaknya sekali seumur hidup, deh."

"boleh, deh."

"oke." setelah itu ilalang memesan makanan dan minuman untuknya dan naja.

"handphone kamu kenapa mati, na?"

"oh ... itu. charger-nya rusak. nggak bisa dipakai. handhphone naja lowbatt, kak."

"pantes. handphone kamu apa?"

"iPhone, kak."

"oke, jodoh sama aku--eh, sama handphone aku maksudnya."

naja hanya tertawa melihat ekspresi ilalang yang berubah kaku dan canggung.

"pakai powerbank aku dulu, na. besok aku bawain charger, deh."

"besok? emang kita akan ketemu lagi besok?"

"hm ... kalau kamu mau, sih. buat ngasih pinjem charger aja, kok. charger-ku ada banyak, na. bukan punya aku sih. punya kakak aku. aku bisa pakai gantian sama kakak aku. kamu bisa pakai charger aku dulu selama di jogja. atau mau pinjem powerbank aku selama di sini juga nggak apa-apa. intinya--eh, aku terlalu banyak ngomong ya?"

"nggak apa-apa, kak ilalang."

"aku cuma khawatir aja sama kamu--sama ares maksudnya. ares telfon aku berkali-kali sampai minta aku datang ke tempat penginapan kamu. takut kamu kenapa-napa katanya. apalagi kan besok kamu ikut seminarnya."

"duh, maaf ya kak ilalang jadi ke sini. tadinya naja mau coba minjem charger ke orang-orang yang ada di tempat penginapan, tapi udah malem. takut ganggu."

"yang jelas ares nyariin kamu--nah, nih orangnya telfon lagi."

seketika, ilalang menjawab panggilan telfon dari ares. "iya, res."

"gimana naja? udah ketemu? dia nggak apa-apa, kan?"

"nggak apa-apa. handphonenya lowbatt dan charger-nya rusak. sekarang orangnya lagi makan sama gue, res."

"hah? makan? kenapa lo makan sama naja?"

"ya emang nggak boleh? manusia kan bisa ngerasain lapar, res. kalau lapar ya gue--"

"iya, makan. tapi nggak sama naja juga kali. udah malem, lang. naja harus istirahat. besok dia seminar. mana deh najanya? gue mau ngomong."

setelah itu, ilalang memberikan ponselnya kepada naja.

"halo, kak ares?"

"are you okay?"

"naja nggak apa-apa, kak. sorry ya lupa ngabarin. charger handphone naja rusak."

"oke ... aku pikir kamu sakit atau kenapa, na."

"iya. maaf ya, kak."

"nggak apa-apa. i just ... okay, yang penting kamu nggak apa-apa."

"nanti naja langsung hubungi kak ares kalau handphone naja udah nyala. besok setelah srminar, naja akan report hasilnya ke kak ares as soon as--"

"na, aku menghubungi kamu bukan karena kerjaan aja," potong ares. terdengar helaan napas pendek laki-laki itu. "baik-baik di sana ya, na. kalau ada apa-apa, kabarin aku."

"tapi ini udah weekend, kak. nggak apa-apa hubungin di luar jam kerja?"

"anytime, naja."

"oke, kak."

setelah itu, naja mengembalikan ponsel kepada ilalang. "makasih, kak."

"lang, beres makan langsung balik ya. tolong anterin naja ke penginapannya."

"santai, res. nggak lo suruh juga gue udah inisiatif."

"thanks, lang."

"jangan makasih, res."

"kenapa?"

"karena gue ngelakuin ini juga buat diri gue sendiri," balas ilalang, menggumam sendiri di dalam hatinya.

"ya jangan makasih doang lah, res. ajuin lembur buat gue juga, ya!"

• b e r s a n a j a •

kak ilalang
halo, naja. gapapa ya aku chat di whatsapp? soalnya, slack kamu masih off. kalau besok kamu kesulitan ke tempat seminarnya, misalnya bingung naik transportasi apa, jangan sungkan untuk chat aku ya. kalau mau main-main (aku tahu kamu ke sini cuma buat seminar, tapi kenapa nggak nyoba keliling ke kota yang kata kamu bisa bikin jatuh cinta?) hubungin aku aja. aku bisa rekomendasiin tempat yang bagus. atau biar simpel, aku bisa jadi tour guide kamu hehe.
oh iya, semangat untuk seminar besok ya!

catatcand

yayyyy! apa kabar semuanya? udah lama banget nggak update apapun di sini. untuk ke depannya sepertinya aku udah mulai bisa update lebih sering lagi, hehe. aku masih skripsian, tapi udah rampung. tinggal nunggu acc dosen dan sidang aja. mohon doa baiknya ya semua! ada banyaaaak banget cerita yang mau aku tulis setelah amanah kuliah aku beres. see u. xx

BersanajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang