Akhir dari semuanya (ENDING)

2.2K 73 23
                                    

OKE GUYS JADI INI PART TERAKHIR (PART ENDING). PART DI MANA YANG KALIAN TUNGGU-TUNGGU PASTINYA, IYA KAN?

HAYU LAH RAMEIN DI PART INI, BIAR AKU SENENG😭😄

SAD or HAPPY?

HAYU BACA YUK🙃

Follow Instagram : imeldawhyni_

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
MARI RAMAIKAN

•••SEMOGA ENDING INI BERKESAN BAGI KALIAN YANG MEMBACANYA•••

•••SEMOGA ENDING INI BERKESAN BAGI KALIAN YANG MEMBACANYA•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sesuatu yang berawal baik, akan berujung baik."

***

"Sesuatu yang berawal buruk, mungkin masih bisa untuk diperbaiki."

***

"Sesuatu yang sudah hancur, sulit untuk diterima."

***

"Sesuatu yang sudah melebur, mungkin akan hilang."

***

Meylania masih diam, apakah ini saatnya ia menjelaskan semuanya? Apakah ini akhir dari semuanya? Ia rasa, ini sudah saatnya. Sudah saatnya terbuka dengan orang-orang di sekitar.

"Mey?" panggil Regal.

"Mey, ada apa? Ayo jelasin. Kita akan mengerti dirimu sekarang," ucap Lena.

Meylania menatap sendu, matanya terlihat sangat sayu. Apakah ini benar-benar saat yang tepat? Dia tidak ingin dikasihani.

"Mey, ada apa?" tanya Farel.

Mereka semua hanya diam, Fandi ingin sekali berbicara. Tapi ini bukan saatnya ia berbicara, karena ini waktu yang tepat untuk Meylania dan keluarganya. Ia juga tidak mau merusak suasana.

"A-ku sakit selama ini," lirih Meylania.

Seketika semuanya diam, kaget? Sangat jelas. Mereka semua berpikir, apakah Meylania pergi jauh dari mereka untuk memulihkan kesehatannya? Untuk membuat dirinya sembuh?

"Kamu kenapa tidak bilang sama ayah? Apakah ini alasan kamu pergi ninggalin kita?"

Meylania menangis, sesak sekali saat ia mengatakannya.

"Apakah ayah, mama, dan yang lainnya mengerti dengan keadaanku saat itu? Tidak, kan? Aku hanya memiliki dokfan yang mengerti aku. Dia membawa aku ke Singapura untuk perawatan khusus. Selama 3 tahun ini aku diam di sana. Aku berobat jalan, mulai selalu mencuci darah. Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi saat itu, hanya ada dokfan. Kalian tidak akan mengerti jika aku menjelaskan saat itu, aku lebih memilih untuk pergi dari kalian. Alhamdulillah, aku diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa sembuh. Aku bersyukur sekali, bersyukur bisa bertemu dengan kalian kembali. Aku kira, aku tidak akan bisa bertemu dengan kalian. Ini akan membuat kenangan yang menyakitkan bagi aku."

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang