Ketika banyak cinta di dunia ini, kenapa aku harus bertemu dengan mu yang bukan menjadi takdirku?
~Daisy
Bukannya suasana bertambah baik malah menjadi buruk. Daisy duduk termenung di kelasnya. Membayangkan bagaimana jika ia akan mengungkapkan perasaannya nya kepada Gavariel- sahabatnya sedari kecil.
"Ga mungkin gue ungkapin perasaan gue ke Gavariel, yang ada dia malah benci sama gue nantinya. " Diasy memantulkan bibirnya.
" Woi, Daisy!" Daisy menoleh, baru saja dibicarakan dengan diri sendiri yang punya nama malah datang dengan sendirinya.
"Ngapain bengong disini, ga ke kantin? " Daisy menggeleng. " Lo sakit? " Gavariel menempelkan punggung tangannya ke dahi Daisy. " Enggak panas tuh, atau lo panas dalem? "
Daisy menoleh, menatap mata Gavariel yang cekikikan sendirian dengan kesal. " Enak aja, lo kalik yang sakit,sakit jiwa."
"Yeh, ditanya malah nyolot, kenapa sih lo? "
Daisy menelan salivanya susah payah. " Ga mungkin, gaboleh gue bilang ke dia sekarang. " ucapnya dalam hati.
"Wah, lama-lama kayaknya otak lo geser kayak orang begi nih...." "Bego apa dongo ya? " sambungnya.
"Enak aja geser otak gue lo bilang, dipikir barang apa main pindah tempat gitu aja. Pakai ngatain gue dongo, lagi"
" Lah, lah, gausah nyolot kalik tuan putri!" Gavariel tertawa kecil, mengacak rambut di puncak kepala Daisy dengan gemas. "Apaan sih," ketus Daisy sambil membuang muka dari tatapan Gavariel. " Lagi dapet? "
Plak
Tamparan pelan mendarat mulus di pipi Gavariel. "Heh, sakit bego, jangan kasar-kasar sama cowo, ga ada yang mau sama elo kalau kasar kayak gini!"
"Ganteng-ganteng tapi lemah, masa gitu aja lo bilang sakit."
"Ya enggak sih, biar lo seneng aja. " Daisy mengepalkan tangan nya bersiap untuk memukul Gavariel yang mengesalkan bagai kutu rambut.
" Heh, udah-udah, iya... Ngapain sih marah-marah mulu." Gavariel menahan tangan Daisy yang siap meluncur kapan saja ia mau.
Daisy menggeleng, "Lagi enggak mood aja." Gavariel mengangguk sembari membuka botol minuman dingin miliknya.
" Nih buat lo." Daisy menerima baik minuman yang diberi Gavariel. Meneguk nya pelan-pelan membiarkan tenggorokannya dingin.
"Gava, temenin gue ke kantin, makan bareng yuk." ajak teman perempuan sekelas Daisy dan Gavariel. " Gak." jawab Gavariel singkat membuat Daisy menarik sudut bibirnya.
"Gue suka sama lo, selalu perhatian dan humoris sama gue, tapi lo bisa ga respect sama cewe lain. " Daisy tersenyum dalam lamunannya.
"Temenin bentar doang. " paksa nya sambil menarik-narik lengan Gavariel sampai Gavariel risih sendirinya.
" Gue bilang enggak ya enggak! " tolak kasar Gavariel menepis tangan manis di lengannya.
" Hih apaan sih, mendingan sama kita daripada sama Daisy, cantikan juga kita! " Daisy tersedak minumannya dan mulai terbatuk kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/258593812-288-k531540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Morgan
Teen FictionMengandung banyak bawang. Ga suka story sad minggir aja. Diutamakan follow dulu ヾ(^-^)ノ "Semoga dengan kesini, aku bisa mengurangi lukaku yang bertambah setiap aku pulang ke rumah." #1 dibully (26-02-2021) #5 bunuhdiri (10-06-2021) #2 morgan (10...