Sekedar mengingat

58 16 9
                                    

"Sebuah ruang hampa yang tidak ditempati." ~ Hati Kosong. 

"Laya sudah pulang? " Tanya mamanya yang sedang menyiapkan makanan untuk para tamu teman papa nya yang nanti malam akan mengadakan makan bersama di rumahnya. 

"Sudah" Laya meletakkan tas ranselnya di sofa.  Laya menuju dapur untuk mengambil secangkir air putih.  Baginya hari ini sangat melelahkan. Keramaian membuat tenaganya habis. Terkadang merasa pusing jika terlalu ramai. 

"Makan dulu sayang" Ajak mamanya. 

"Tidak usah,  nanti saja.  Aku mau langsung mandi ma" Setelah meneguk air,  Laya menyambar tas nya menaiki tangga menuju kamarnya. 

***

    Laya terduduk di atas ranjangnya.  Dengan sebuah foto yang telah kusam.  Menampilkan sosok anak perempuan dan anak laki-laki.  Lama-lama Laya mulai meneteskan air matanya.  Menggenggam erat foto itu.

Kritt.....

      Pintu kamar Laya terbuka menampakkan Mrs. Jayanti. Dengan senyum lebarnya, pakaian guru.  Seperti Mrs. Jayanti baru saja pulang dari sekolah. 

"Layaa" Menyapa Laya sambil memperlihatkan yang di bawakannya. 

"Seblak buat kamu" Mrs. Jayanti menaruh seblak di meja dekat Laya. 

"Seblak? " Selama ini Laya tidak pernah merasakan makanan seperti itu. 

"Umm..  Pasti kamu tidak pernah merasakannya.  Coba dulu nih Mrs bawakan spesial untukmu" Laya menerima Seblak yang telah di buka, bersiap untuk memakan sesuap.

"Bagaimana? " Laya mengangguk keenakan, bahkan dirinya terlihat sangat rakus memakan seblak. 

      Laya terlalu asik dengan makanannya.  Mrs. Jayanti melihat foto kusam yang berada di samping Laya duduk.  Jayanti melihat foto kecil tersebut, tersenyum melihatnya. 

Anak laki-laki ini ternyata dekat dengan Laya-Batin Jayanti. 

      Laya menoleh melihat Mrs. Jayanti saat ini sedang menggenggam foto tersebut.  Kegiatan makannya pun terhenti, langsung menyambar foto tersebut dari tangan Mrs. Jayanti. 

"Laya ada apa? "

       Laya hanya menggeleng, lalu menyimpan foto tersebut di salah satu lipatan buku novelnya. 

"Laya kamu kenal anak itu? " Tanya Mrs. Jayanti. 

         Laya ragu untuk mempercayai Mrs. Jayanti.  Tetapi selama ini Mrs. Jayanti dan Orang tua nya lah yang Laya percaya. Laya akhirnya memilih untuk mengiyakan pertanyaan Mrs. Jayanti. 

"Apa kamu tahu dimana anak itu sekarang? " Laya menggeleng tidak tahu. 

        Jayanti menghembuskan napasnya gusar. Seketika Laya memiliki banyak tanda tanya.  Tetapi Laya tidak ingin bertanya. 

"Bagaimana kamu bisa kenal dengannya? " Tanya Jayanti. 

"Teman SD"

      Jayanti mengangguk, Jayanti tahu persis jika Laya menyebut teman SD pasti mukanya akan merah pucat mengingat bagaimana dia di perlakukan di SD nya dulu. 

INTROVERT (End) Where stories live. Discover now