33. Bumil Rindu

1.9K 148 3
                                    

Kebahagiaan terhebat dalam cinta adalah; ketika kamu dicintai kembali oleh orang yang kamu cintai.

"Massss.. Flora rinduuuu" teriak Flora kepada Rasen yang tengah tersenyum memandanginya lewat handphone

"Assalamualaikum bumil. Salamnya mana sayang?" Tanya Rasen menagih salam Flora

"Waalaikumussalam" jawabnya menampilkan senyum cerianya hari ini, katanya khusus buat kapten Rasendria seorang saja.

"Nah pintar. Bunda lagi dimana? Bang Satya ikut?" Rasen melihat dari layar handphonenya bahwa wallpaper ruang kerja Flora tampak tak asing baginya.

"Flora masih di sekolah. Nih bang Satya lagi tidur di sofa. Mas Rasennn.." manja bumilnya Rasen segera dimulai.

"Kangen dipeluk ya?" Terka Rasen disebrang sana

Flora mengangguk iya. Selama Rasen ke luar negeri, Satya lah yang menggantikan posisinya. "Mas sudah makan? Bahasa disana Inggris saja atau ada bahasa lain mas?" Rasen tersenyum gemas melihat bumilnya tak berhenti bertanya.

"Alhamdulillah, mas sudah makan. Bisa bahasa Inggris bisa juga bahasa Prancis, yang. Mama papa sehatkan yang? Ayang sudah makan? Adek ayah apa kabar nak? Bunda masih sering mual?" Borong pertanyaan dari Rasen untuk Flora.

Jabanin Flo biar Rasen semangat.

"Alhamdulillah mama papa sehat mas. Flora sama abang sudah makan. Adek juga sehat ayah, sekarang usia adek sudah 4 minggu" satu persatu pertanyaan Rasen dijawab sangat ekspresif oleh Flora.

"Wahh.. adek. Enggak terasa gak di temani ayah seminggu ya. Nanti kita ketemu ya dek. Ayang masih sering mual enggak?" Rasen mengubah posisi duduknya menjadi rebahan.

"Siap ayah.. sudah di dampingi susu formula ibu hamil, mualnya jadi berkurang mas tapi tetap Flora mual nyium bau nasi" curhatnya membuat Rasen manggut paham.

Banyak wanita yang hamil muda mengalami konstipasi karena peningkatan hormon progesteron dalam tubuh dan adanya asupan zat besi tambahan dari suplemen yang dikonsumsi. Konstipasi menyebabkan feses mengeras sehingga susah dikeluarkan dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut yang membuat Ibu jadi malas makan.

Sambungan video call mereka berakhir karena Rasen akan bersiap-siap patroli di daerah tempat ia ditugaskan. Sementara Flora sudah di tunggu ajudan Rasen di luar gerbang sekolah.

"Selamat siang bu Rasen" sapa ajudan suaminya yang bernama Alvin sambil membukakan pintu mobil untuk Flora dan Satya.

"Selamat siang kembali, om" sahutnya "Nanti, mampir sebentar ya om ke mini market dekat komplek" sambung Flora

"Siap bu Rasen!"

"Bunda mau beli oats?" Tanya Satya baru sadar dari tidurnya

"Iya bang. Abang Satya mau beli juga?" Tawar Flora

"Beli jajan ndak papa bun? Om Alvin mau?" Tanya Satya menampilkan wajah polosnya ketika menawarkan jajan bersama.

"Om puasa, ndan" Alvin memanggil Satya sebagai komandan cilik pengganti ayahnya.

"Ohh puasaaa" Alvin tersenyum kecil melihat Satya.

****

Kini Flora dan Satya sedang mengelilingi rak buah dan Sayur. Ketika Flora ingin mengambil wortel untuk smootiesnya di rumah, tak sengaja tangan wanita dari arah berlawanan mencegah tangannya mengambil sayuran tersebut.

"Istrinya mas Rasen ya?" Tanya wanita dengan rambut diatas bahu

Flora mengamati wajah wanita dihadapannya. Dejavu, ia mantan kekasih Rasen dulu. Flora mencoba mengulang kembali kilas balik pertengkarannya dengan Rasen malam itu.

Mengapa wajahnya persis seperti Patricia, mantan mas Rasen. Atau yang dihadapanku sekarang memang dia? - batin Flora

"Patricia?" Tanpa babibu mulut Flora bertanya kepada wanita itu.

"Bu Rasen mengenali saya?" Tanya Patricia terheran-heran

"Iya saya mengenali anda. Sesudah pertengkaran kecil kami tentang penemuan foto kalian yang masih tersimpan rapi" cerita Flora membuat Patricia sedikit mengangkat sudut bibirnya. Sersan ini masih mencintai masa lalunya yang tak lain adalah suami dari Flora.

"Jujur ya bu. Mas Rasen masih sering menghubungi saya lewat whatsapp. Mungkin beliau masih mencintai saya." Bagai sambaran guntur terdasyat yang menerpa indra pendengarannya, Flora langsung naik pitam.

"JAGA UCAPAN ANDA!!" ucap Flora sambil mempertahankan air matanya yang hendak meluncur bebas.

"Perlu pembuktian ibu Rasen?" Ucapnya sambil membuka resleting tasnya dan mencari percakapan dirinya dengan Rasen di handphonenya.

Flora melihat isi pesan yang mengatas namakan suaminya. Ada yang berbeda, seperti disetting sebelumnya. Typing suami Flora tidak pernah disingkat-singkat seperti yang ada di handphone Patricia.

"TIDAK SEMUDAH ITU ANDA MEMBODOHI SAYA, IBU PATRICIA TERHORMAT" ucap Flora sambil tertawa. Ketara sekali semuanya settingan belaka seorang Patricia.

Patricia terdiam. Rencananya menghasut Flora gagal. Dan ia memilih pergi sebelum ditindak lanjuti istri kapten, mantan kekasihnya dulu.

Kadal di kadalin - batin Flora

Mengapa masa lalu mas Rasen hadir. Seakan ingin menggoreskan luka di rumah tangga kami, ya Allah. - batin Flora

"Bunda, abang udah dapat jajannya" ucap Satya sambil berlari kecil untuk menaruh jajanannya ke troli sang bunda.

"Bunda.." panggil Satya sekali lagi. Bundanya tak berbalik badan mengahadap kearahnya berdiri.

"Sudah bang?" Tanya Flora berusaha menyembunyikan isakan tangisnya dan menampilkan senyum palsunya untuk Satya.

"Bunda abis nangis? Pelut bunda sakit?" Tanya Satya memastikan bundanya tidak kenapa-kenapa.

"Iya perut bunda sakit. Kita bayar belanjaan yuk" dusta Flora membuat Satya mengangguk paham.

"Bial abang aja ya bun" pinta Satya bersedia mendorongkan troli sang bunda sampai di depan kasir. Flora mengangguk kecil.

Total belanjaan mereka berdua tidak terlalu menguras kantong. Karena hanya melengkapi apa yang di inginkan bumil ini saja. Selanjutnya mereka kembali ke kediaman orang tua Rasendria.

Flora turun dengan mimik wajah yang memikirnya sesuatu secara berkepanjangan. Pikiran itu terus berlarut, hingga semangatnya mendadak sirna karena memikirkan masa lalu suami yang seakan ingin menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya.

"Bunda Flo" ucap Sherli ketika mendapati menantunya berjalan lunglai dengan tatapan mata yang kosong.

Istri Rasen tak merespon.

"Bunda Flora.." ucapnya sengaja mengejutkan Flora, sampai akhinya Flora langsung menghamburkan pelukan ke mama mertuanya.

"Rasen bentak kamu lagi sayang?" Tanya Sherli, Flora langsung menggeleng untuk menepiskan pertanyaan mamanya "Lalu apa?" Sambungnya

"Maaf sebelumnya ma. Beri waktu Flora untuk menjawab semuanya, ya ma." Pintanya. Seakan paham dengan masalah menantunya, Sherli mengaggukkan kepalanya seraya siap menunggu cerita sang menantu.

"Mama tunggu. Mama siap mendengar keluh kesah, bunda Flo" sahutnya memeluk Flora kembali.


Jangan lupa bintang dan komennya guyss..

By : sdi206

Izin off dan tidak mempublish semua cerita wattpad sementara waktu ya guyss..
Banyak banget target deadline yang harus dirampungkan diawal april nanti.

MARDUA DALAN (SELESAI/TERBIT)Where stories live. Discover now