Pergi tak selamanya sakit, karena bertahan pun tidak selamanya indah.
"Ara, tatap mata kakak" perintah Adibrata sambil meraih jemari Flora
"Kak Adib mau ngapain?" Tanya Flora sambil memperhatikan tangannya mengeluarkan sesuatu dari kantong jeansnya
"Mau kah kamu jadi pacarku?" Tanya Adibrata sambil mengeluarkan cincin tunggal berwarna silver yang dibeli dari uang tabungannya.
"Kak Adib jangan bercanda ih" sahut Flora tertawa kecil untuk menetralkan degupan jantungnya yang bergemuruh
"Saya serius Ara!" Adibrata
"Saya tidak mau tau, hari ini saya memasangkan cincin ini dijari manismu dan saksi pemasangan cincin ini adalah deburan ombak dan mbak pelayan cafe itu"
"Mbak! Mbak jadi saksi cincin ini saya pasangkan dijari kekasih saya ya!" Ucap Adibrata setengah teriak karena semakin semangatnya
"Baik mas" jawab pelayan itu menganggukkan kepalanya
"Sekejap bersamamu menjadi tempat peraduanku, sekali memgenalimu menjadi tujuan hidupku" ucap Adibrata memasangkan cincin itu dijari manisnya, pipi Flora bersemu merah kesekian kalinya
Mbak pelayan tadi bertepuk tangan sendirian menyaksikan kedua insan yang sedang dilanda asmara tersebut.
"Saya suka padamu, semenjak saya latih kamu menjadi siswa baru pada masa ospek waktu itu." Curhat Adibrata kepada Flora
"Kenapa baru sekarang nembak Ara?" Skak mat, Adibrata terdiam sesekali tersenyum seperti orang terciduk.
"Yaa.. kan yang suka sama Ara juga banyak, jadi nunggu giliran aja" sahutnya, paras cantik Flora menjadi daya tarik para lawan jenis termasuk para seniornya waktu SMA dulu.
"Ih kok gitu.. tapi gapapa deh paling terpenting kak Adib udah ngebuktiin perjuangan itu sama Flora. Flora juga suka sama kak Adib" sahut Flora tersenyum cerah menatap wajah Adibrata.
"Saya cinta Flora Aprilia Pertiwiiii" ucap Adibrata sambil teriak
Suasana hatinya tidak bisa menjelaskan apa-apalagi semua kata romantis yang sempat ia hapal malam itu mendadak hilang saat kenyataan tak semanis ekspetasinya hari ini. Tetapi kejadian hari ini juga tidak direncanakannya, intinya misinya berjalan mulus walau tak semanis ekspetasinya.
"Flora juga cinta kak Adibrata Prayudi Hasibuannn" sahut Flora membalas teriakan kekasihnya.
Mereka saling bertukar pandang dan lemparan senyum dikala hati kedua insan ini sedang berbunga-bunga.
"Kita minum kelapa muda dulu yuk. Nanti kita main kesana" tunjuk Adibrata mengarah ke dermaga.
"Ikuttt.." sahut Flora membuat Adibrata gemas ingin mencubit pipinya
"Kena' kamu" Akhirnya Adibrata berhasil mencubit pipi chubby milik remaja yang tingginya hanya 155 cm, imut sekali dia.
"Kak Adibbbbb..." teriak Flora saat Adibrata lari duluan setelah mencubit gemas pipinya
Flasback off

YOU ARE READING
MARDUA DALAN (SELESAI/TERBIT)
Romance"Yang kandas hanya sebuah hubungan. Bukan, doa untuk mendapatkan jodoh yang terbaik selain dirimu." - Flora Aprilia Pertiwi "Bahkan maaf saja tak cukup menyembuhkan hatimu, Flora. Aku sayang padamu. Tapi, aku lebih sayang dengan orang tuaku" - Adibr...