5-Peach Love

6.5K 702 88
                                    

Semenjak kejadian pertemuan pertamanya dengan Nathan, diam-diam Arilla selalu tersipu ketika bayangan kebersamaan mereka kembali masuk ke dalam ingatannya. Perlakuan Nathan kepadanya sungguh manis, dari dinner romantis sampai sebuket bunga yang begitu cantik. Nathan terus merangkul pinggangnya ketika jalan bersisihan sambil melindunginya dari pengunjung restoran yang cukup ramai.

Entah bagaimana caranya dipertemuan tidak sengaja mereka sepulang kerja waktu itu, dalam waktu yang singkat dan tidak terduga, mereka bisa makan malam romantis di sebuah restoran yang terlihat cukup ramai. Arilla sampai terheran-heran karena di dalam restoran sudah terdapat meja khusus untuk mereka berdua dan sebuket bunga di atas meja.

Tidak sampai disitu saja. Perlakuan manis Nathan juga terjadi keesokan harinya. Mulai dari menjemputnya untuk berangkat kerja bersama bahkan sampai menunggunya pulang larut karena harus lembur. Membukakan pintu mobil untuknya sampai melindungi kepalanya dengan tangan ketika masuk ke dalam mobil. Sungguh manis, batin Arilla sambil terus tersenyum.

Namun, senyumnya tidak bertahan lama ketika pandangan Arilla tertuju pada sebuah ponsel baru pemberian Nathan diatas meja kerjanya.

"Jangan dijatuhkan lagi! Agar aku selalu bisa menghubungimu" Arilla mencoba menirukan ucapan Nathan kala itu.

"Cih! Menghubungi apa! Sudah tiga hari menghilang tidak memberikan kabar! Hhh!"  Arilla menghela nafasnya kasar, moodnya tiba-tiba saja berubah menjadi buruk.

"Ekhm!!" Neo sengaja berdehem keras untuk menarik perhatian Arilla sambil mengambil duduk tepat disampingnya.

"Astaga! Kamu mengejutkanku!" ketus Arilla kompak dengan pandangan memprotesnya.

"Salah sendiri, sejak tadi aku berbicara panjang lebar tapi kamu tidak mendengarkanku sama sekali. Sudahlah jangan memikirkan laki-laki sampai seperti itu. Mereka memang brengsek jika sudah menyangkut perempuan."

"Termasuk dirimu?" sindir Arilla dengan tajam. Sedangkan Neo hanya tersenyum  memamerkan giginya sambil menaik turunkan alisnya, seperti bangga dengan label brengseknya.

"Dasar sinting!"

"Jadi bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Arilla... katakan padaku sejujurnya, apa kamu sedang patah hati?" tanya Neo dengan wajah yang sudah berubah menjadi sok serius.

"W-WHAT?"

Neo hanya mendengkus sebal dengan jawaban Arilla yang justru balik bertanya kepadanya. "Sudahlah... ayo ikut aku! Aku sedang butuh kopi dan inspirasi!" lalu begitu saja Neo menarik tangan Arilla keluar dari gedung kantor menuju sebuah cafe.

♡♡♡

"Sudah jangan cemberut seperti itu, pilih saja cakenya" ujar Neo yang sedang berdiri disamping Arilla yang sedang menekuk wajahnya karena kesal dengan adegan Neo menyeretnya keluar dari kantor. Mereka bahkan menjadi pusat perhatian karyawan yang berada di lobby perusahaan.

"Aku tidak akan luluh hanya dengan sogokan cake!" lalu tanpa sadar Arilla menelan salivanya saat seorang waiters membawa nampan berisi 6 buah cake dengan varian berbeda.

"Aku tidak akan luluh hanya dengan sogokan cake!" lalu tanpa sadar Arilla menelan salivanya saat seorang waiters membawa nampan berisi 6 buah cake dengan varian berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Peach Love (Welcome Back Sequel)Where stories live. Discover now