My Baby Bear

17.1K 710 43
                                    


Lagi.

Jika kalian bertanya siapa Jeongguk bagi Taehyung, tentu saja dia akan menjawab bahwa sosok itu adalah seseorang yang mampu mengobrak-abrik hatinya.

Jeongguk adalah junior Taehyung di kampus. Mereka bertemu pertama kali sewaktu osjur. Padahal, ketika itu Taehyung berperan sebagai senior galak.

Senyum?

Taehyung bahkan tak pernah memasang wajah ceria seperti biasa. Dia sangat handal dalam berlakon. Sampai-sampai dia mendapat predikat senior tergalak dari para mahasiswa baru karena berhasil membuat hipertensi. (Hahaha, Taehyung tertawa dalam hati)

Tapi tidak bagi Jeongguk. Dia malah terjatuh pada sosok Taehyung. Wajak galak itu terlihat menggemaskan dimatanya, bahkan makian pedas yang dilontarkan terdengar bagai nyanyian merdu. Jeongguk sudah gila. Ya, gila akan Taehyung.

Selesai masa osjur, Jeongguk mulai mencari tau tentang Taehyung lebih jauh. Ia masuk ke HMJ serta di semua  organisasi yang sama dengan sang senior, dan terus-terusan melancarkan serangkaian agresi peluluhan hati senior manis.

Taehyung itu manja. Dia sangat manja pada sahabat-sahabatnya. Itu membuat Jeongguk semakin ingin menculik, eh ralat mendapatkan Taehyung-nya. Dan akhirnya, dia berhasil mendapatkan hati sang senior yang lucu, imut, serta menggemaskan.

Namun, tentu kisah mereka tak selalu berjalan manis, bukan?

Seperti saat ini.

"Ya, hallo."

Hoseok menjauhkan ponsel dan berbicara ke Taehyung, "Tae, Jeongguk mencarimu."

Taehyung merengut. Ia lebih dulu menyumpit sepotong dumpling dan melahapnya.

"Katakan jika aku tak ada." Balas Taehyung dengan mulut yang penuh. Masa bodo akan Jeongguk menyebalkan yang mencarinya. Ia tak ingin menegurnya.

Hoseok dengan sigap mengangguk patuh dan kembali mendekatkan ponsel, "Ah.. dia mengatakan untuk mengatakan padamu jika dia tak ada."

Seketika Taehyung langsung ingin menendang Hoseok ke Fakultas Perternakan, tepatnya ke kandang kuda. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu?!!! Haissh!!

"Oh~ aku berada di kantin."

Taehyung langsung merebut ponsel Hoseok, "Jangan berani kau datang kesini!!!" Kemudian memutus panggilan sepihak.

"Hey, kenapa kau matikan begitu. Itu tak sopan, Tae."

"Hyung. Kenapa kau bicara seperti itu?!! Kau itu terlalu polos atau apa?!!"

"Aku hanya berkata jujur." Hoseok membela diri.

Lagi. Taehyung ingin menendang Hoseok ke kandang kuda. Sial, dia mendapati sosok yang sedang tak ingin dilihat.

"Tae-hyung."

"Haisshh!!! Padahal dumplingku belum habis dan aku harus pergi. Tunggu dan jangan coba-coba memakannya, hyung! Aku telah menghitung jumlahnya." Taehyung segera beranjak dari kursi dan berlari dari area kantin.

Hoseok mengangguk saja, ia hanya menatap kepergian Taehyung yang kini dikejar oleh Jeongguk. "Ck.. ck.. mereka itu masih saja hobi main kejar-kejaran."

Dan Hoseok kembali memakan nasi goreng kimchi.

.

.

"Hyung. Dengarkan aku dulu."

"Tak ingin dengar. Tak ingin dengar. Aku tak mendengar." Taehyung menutup kedua telinga dan berbicara tanpa melihat Jeongguk, masih dalam keadaan berlari menghindar.

"Hyung."

Setelah lama berkeliling area kampus, akhirnya Jeongguk berhasil menangkap lengan Taehyung.

"Hyung. Oke, maafkan aku."

Taehyung mengerucutkan bibir dan melirik sinis. "Aku kesal!!"

"Iya aku tau. Tapi ini hanya masalah kecil, bukan?"

Taehyung sontak melotot, "Masalah kecil?!! Aku benci kamu memutus panggilanku dengan sepihak. Apa kau sedang bermesraan dengan Maria hingga melupakanku? mengabaikanku?!!"

"Hyung, Maria sedang sakit, dan selalu lengket padaku. Ponsel yang aku pengang tersenggol Maria hingga jatuh. Dan ketika aku menelpon balik, hyung tak mengangkatnya."

"Bohong. Terdengar mengada-ada. Intinya kau mengabaikanku. Aku benci kamu!! Dan kenapa kau malah menyalahkanku?!"

Jeongguk menghela nafas berat, kekasihnya ini kalau sudah cemburu membuatnya harus bergerak ekstra dan memberikan bukti. Ah, ya bukti. "Hyung, lihat. Maria masih dirawat."

Dua detik kemudian, Taehyung akhirnya melihat ke arah ponsel Jeongguk yang menampakkan Maria, sang siberian husky milik Jeongguk, tengah tertidur meringkuk dengan memakai babyfaver dan selimut.

"Maria. Dia sungguhan sakit?" Suara Taehyung jadi berubah cemas.

"Ya."

"Kenapa kau tak bilang dari tadi?!"

Salah lagi. Oke, setidaknya Jeongguk dapat meluruskan kesalah pahaman ini.

Hal seperti ini memang bukan pertama kali terjadi dan pasti akan terulang di masa mendatang. Tapi Jeongguk suka. Itu artinya Taehyung sangat menyukainya sampai cemburu begitu. Benar, kan?

"Ah. Dumpling ku." Jeongguk tersenyum saat Taehyung menarik lengannya dan mengajak berlari kembali menuju kantin.

"Hyung, Hoseok-hyung tak akan memakannya."

"Aku akan menendang bokongnya jika dia memakan dumpling ku." Guman Taehyung yang terlalu berpikir negatif.

Lihat, my baby bear lucu sekali, bukan?

.

.

END
(28/02/21)

.

Haduh aneh ya? Apa seperti terlalu dipaksakan? Sulit buat yg fluff unyu2 akutuh. Ayo kritik aku. Jangan sungkan. Tenang, aku nggak gigit kok. Ehe.

Sebagai pengobat karena dua chapter sebelumnya selalu angst. Eh, tapi apa bisa terobati? Atau malah jadi ilfil sama cerita ini? //Gedebuk// Sekali lagi mian, susah buat yg fluff. 🤧

Oneshoot ╬ KOOKV [END]Where stories live. Discover now