Kemalangan yang Berlanjut

1.5K 286 35
                                    

Hayy... nungguin yahh?








Engga? Yaudah makasih:"







Jeongwoo udah sadar dari pingsannya satu jam yang lalu, jihoon juga udah dateng dan sekarang lagi nenangin jeongwoo yang kembali histeris setelah mendengar berita kematian ayahnya

Sementara jaehyuk dan yoonbin lagi mengurus administrasi

"Kak... hikss... ayah kak" racau jeongwoo

"Iyaa gue tau, lo yang kuat yaa. Buat ibu, lo harus kuatt" jihoon sebenernya bingung mau ngomong apa lagi, jihoon cuma bisa nyemangatin jeongwoo. Jihoon tau jeongwoo pasti sedih banget denger berita ini, ditambah kondisi ibunya yang belum juga membaik

Brak

"Woo!"

Pintu di buka dengan kencang diikuti kemunculan tubuh tinggi haruto setelahnya

Jihoon melepas pelukannya lalu mundur untuk memberi ruang pada haruto

Grep

Haruto langsung memeluk jeongwoo dan mengusap punggung jeongwoo penuh sayang "jangan khawatir, ada gue yaa. Lo yang ikhlas, gue bakal selalu disini nemenin lo" ucap haruto penuh perasaan

"Haruu.... hiksss" tangis jeongwoo lagi lagi pecah, ahh gimana bisa dia ikhlasin kepergian ayahnya secepat itu. Ini terlalu mendadak, jeongwoo belum siap buat ditinggal sang ayah. Apalagi mendengar kondisi ibunya yang juga gak baik baik aja

Cup

Haruto ngecup pucuk kepala jeongwoo "Gue disini, tenang yaa"

"Woo"

Haruto ngelepasin pelukannya pada jeongwoo dan beralih menatap yoonbin yang barusan manggil jeongwoo

"Kenapa?" Haruto langsung nyerbu yoonbin dengan pertanyaannya

Melihat wajah yoonbin dan jaehyuk yang agaknya gak bisa di bilang baik baik aja, jeongwoo cuma bisa natap mereka sendu

"Ibu-"

"Kak ibu kenapa? Ibu gak papa kan?" Jeongwoo langsung motong omongannya yoonbin begitu mendengar kata ibu keluar dari mulutnya

Yoonbin dan jaehyuk saling tatap, jaehyuk menganggukan kepalanya pelan lalu kembali menatap jeongwoo

"Ikut yuu, kita liat ibu sama ayah" yoonbin nyamperin jeongwoo dan genggam tangan jeongwoo untuk bangkit pindah ke kursi roda

Deg

Jantung jeongwoo berpacu dengan cepat, semua pikiran buruk tersarang di kepalanya

Yoonbin dengan perlahan mendorong kursi roda jeongwoo dan membawanya ke ruangan dimana kedua orang tuanya berada. Diikuti haruto, jihoon, dan jaehyuk

'Kamar mayat'

Air mata jeongwoo lagi lagi lolos dari mata indahnya. Saat yoonbin menghentikan kursinya di antara dua mayat yang tertutup kain, jeongwoo menggigit bibirnya gugup

Secara perlahan, yoonbin dan jaehyuk membuka kain di kedua sisinya secara bersamaan. Dan saat keduanya telah dibuka, isakan menyakitkan jeongwoo terdengar begitu nyaring di ruangan yang sunyi itu

Jihoon bahkan ikut terisak pelan sambil memeluk jaehyuk

Yoonbin dan haruto berjongkok dihadapan jeongwoo dan menggenggam masing masing tangan jeongwoo. Mengelusnya lembut untuk menenangkan

"Ini udah takdir tuhan buat lo woo. Mungkin emang berat, gue tau itu pasti. Tapi tetep bertahan yaa, gue sama haruto bakal selalu ada di samping lo. Jangan takut" ujar yoonbin

Jeongwoo menghentikan isakannya, matanya menatap yoonbin kosong lalu menggelengkan kepalanya "aku mau ikut mereka kak, aku gak mau sendirian disini" ucapnya dengan putus asa

Saat jeongwoo berdiri, haruto langsung memeluk jeongwoo erat sambil menggelengkan kepalanya di pundak jeongwoo dan ikut menangis sedih mendengar kekasihnya ingin ikut pergi

"Engga woo. Jangan gini, ayah sama ibu pasti sedih liat lo kaya gini. Kuat yaa, iklasin kepergian ayah sama ibu" yoonbin memeluk jeongwoo dan haruto. Mengusap lembut rambut adik manisnya. Bagaimanapun juga, jeongwoo udah yoonbin anggap kaya adiknya sendiri

Yoonbin bahkan udah nganggap kedua orang tuanya jeongwoo sebagai orang tua keduanya. Yang menggantikan tugas orang tua kandungnya yang lebih suka berurusan dengan uang

Melihat jeongwoo seterpuruk itu, yoonbin juga ikut sedih. Bagaimanapun juga selama ini yang ngerawat dia dan haruto ya ibu sama ayahnya jeongwoo

Entah terlalu lelah menangis atau apa, jeongwoo kembali jatuh pingsan di dalam pelukan haruto dan yoonbin

Haruto yang panik langsung menggendong jeongwoo dan buru buru membawanya kembali ke tempat dimana jeongwoo tadi pingsan

Yoonbin, jaehyuk dan jihoon mengikuti dari belakang

Haruto menidurkan jeongwoo di ranjangnya dan dia mendudukan dirinya di kursi yang ada disitu. Sebelah tangannya menggengam tangan dingin jeongwoo, sementara yang satunya mengusap wajah jeongwoo yang basah karna air mata dan keringatnya

Jihoon masih belum bisa menghentikan tangisannya, jaehyuk bahkan udah menggunakan berbagai cara untuk menenangkan jihoon yang masih bergelayut di tangannya

Sementara yoonbin, setelah melihat jeongwoo di baringkan di ranjangnya, dia langsung bergegas pergi untuk mengurus pemakaman kedua orang tua jeongwoo








Tadi sebelum yoonbin dan jaehyuk ke ruangan jeongwoo. Mereka gak sengaja berpaspasan sama dokter yang keluar dari ruangan dimana ibu jeongwoo berada

Dokter dan suster yang mengikutinya kelihatan panik, yoonbin dan jaehyuk menghampiri dan bertanya

"Pasien mendadak kejang kejang, dan alat pembantu bernafasnya mati. Kami tidak tahu siapa yang melakukannya, dan kami mohon maaf karna nyawa pasien tidak dapat kami tolong"

Jaehyuk dan yoonbin terperangah mendengar penjelasan sang dokter











Masih tergambar dengan jelas di ingatan yoonbin tentang masa masanya bersama kedua orang tua jeongwoo

Ibu wendy adalah orang pertama yang bisa dia ingat. Yang pertama dia panggil dengan sebutan mama

Ibu wendy juga yang mwngajarkannya berbicara dan membaca

Sementara ayah, dia mengajarkan yoonbin berjalan. Mengajarkan yoonbin bermain sepeda sampai mengajarkan yoonbin menggunakan mobil. Mengajarkan yoonbin bermain bola dan basket yang menjadi kegemarannya sampai sekarang

Kenapa mereka harus pergi secepat ini?

Yoonbin udah janji bakal ngasih mereka cucu sebelum mereka pergi, bakal ngajak mereka jalan jalan ke jepang mengunjungi tempat yang ingin ibu kunjungi

Yoonbin inget. Baru kemaren padahal mereka minta yoonbin buat jagain jeongwoo kalau mereka gak ada. Yoonbin gak nyangka kalau mereka bakal pergi secepat ini








Tbc.
Rujeongwoo
13-03-2021

Banyak part yang gua ubahh

Verschil ᗩ RujeongwooWhere stories live. Discover now