17. Tangisan Para Adam

43.3K 7K 19.2K
                                    

"Bisakah kau mendengar hatiku yang menangis? Hatiku yang tak benar-benar bisa merelakanmu untuk pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Bisakah kau mendengar hatiku yang menangis? Hatiku yang tak benar-benar bisa merelakanmu untuk pergi."


Selamat Membaca~


Seon Jae Hyun mungkin sudah sedikit gila. Dia seharusnya tidak menyentuh gadis ini lebih dulu, dia seharusnya bisa menahan diri, dia seharusnya berkata bahwa betapa dirinya mencintai Sang gadis, betapa dirinya ingin membawanya ke luar dari dunia menyakitkan ini. 

Dia rasakan sepasang lengan kurus Son Je Ha mengalungi lehernya, membalas ciumannya meski agak terasa kaku. 

Suara hujan di luar juga begitu mendominasi ruangan kamar Son Je Ha kala itu. Sore hari yang terasa dingin, namun hangat. 

Tuan cendekiawan hanya melepaskan separuh dari pakaian perempuan di bawahnya. Sementara dirinya masih berpakaian lengkap— entahlah, dia...  

Seon Jae Hyun menjadi ragu seketika. 

Son Je Ha terlihat aneh hari ini. Sebenarnya sejak pertama kali dia membuka pintu, sejak pertama kali dia melihat wajah cantik itu beberapa saat yang lalu. Jae Hyun menyadari bahwa mata lelah itu bukan karena sekadar kurang istirahat. 

Dia juga merasakan... tangan Son Je Ha yang memeluknya terasa sedikit gemetar. 

Jae Hyun menjauhkan wajahnya, mengakhiri ciuman mereka. Dan betapa terkejut ia ketika melihat bahwa gadis di bawahnya menangis dalam diam dengan mata dan hidung yang memerah. 

"S-Son Je Ha..." 

Gadis itu benar-benar menangis tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Air matanya meleleh begitu saja, dan suhu tubuhnya mendadak naik. 

"Son Je Ha ada apa?!" Jae Hyun bertanya dengan panik, menangkup pipi gadis itu, "a-apakah aku menyakitimu? Apakah tidak nyaman dengan ini? Aku... aku minta maaf! Maafkan aku!" 

Keduanya terduduk, kemudian Son Je Ha sembari membenarkan chima-nya yang melonggar, menggeleng perlahan. 

"Apa yang terjadi? Katakan padaku," Jae Hyun masih berusaha mendesaknya. 

Untuk yang pertama kali dalam hidupnya, Sang Pengajar Kerajaan menjadi sepanik ini. 

Son Je Ha juga tidak mengerti kenapa dia mendadak menumpahkan air matanya. Hanya saja, banyak sekali emosi yang bercampur dengan abstrak di hatinya, dan itu membuatnya gila. 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologWhere stories live. Discover now