Ch 7: Hurt (2)

205 49 0
                                    

Sudah tiga hari sejak Chimon menyebutkan apa yang terjadi pada Chicha, dan tampaknya Chicha tidak bisa dipanggil lagi oleh Chimon. Selain itu juga belum ada balasan dari kakaknya Nanon tentang hal ini. 

"Mungkin kakakmu memang sedang sibuk. Lupakan saja, lagipula Chicha juga sudah tidak ada disini lagi." Ucap Chimon sambil membawa beberapa buku dari rak perpustakaan.

Ya, mereka memang sudah berencana untuk belajar bersama karena ujian akan dimulai minggu depan.

"Kalian belajar ke perpustakaan juga ternyata." Dari arah belakang mereka terlihat Lilly yang membawa buku-buku.

"Oh iya dong, kami kan anak teladan. Ya kan Chi?"

"Saking teladannya sampai seseorang harus diseret dulu kesini." Ucap Chimon sambil tertawa kecil.

"Heh aku akan mengacak kamarmu lagi ya, kalau kau bilang begitu." Ucap Nanon berpura-pura mengancam.

"Hey kalian, jangan melakukan hal-hal manis dulu di depanku. Ayo belajar!" Ucap Lilly sambil berjalan menuju bangku.

"Iya, iya, ayo Chi."

"Ayo."

----oOOo----

Setelah selesai belajar di perpustakaan, mereka kemudian berjalan pulang ke asrama.

"Chi, kakakku akhirnya balas juga."

"Apa katanya?"

"Katanya ia tahu, tapi ia bilang jangan tanya-tanya lagi lebih jauh. Hmm malah bikin penasaran." Ucap Nanon.

Chimon mengeryitkan keningnya, bingung.

"Ya sudah kalau begitu, masalahnya juga sudah beres kan? Ayo kita rayakan dengan beli boba." Ucap Nanon bersemangat.

"Aku bisa mabuk kalau minum boba terus." Ucap Chimon sambil tertawa.

"Eh, sebentar Chi ada yang menelponku." Nanon kemudian membuka hpnya kembali dan mengangkat telponnya.

"Ohh, oke aku kesana."

"Ada apa? Kau mau latihan lagi?"

"Iya Chi."

"Tapi bukannya kau bilang untuk seminggu ini dan sampai minggu depan tidak ada latihan dulu ya? Soalnya kan mau ujian." Ucap Chimon.

"Ini lebih seperti rapat Chi, jadi hanya diskusi sebentar kok."

"Ohh, ya sudah jangan lupa makan. Jangan lupa baca-baca materi lagi."

"Chimonku perhatian sekali hari ini."Ucap Nanon sambil mengacak rambut Chimon. Chimon hanya mendengus geli.

Sesampainya di kamar, Chimon merebahkan dirinya. Ia merasa tenang karena semuanya sudah kembali normal. Walaupun ia juga sedikit merindukan Chicha sebagai teman yang mendengar curhatannya.

"Kau merindukanku?"

Baru saja Chimon memejamkan mata, terdengar suara sayup di kamarnya. Ia perlahan membuka kembali matanya dan melihat Chicha berdiri di ujung kasurnya.

"Hah? Apa aku bermimpi?"

"Kau pasti lega aku sudah pergi ya?" Ucap Chicha tertawa kecil.

"Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Aku kira ketika aku menghilang, aku benar-benar pergi. Tapi nyatanya aku hanya ditarik kembali ke dalam gudang itu dan mengingat semua masa laluku. Masa yang tidak ingin aku ingat, tapi akhirnya aku ingat juga." Ucap Chicha sedih.

PortalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora