┝☙PROLOG

2.7K 239 15
                                    

Sesuatu yang wajar melempar senyum ke sejumlah siswa yang ia temui disepanjang koridor, ini kali pertama kaki jenjangnya menapaki kawasan Hansang internasional high school.

Ia melirik sebentar jam tangan yang melingkar ditangan kirinya, 10menit lagi bel masuk berbunyi ia harus segara menuju ruang guru. Terlalu fokus mencari ruang guru membuatnya tak fokus ke jalanan berakhir dengan menabrak seseorang yang berjalan didepannya

Brugh

Ia medesah pelan merasakan sakit yang menjalar diarea pantatnya, kemudian mendongak menatap objek yang baru saja ia tabrak. Tepat dihadapannya seorang pemuda berdiri angkuh menatapnya dengan sorot mata datar, tanpa ada niatan sedikit pun untuk membantunya.

"Maaf gue ngga sengaja," ujarnya saat telah berhasil bangkit. Namun pemuda dihadapannya itu tak kunjung merespon, justru malah berlalu melewatinya begitu saja tanpa sepatah kata apapun

Perempatan siku mulai terbentuk di
Pelipisnya 'apa apaan' pikirnya, ia sudah meminta maaf tapi pemuda tadi malah berlalu pergi begitu saja tanpa menghiraukannya.

'menyebalkan' gerutunya dalam hati, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang guru. Setelah melewati beberapa ruangan langkah kakinya tepat berhenti didepan pintu bercat coklat yang terlihat setengah terbuka dengan papan kayu bertuliskan 'ruang guru' menggantung diatasnya.

Dirinya terlihat merapikan penampilannya yang terlihat sedikit berantakan sebelum mulai membawa kepalan tangannya kearah permukaan pintu bercat coklat tersebut.

Tok tok tok

"Oh Aluna? kamu murid baru itu ya, silahkan masuk," ujar seorang guru yang ia perkirakan berusia sama seperti ayahnya saat melihatnya tengah berdiri diambang pintu

"Iya pak," jawabnya sopan

"Perkenalkan nama saya Cristian, kamu bisa memanggil saya Pak Cris seperti yang lainnya. Saya disini yang menjabat sebagai wali kelasmu," ujar Pak Cris ramah sembari tersenyum tipis kemudian melirik jam dinding yang menggantung diruang guru

"Sebentar lagi bel masuk, lebih baik kita langsung menuju kelas baru mu saja. Kebetulan juga saat ini jadwalku mengajar." Aluna mengangguk kemudian berjalan mengikuti Pak Chris dari belakang

"Tunggu disini sebentar," seru Pak Cris pada Aluna saat sudah berada didepan ruang kelas dengan papan kayu bertuliskan 3-A menggantung diatasnya

"Selamat pagi!" Ujar Pak Cris saat sudah berada didalam ruang kelas

"Selamat pagi Pak Cris!" balas seisi kelas serempak

"Hari ini kita kedatangannya murid baru, ayo masuk dan perkenalkan dirimu!" suara gumaman ribut dapat Aluna dengar dari tempat ia berdiri saat ini, ia menarik nafas pelan sebelum mulai melangkah masuk kedalam ruang kelas

"Hai perkenalkan namaku Aluna, semoga kita bisa berteman dengan baik." ujarnya mencoba terlihat seramah mungkin

"Nah Aluna sekarang kamu bisa duduk dibangku belakang Acha, Acha angkat tanganmu"

Siswi yang namanya barusan disebut oleh Pak Cris tadi langsung mengangkat tangan kearahnya. Melihat itu Aluna dengan segara langsung berjalan pelan kearah bangkunya yang terletak dibarisan ketiga dari depan, tidak buruk juga pikirnya

Saat dia telah mendudukan dirinya nyaman dibangku miliknya, gadis yang Aluna ketahui bernama Acha itu membalikan badannya kebelakang menghadap ke arahnya

"Hai na, kenalin gue Acha, semoga kita bisa jadi teman baik." ujarnya ramah padanya, Aluna tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

𝐅𝐚𝐥𝐥 𝐟𝐨𝐫 𝐲𝐨𝐮Where stories live. Discover now