Trapped

496 52 24
                                    

Wajah Afif seketika berubah terheran-heran setelah melihat Mefelz tengah bersama Nevin.

" Ooii!! Kenapa ada si bodoh ini?! Kenapa kau membawanya ke sini??! " Seru Afif. Nevin melempar karung berisi mayat tersebut ke arah pintu basement sembari tersenyum datar. " Yaa~ dia sempat berada di tempat kejadian saat aku mengeksekusi Beller. Makanya dia ku bawa kemari agar dia tutup mulut! " Ujar Nevin sambil menepuk keras pundak Mefelz. Wajah Mefelz terlihat semakin pucat. Di tambah lagi ia melihat tatapan Afif yang begitu menyeramkan.

Afif mendekati karung mayat yang Nevin bawa tadi untuk memeriksa bahan eksperimennya itu. Namun setelah memeriksanya, Afif langsung menatap Nevin dan langsung menghampirinya.
" Ah shit... Aku pasti kena masalah- " batin Nevin. Benar saja dugaan Nevin, Afif langsung menampar dirinya dengan keras.

" Lain kali... Jangan lagi kau penggal buruan mu. Bukannya aku sudah pernah bilang padamu..? Aku butuh mayat yang utuh.. Kenapa kau malah memenggal kepalanya?! " mendengar bentakan itu, Nevin hanya tertunduk sembari mengucapkan " maaf ".

Namun moodnya yang awalnya sedikit hancur kini bertambah hancur karena ia melihat Mefelz tengah tersenyum dan tertawa kecil ke arahnya. Nevin langsung menatap tajam Mefelz di saat itu. Baru kali ini seseorang mengejeknya karena ia dimarahi. Tentu saja Nevin sangat kesal. Siapa juga yang tidak kesal ketika berada di posisi Nevin?

" Awas saja kau... "

" Fufufu~ "

Nevin semakin menatap kesal ke arah Mefelz. Namun amarahnya mereda seketika karena Afif memanggil dirinya. " Hoi bodoh! Kemari dan bantu aku " panggilnya. Tanpa pikir panjang Nevin langsung menghampiri Afif. Namun tatapannya masih tak luput dari Mefelz yang masih tersenyum sinis ke arahnya.

" Ah iya.. bawa juga teman bodohmu itu ke bawah "

Dengan sigap, Nevin menjambak rambut Mefelz dan menyeretnya ke basement. Tak peduli Mefelz rerjatuh maupun terbentur perabotan lainnya.

//Sumpah Vin ga abis pikir aku ama kau 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️

Nevin langsung mendorong Mefelz ke kursi besi yang ada di ujung ruangan. Tak lama juga, Mefelz mencium bau busuk yang sangat-sangat menusuk hidungnya. Karena tak tahan, Mefelz pun muntah saat itu juga.

" Hoi bajingan... Bersihkan muntahanmu itu.. payah "

Nevin tersenyum puas di saat melihat ekspresi wajah Mefelz yang berubah drastis. Balas dendamnya berhasil. Namun Mefelz masih saja muntah. Muntahannya semakin mengotori lantai lab.

" Hei.. kau yang membawanya kemari, kau juga yang bertanggung jawab atas kekacauan ini " ucap Afif.

Nevin hanya memberi anggukan. Setelah itu, ia kembali menjambak rambut Mefelz dengan kuat.
" Dengar bodoh.. kalau kau tak membersihkannya, ku jamin kau akan jadi bahan eksperimen selanjutnya " ancam Nevin. Nevin kembali pergi membantu Afif dan membiarkan Mefelz dengan muntahannya.

" Tolong ambilkan aku kotak isi alat jahit di sana. Hati-hati, tutupnya rusak, kalau jatuh nanti bisa tambah rusak " suruh Afif. Tentu saja Nevin menuruti perintah bos-nya itu. Eksperimen pun berlangsung lama. Hingga akhirnya, Experiment mereka harus berakhir karena sebuah kejadian. Mefelz telah menjatuhkan beberapa barang kesayangan Afif ketika tengah membersihkan muntahannya sendiri. Di saat itu juga emosi Afif langsung meledak, namun Nevin menghalaunya dan memberi isyarat kalau dia yang akan menghukum temannnya itu. Emosi Afif terlihat sedikit mereda, meski ia masih tak melepaskan tatapan jijik nan bencinya ke arah Mefelz yang baru saja membuat ulah di lab kesayangannya itu.

Tangan Nevin yang bernoda darah kering itu langsung menjambak kasar Mefelz kembali. Kemudian ia langsung membanting Mefelz layaknya membanting sebuah boneka manekin. Tatapannya yang tajam tak luput dari Mefelz.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Experiment ( YTMC Dark Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang