Part 2

562 94 0
                                    

Airport.

“Aisshh sudah 3 jam aku berdiri di sini tapi teman Ayah belum muncul sama sekali” aku terus menggerutu sambil melihat ke terminal kedatangan.

"tuan sunoo, kayaknya tuan harus telpon bapak deh soalnya udah sepi juga tapi temannya pak hoojun belum dateng juga" ujar pak Lee

“ Yaudah pak Lee tunggu disini, sunoo mau telepon Ayah dulu. Nanti kalau orangnya udah disini pak Lee tunggu aja ya sampe sunoo balik ” Ucap sunoo dan mulai pergi meninggalkan pak Lee untuk menelpon ayahnya

“baik tuan” jawab Pak Lee.

Aku berjalan ke arah telepon umum di bandara. Aku menekan nomor Ayah.

“hallo”

“Ayah…. temen Ayah itu kemana sih?? udah 3 jam sunoo lumutan nunggu disini”

“Lah teman Ayah itu sudah sampai sejak sejam yang lalu loh, dia juga nunggu kamu” Jawab Ayah.

“Enggak adaaa Ayaaaahh, sunoo tuh udah 3 jam yang lalu disini sambil bawa-bawa papan nama tapi engga ada tuh yang ngerasa punya nama park Hasa”

“Memangnya kamu nunggu dimana sih??”

“Di terminal kedatangan kok Ayah” Tiba-tiba aku sadar saat melihat papan biru tepat di hadapanku.

Aku langsung menepuk keningku “Astaga ayah, sunoo salah. Sunoo nunggu di terminal kedatangan dalam negeri”

“Astaga Sunoo kamu ini gimana sih jadi orang telitilah sedikit, sudah sana kasian teman Ayah udah nunggu lama”

“iya ayah”

Aku menutup telepon.
Astaga bodohnya aku ini. Aku berlari dengan kencang menuju tempat yang seharusnya sudah kudatangi pertama saat tiba disini yaitu Terminal kedatangan Luar Negeri.
Aku terus berlari kencang, Pak Lee sudah ngos-ngosan mengikuti langkah-langkahku. Aku melihat jam tanganku tanpa melihat jalan di depanku.

Dan

BRAKKK!!!!!!

Aku menabrak seseorang dengan sangat kencang, buktinya aku sampai terpental dan jatuh ke lantai.

“Astaga maaf saya benar-benar minta maaf saya terburu-buru” ucapku sambil mengelus-ngelus pantatku yang tadi sukses menghantam keramik putih itu.

Aku mendongakkan kepalaku dan melihat sosok yang kutabrak tadi. Dia membelakangiku.

Dia berbalik sambil memperbaiki jaket hitamnya.
Astaga aku terhipnotis dengan pria di hadapanku ini. Badannya tinggi dan tegap, memakai jaket kulit hitam dan kaos polos putih di dalamnya, dia menggunakan kaca mata hitam. Benar-benar tampan.

Aku pasti masih terhipnotis dengan pesonanya kalau saja…..

“MAAF MAAF KALO JALAN ITU PAKE MATA DONG, NGAMPAIN SIH LARI-LARIAN DITEMPAT RAME GINI !!!”

Aku kaget setengah mati di bentak oleh orang yang tidak ku kenal sama sekali.
Lenyap sudah seluruh pesonanya di pikiranku.

“Kan sunoo udah minta maaf tadi” ucapku pelan sambil membungkuk. Lagipula jalan itu kan pake kaki” gerutuku pelan tidak terima dibentak.

“Ohh jadi kamu yang namanya sunoo” ucapnya sinis sambil melihat papan nama yang di pegang Pak Lee di belakangku.

“iya” jawabku pelan.

“Tau ga, minuman yang kamu tumpahin itu adalah minuman ketiga sejak aku nunggu kamu, gimana ga kesel udah dibuat nunggu selama 2 jam!!!” Pria itu masih saja berbicara dengan intonasi tinggi didepanku.

Eiffel...I'm In Love || SUNGSUN (Remake)Where stories live. Discover now