4 |KELUARGA ALENA

116 97 85
                                    

*****"Assalamualaikum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****
"Assalamualaikum."

Alena masuk kedalam rumahnya lalu disambut baik oleh keluarga kecilnya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu. Eh si geulis teh udah pulang. Gimana hari pertama sekolah?" Tanya Dian mama Alena yang sedang duduk dikursi ruang tamu penuh rasa penasaran.

"Gitu deh mah, ada baik dan banyak buruknya," sahut Alena mendudukkan dirinya di samping Dian.

"Pasti udah ngeceng kakak kelas ya teh?" Tuduh Raka adik semata wayangnya yang sedang asyik bermain game di ponselnya.

"Fokus belajar dulu jangan mikirin pacar!" Tegas Andy papanya Alena dengan suara khas bapak-bapak.

"Iya papa ku sayang. Lagian siapa juga yang ngeceng kakak kelas, si Raka mah suka ngadi-ngadi," tukasnya memberi tatapan tajam pada adiknya itu. Namun dia gak perlu dan tak melihat karena sedang fokus pada gadgetnya.

"Udah sana mandi dulu, abis itu kita makan. Mama udah masak banyak."

"Siap Bu bos!"

Alena berdiri dari duduknya dan hormat seakan tengah hormat pada tiang bendera. Lalu berlari kearah kamar nya untuk membersihkan diri.

"Teh mandinya jangan lama. Udah laper ini!" Jerit Raka saat Alena memasuki kamarnya.

"Bawel!"

Alena menyimpan tas dan sepatunya ditempat seharusnya. Kemudian pergi kedalam kamar mandi dan memulai ritual mandi sorenya.

Seperti gadis pada umumnya ia mandi memakan waktu yang cukup lama. Membuat Raka yang tak sabaran mengomel dibawah karena sudah tak tahan ingin menyantap makanan.

"Teh cepet mandinya. Laper nih!" Omel Raka mengetuki pintu kamar kakaknya itu. Bak di film Elsa dan Anna.

Alena dan Raka selisih dua tahun jadi mereka sedikit akur dan banyak ribut nya. Tapi untuk ukuran adik kakak mereka cukup baik. Alena yang selalu melindungi adiknya dan Raka yang selalu mengandalkan kakaknya.

Orang tua mereka pun sering memarahi mereka karena sikap kekanak-kanakan mereka. Tapi bagi mereka itulah cara mereka menunjukan kedekatan dan kekompakan. Kompak dalam hal cekcok.

"Teh ih cepet!"

"Kela atuh kagok." (Bentar dulu tanggung)

"Buru ih geus lapar yeuh!" (Cepet ih udah lapar nih!)

Alena membukakan pintu kamarnya setelah beberapa menit kemudian. Dan Raka masih setia menunggunya keluar, walau kini wajahnya sudah terlipat cemberut.

RUMITWhere stories live. Discover now