Part 20

1.8K 152 12
                                    

Di dalam sebuah ruangan yang tampak remang-remang, seorang pria terbangun dari tidurnya. Tay membuka matanya dan melihat ke samping dan ternyata kosong, mungkin New sudah pulang pikirnya. Tay memegangi kepalanya saat mengingat New yang mengajaknya untuk kembali.  Tay bangun dari tidurnya mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, Tay keluar dari kamarnya dan melihat New sedang menata makanan di meja makan. Tay berjalan mendekati New.

"Tee selamat pagi"

New menyapa Tay yang baru saja keluar dari kamarnya, dan New langsung bergelayut manja di lengan Tay.

"Aku kira kau sudah pulang"

Ujar Tay sambil berusaha melepaskan pelukan New di tangannya.

"Aku akan pulang jika kau yang mengantar aku"

New menyeret Tay dan menarik kursi, memaksa Tay untuk duduk dan setelahnya New mengambilkan piring, mengisi nasi dan lauk untuk sarapan Tay.

"Tidak bisa, nanti ada yang melihat kita" tolak Tay.

"Apa kau sudah kembali pada Mild? Atau kau sudah punya yang baru?" Tanya New yang masih berdiri di samping Tay.

"Tidak" jawab Tay singkat.

"Kau bohong! Kenapa kau cuek padaku?" Tuduh New.

"Aku tidak" jawab Tay jujur.

"Siapa wanita itu?" Tanya New mengintimidasi.

"Wanita apa?" Tanya Tay bingung.

"Jangan berbohong Tee"

"Aku tidak berbohong"

"Jelas-jelas kau kemarin membeli kalung, untuk siapa jika bukan untuk wanita? Katakan siapa?"

"Aku membeli sebagai hadiah ulangtahun untuk Mae"

"Jangan jadikan Mae sebagai alasan"

"Jika aku memberi untuk wanita lain, apa urusanmu?" Tanya Tay menatap New tajam.

"Kau hanya milikku" Keukeh New, ia tetap bersih keras atas hubungannya Dengan Tay.

"Perlu berapa kali aku ingatkan jika kita hanya sebatas sahabat dan ku telah memiliki istri"

"Aku tidak peduli" jawab New acuh yang membuat Tay mengusap wajahnya kasar. Jujur saja Tay juga tidak ingin hubungan mereka berakhir, namun ia bisa apa? Ia tak ingin New terkena masalah.

"Kau jangan egois, jangan terlalu memaksakan kehendak"

"Aku tidak peduli! Sekarang cepat makan sarapanmu" New menyodorkan piring berisi makanan yang belum sama sekali di Sentuh oleh Tay.

"Aku sudah telat, aku akan sarapan di luar"
Tay berdiri dari duduknya namun New menahan lengannya.

"Tunggu sebentar, kita sarapan di jalan"

New dengan secepat kilat mengambil kotak makanan dan mengisinya makanan untuk mereka sarapan di mobil.

Tay berjalan dengan langkah lebarnya meninggalkan New yang masih mengurus barang bawaannya, sebenarnya Tay tidak tega melihat New kerepotan namun ia harus berusaha mengabaikan New agar New menyerah.

Tidak ingin di tinggalkan oleh Tay, New dengan cepat berlari mengejar Tay. New berlari dengan cepat saat melihat Tay sedang masuk kedalam mobil. Setelah sampai di mobil, New langsung masuk tanpa seizin Tay.

"Hin apa yang kau lakukan? Keluar!" Usir Tay karena New tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya.

"Sudah aku katakan aku akan pulang jika kau yang mengantarku" bantah New.

EYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang