Car

3.1K 344 8
                                    





Votenya sayang























Pagi ini Hana sudah berada dirumah orang tuanya, sekedar berkunjung untuk melepas rindu. Nathan sendiri sudah berada dikolam renang bersama Jaehyun, entahlah pria itu kalau ada sang keponakan dirumah langsung mendadak meliburkan diri.

Hana dan sang mama tengah duduk santai disofa sambil menikmati camilan yang tadi sempat mereka buat.

"Gimana Jeno?" tanya sang mama yang membuat dirinya menoleh.

Dengan masih mengunyah camilannya ia menjawab pertanyaan itu. "Gwimana apanya?"

"Baik ga sama kamu?"

"Ma, aku udah hidup sama Jeno bertahun-tahun. Jadi tau gimana dia"

"Mama cuma tanya, sensitive banget, lagi hamil?"

"Mamaaa"

Tidak mungkin dirinya kembali hamil, pernikahan mereka baru menginjak bulan kedua. Tapi juga tidak menutup kemungkinan, dulu Jeno hanya beraksi satu kali dan langsung jadi Nathan.

Hana menaruh cemilannya lalu beranjak dari sofa dan menuju halaman belakang rumahnya. Dengan perlahan ia masuk kedalam kolam renang, hendak bermain dengan anak dan kakaknya.

"Dingin banget" keluhnya.

"Nathan ayo siram mama" seru Jaehyun mengompori sang keponakan.

"Yak yak yak dingin"

Hana berjalan dengan perlahan hingga sampai ditengah kolam tepat dibelakang sang kakak. Dengan tidak etisnya wanita itu naik kedalam gendongan belakang Jaehyun.

"Ini gimana ceritanya gendong berdua"

"Kan ringan kalau diair, jalan kak"

"Dikolam berarti harus renang"

Seketika Hana langsung menoyor kepala bagian belakang sang kakak. "Nathan didepan ya! Kelelep gimana?"

Sedangkan disisi lain Jeno tengah duduk pada bangku sebuah showroom mobil ternama dan tengah menandatangani sebuah kertas.

"Baik bapak mobil akan kami usahakan untuk dikirim hari ini" ucap sang staff.

Jeno mengangguk lalu berdiri dan menjabat tangan wanita itu. Setelah itu beranjak dari sana untuk kembali keperusahaannya.

Dirinya mau membuat kejutan pada anak istrinya dengan membeli mobil baru.

Ia melirik arloji yang melingkar pada tangan kirinya saat mobil yang ia kendarai berhenti karena lampu merah. Dirinya masih memiliki lima jam lagi untuk menyelesaikan dan setelah itu membuat kejutan.

"Saya kekantor sekarang" ucapnya pada telfon saat berbicara dengan sekertarisnya, dirinya masih ada satu meeting lagi.

🎈

Hana menimang-nimang sang anak didalam gendongannya, setelah puas bermain dengan Jaehyun, bocah itu sudah lelah dan mengantuk.

"Mama, papa mana?"

"Masih kerja sayang belum pulang" jawabnya sambil mengelus punggung kecil sang anak.

"Ayah mana? Athan mau main sama ayah"

Semenjak pernikahannya dengan Jeno, Renjun sudah jarang sekali menemuinya. Mereka hanya bertukar kabar lewat ponsel saja, Hana juga tidak tau kenapa lelaki China itu tiba-tiba menjauhinya, atau mungkin hanya sibuk.

"Nanti mama telfonin ayah ya, sekarang tidur dulu"

Tidak begitu lama sang anak sudah terlelap dalam gendongannya, dengan perlahan Hana merebahkannya pada ranjang dikamarnya.

Setelah berhasil memindahkan Nathan ia meregangkan otot punggungnya, padahal hanya sebentar gendongnya tapi kerasa capek banget. Mungkin faktor umur.

Kakinya melangkah keluar dari kamar dan beralih masuk kedalam kamar sang kakak. Dengan perlahan ia membuka pintu dan memunculkan kepalanya mengintip kedalam, terlihat Jaehyun yang berada diatas ranjang dengan posisi tengkurap yang sedang bermain game dari ponselnya.

"Kakak" pekik riang Hana saat masuk kedalam kamar.

Setelah menutup pintu wanita itu berlari kecil lalu melompat keatas ranjang Jaehyun. Ia merebahkan diri disamping sang kakak lalu memeluk tubuh besar itu dari samping.

"Ngapain sih? Nanti kalah ini kakak" dumel Jaehyun tak nyaman.

"Kenapa sih? Gamau aku peluk? Yaudah"

Hana sudah sedikit bangkit dari ranjang sang kakak namun ditarik lagi oleh Jaehyun yang membuat wanita itu langsung masuk dalam pelukan sang kakak, bukan bukan pelukan lebih tepatnya dijadikan sebagai guling.

"Gitu aja ngambek, dah diem tidur"

🎈

Jeno sudah berganti pakaian dengan yang lebih santai. Pria berhidung mancung itu sudah berada dirumah dari satu jam yang lalu dan kini tengah menuruni anak tangga dengan terburu.

Tangannya sudah menggenggam kunci mobil barunya, mobil itu sudah setengah jam berdiam diri dipekarangan rumahnya.

"Hati-hati tuan" ucap sang penjaga rumah saat Jeno keluar dari area rumah.

Jeno harus menjemput anak serta istrinya dirumah sang mertua karena Hana yang tidak membawa mobil karena pagi tadi dirinya lah yang mengantarkan.

Waktu tiga puluh menit cukup ia habiskan dijalanan menuju rumah sang mertua. Roda besar itu berjalan memasuki pekarangan rumah keluarga Jung.

Hana yang memang duduk dikursi balkon jadi mengernyit heran saat melihat mobil asing itu memasuki area rumahnya.

"Jeno" gumamnya saat melihat sang suami yang keluar dari mobil itu.

Jeno membuka pintu rumah dengan perlahan dan tersenyum saat melihat sang anak yang tengah bermain lego didepan televisi.

"Papa dateng" serunya yang langsung membuat Nathan menoleh kearahnya.

"Seru banget kayaknya ya, papa dilihat doang ga dipeluk"

Jeno menggendong sang anak dan dinaik turunkan keudara, sudah jelas anak itu akan memekik riang.

"Papa punya hadiah buat Nathan"

"Apa"

Jeno membawa sang anak untuk keluar dari rumah.

"Mobil baru buat Nathan"

Anak itu merengek ingin diturunkan dari gendongan dan langsung berlari kearah mobil besar itu.

"Buka pa" ucapnya dengan memukuli pintu mobil itu.

Jeno tersenyum lalu membukakan pintu untuk sang anak dan kembali menggendong untuk didudukkan pada kursi mobil.

"Seneng ga?" bocah itu tidak mendengarkan karena sibuk mengeksplor isi mobilnya.

"Ahsss" pekik Jeno saat tiba-tiba telinganya ada yang menjewer.

"Sakit yang"

Hana melepaskan jewerannya lalu tangannya berdecak pinggang. "Mobil siapa?"

"Mobil kita"

"Kapan belinya?"

"Tadi pagi"

"Keluar berapa?"

"1,3"

"Tidur diluar"

Setelah mengucapkan itu Hana langsung kembali kedalam rumah dan naik kelantai dua. Sedangkan Jeno buru meraih sang anak untuk diajaknya masuk kedalam rumah.

"Hah mampus lo gadapet jatah" Jaehyun mengecengin sang adik ipar saat melewati ruang keluarga.


TBC










✔ Papa Mama | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang