1 - Alladin

255 170 176
                                    


1 - Alladin

Terdengar riuh suara orang bernyanyi dengan sorak ramai orang lain yang mengikuti. Dengan ketukan yang mengikuti alunan lagu membuat keadaan disana semakin asik. Tanpa perduli bagaimana dengan kondisi orang lain yang mendengar suara sumbang mereka, yang penting lagu dangdut dengan judul Seperti Mati Lampu itu terus menggema.

"Alladinnnn! Keluar kamu!"
Teriak suara seorang wanita dengan nada tinggi yang sangat khas ditelinga mereka. Siapa lagi kalau bukan, Guru BK.

"Iya Bu sabar, dikit lagi tanggung"
Sahut Al dengan suara yang tertahan.

"Kalian semua keluar sekarang atau Ibu dobrak pintu kamar mandi kalian!"
Ucap Bu Emi dengan emosi yang memuncak menghadapi Alladin and the gang yang sedari tadi menguasai kamar mandi, apalagi ditambah dengan konser bersama teman-temannya.

"Iya Bu iya, saya keluar"

Satu-persatu pintu terbuka, dan terlihat lima orang anak yang baru keluar dari masing-masing kamar mandi disana. Dengan watadosnya Alladin tersenyum menatap wajah Bu Emi yang sudah emosi tingkat kelurahan.

"Maaf ya Bu, saya tadi beneran mules Bu. Mereka aja tuh yang ikut-ikutan"
Ujar Alladin mencari pembelaan, membuat ke empat temannya itu langsung menatapnya kesal. Padahal Al sendiri yang mengajak.

"Enak aje lo, lo yang ngajak juga!"
Cetus Tomang sambil memukul bahu Al.

"Tau tuh Bu, si Al yang ngajak saya, padahal saya baru aja makan"
Sahut Reza dengan wajah yang menyedihkan.

"Emil juga Bu, dipaksa Al konser dikamar mandi. Padahal dikamar mandi kan banyak setannya"
Kata Emil.

"Setannya aja si Al, mana takut dia sama begituan Mil"
Ucap Zaki.

Bu Emi yang sudah muak dengan keadaan disana langsung menjewer telinga Al dan menyeretnya pergi keruang BK. Namun dengan cepat, sebelum ke empat temannya itu kabur Al langsung menjewer telinga Tomang dan disusul yang lainnya yang saling jewer menjewer.

Bell berbunyi nyaring, semua murid mulai keluar dari kelasnya. Al dkk, hanya bisa tersenyum lebar saat melihat banyak orang yang menatap kearahnya. Begitulah mereka, tiada hari yang tenang. Bahkan ruang BK pun seperti kelas kedua baginya, karna sudah sering keluar masuk sana.

Sesampainya di ruang BK, Al and the gang langsung mendapat hukuman dari Bu Emi untuk pergi membersihkan toilet, berdiri di lapangan, dan memungut sampah yang berada di sekitar sekolah. Al hanya bisa mengangguk angguk saja mendengarnya, mendengar ocehan Bu Emi membuat perut Al lapar.

"Baik Bu, kami berlima akan melakukannya. Kalau begitu, kita pamit pergi"
Ucap Al dengan tegas, lalu sedetik kemudian berlari pergi keluar diikuti yang lainnya.

Bu Emi dan Pak Ipul hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan anak didiknya itu yang paling menguras tenaga dan menarik urat syaraf saat berhadapan dengannya.

"Lah, ini gayung siapa?"
Kata Pak Ipul melihat gayung berwarna pink yang tergeletak dilantai.

"Itu gayung kamar mandi Pak, pasti itu ulah mereka tadi. Gayung nya ikut kebawa"
Cetus Bu Emi.

Disisi lain, di kamar mandi paling pojok. Ada seorang lelaki yang tengah meringis meratapi nasibnya yang malang, karna gayung disana hilang.

"Ini gayung nya mana sih, kenapa ilang coba"

.

Yo. Hope you like it and enjoy in every story.

Alladin untuk JasmineWhere stories live. Discover now